webnovel

Percaya Padaku!

Autor: di_tya
Ciudad
Terminado · 115.2K Visitas
  • 212 Caps
    Contenido
  • 5.0
    40 valoraciones
  • NO.116
    APOYOS
Resumen

"Aduh sakit, Dokter! Pelan-pelan!" Pintaku sembari menahan tangannya. "Ini sudah pelan... Sudah ku beri air padahal agar tidak terlalu sakit" Jawabnya. "Tetap sakit! Tangan dokter Vian jangan menekan donk. Sakit lho!" Keluh ku lagi. "Kalau tidak menekan bagaimana bisa? Pakai satu tangan! Makin kesakitan diri mu" Jawab dokter Vian sembari melanjutkan. "Aduh! Aduh! Aduh! Sakit, Dokter!" Lagi aku mengeluh manja. "Tahan dulu donk sakitnya! Hanya sebentar kok. Sedikit lagi ini" Terus seperti itu hingga kami merasa kalimat-kalimat kami mengarah pada makna yang berbeda. "Aw! Aduh! Agh! Agh! Aduh! Huuuu!" Rengek ku. "Jangan begitu donk. Nanti aku bisa berfantasi ini. Kau pakai baju dinas perawat mu lagi" "Tapi sungguh sakit, Dokter" "Ya Tahan! Namanya juga baru terluka mana ada yang enak. Tahan dulu lah" "Pelan-pelan! Sakit!" Pinta dan rengek ku lagi. "Iya pelan-pelan ini. Tahan dulu. Ya! Sedikit lagi kok! Sabar! Sedikit lagi! Tahan!" "Pelan-pelan, Dokter!" Tambah ku lagi. "Iya aku pelan-pelan! Tahan ya! Tahan! Yak! Agh!" #romance #dokter #perawat #cemburu #kepercayaan #mati follow my ig @ditya1441

Chapter 1NIAR: Kita Putus!

NIAR: Kita Putus!

Benar-benar aku ingin mengumpat di hadapan mereka. Setelah ku tahu seorang pasien yang baru datang itu adalah wanita jalang yang selalu saja menjadi ular dalam hubungan ku dan Tomi. Kini berlagak terkulai lemas dalam dekapan tunangan ku itu.

"Sudah berapa hari sakit, Anda?" Tanya dokter Vian pada wanita jalang ini.

"Sudah dua hari, Dokter. Biasanya tidak sesakit saat ini. Tapi kali ini benar-benar sakit bahkan hingga berhari-hari. Sstt... Haduh... Sakit sekali" Jawabnya beralasan.

Sembari ia tersenyum licik ke arah ku. Di rangkulnya tangan Tomi seolah hendak membuat ku semakin geram. Sementara Tomi. Agh, laki-laki bodoh ini! Tentu saja dia hanya diam dan seolah berusaha menyembunyikan wajah bersalahnya.

"Berikan pereda nyeri. Dosisnya satu koma lima saja" Perintah dokter Vian padaku.

"Rj, Dokter?" Tanya ku (Rj=rawat jalan).

"Iya... Rj" Jawab dokter Vian.

"'Baik, Dokter" Jawab ku seraya mengikuti dokter Vian.

Tepat saat itu. Saat aku hendak mengambil jarum suntik juga cairan obat yang dokter Vian katakan. Tiba-tiba saja Tomi meraih lengan kiri ku dan membuat keonaran.

"Aku bisa jelaskan pada mu, Niar! Tolong! Tolong! Tolong! Tolong percaya padaku, Niar! Tolong! Dengarkan aku dulu! Aku bisa jelaskan padamu! Sungguh! Ini tidak seperti yang kamu pikirkan! Tolong, Niar!" Katanya.

Jadilah kami pusat perhatian semua orang di IGD ini. Tak terkecuali pasien, keluarga pasien, perawat senior ku. Juga dokter Vian.

"Aku tidak peduli! Lepaskan tangan ku!" Jawab ku sembari menghempas Tomi agar menjauh dari ku.

Lalu, tepat ketika aku memasuki ruang penyimpanan obat. Sejenak ku lewati dokter Vian yang nampaknya cukup geram dengan drama yang aku dan Tomi buat. Saat itu lah dokter Vian menghentikan ku. Kemudian berkata dengan lirih sembari meraih jarum suntik dan botol obat ini.

"Berikan pada ku! Selesaikan urusan mu!"

Cih! Sial! Hingga dokter Vian berkata seperti itu. Sungguh malu sekali rasanya.

Haduh!

Ikutlah Tomi mengikuti langkah ku meninggalkan IGD ini. Lalu tepat di halaman depan IGD, aku berdebat hebat dengan Tomi. Ku luapkan semua marah dan kecewaku padanya. Ku tutup telinga ku dan tak lagi aku mau percaya.

"Sudah cukup! Kamu sudah tidak perlu menjelaskan apapun lagi pada ku. Aku sudah MUAK! Dengan semua pembelaan mu! Juga alasan mu! Cukup! Kita Putus! Pernikahan kita batal! Kamu tidak perlu datang ku rumah ku bersama keluarga mu minggu depan! KITA PUTUS!" Pungkas ku tepat di hadapan wajah Tomi.

Sembari ku lepas cincin pertunangan kami. Ku letakkan di telapak tangan kananya. Lalu mendorongnya agar lagi menjauh dari ku!

"Pergi dari hidup ku!"

"Niar! Niar! Niar! Tunggu, Niar!" Panggilnya berusaha meraih lengan kiri ku.

Namun tentu saja dengan segera aku menghempaskan lagi dirinya.

"LEPASKAN TANGAN KU!"

Hingga aku membuatnya terjatuh dan terserungkuk di tanah. Lalu juga membuat semua orang memperhatikan kami. Namun sayangnya, aku tidak peduli. Kini dimata ku, tak ada lagi rasa belas kasih padanya. Bahkan untuk percaya lagi pada Tomi, agh! Tidak! Aku sudah tidak bisa lagi untuk percaya pada laki-laki ini.

Cukup sudah dia memperlakukan aku seperti ini selama bertahun-tahun. Dan aku tak mau hidupku selamanya harus menerima banyak kebohongannya. Cukup! Aku sudah muak!

Berlalu aku meninggalkannya yang nampaknya masih berusaha mengejar ku. Namun perhatian ku kini tak lagi tertuju pada Tomi. Oleh karena saat ini ku sadari dokter Vian sedang memperhatikan ku tepat di pintu IGD.

Sembari ia melipat kedua kaki dan tangannya yang saling bersilang. Perlahan aku mendekati dokter Vian yang menyandarkan sebagian dirinya di pintu IGD. Hingga akhirnya aku berdiri tepat di hadapan Dokter Vian. Dikatakannya.

"Ini IGD. Jaga sikap mu!" Katanya sembari berbalik arah usai menegur ku.

Sial! Sungguh sial sekali aku hari ini! Hingga aku mendapat teguran dari dokter Vian! Benar hanya dua kalimat saja. Namun dua kalimatnya itu. Haduh! Bisa membuat ku malu seumur hidup.

Astaga! HAISH!

Tiba saatnya jam jaga pagi ku berakhir. Pulang aku rumah dan siaplah aku untuk lagi menguras emosi. Oleh karena aku yakin. Sangat yakin bahwa Tomi pasti telah mengatakan pada ayah dan ibu bahwa aku telah membatalkan pernikahan kami minggu depan.

Dan benar saja. Baru aku membuka pintu rumah ini. Kedua orang tua telah berada di ruang tamu dengan gaya mereka yang seolah telah siap untuk menerkam ku.

Hagh!

Benar-benar si bodoh itu ya!

"Kamu sudah tahu kesalahan mu, kan?" Kata ayah ku mengawali emosinya.

"Wa hahaha... Bisa ayah berkata seperti itu? Hah?" Jawab ku hendak melawan.

"NIAR!" Tegur ibu ku.

Masih aku dengan ego ku yang tak mau mengerti posisi orang tua. Jadilah kini aku berdebat hebat dengan mereka berdua yang memaksa ku untuk tetap menikah dengan Tomi.

"Aku tidak mau! Ayah dan ibu mau aku selamanya bermakan hati berulam jantung? Malu hanya sebentar! Setelah tiga bulan berlalu semua orang akan lupa! Penting sekali ucapan orang-orang di luar sana ketimbang kebahagian putri ayah dan ibu sendiri" Jawab ku yang mulai sangat kurang ajar.

"Niar! Kamu tidak mengerti perasaan kami sebagai orang tua mu!" Ujar ibu mencoba menyadarkan aku.

"Lalu ibu mengerti tidak perasaan ku?"

"Ibu mengerti! Ibu sangat mengerti! Lalu sekarang apa kamu mengerti perasaan ayah dan ibu?" Pungkas ibu menyadarkan ku.

Tepat di situ aku benar-benar tercekat. Seketika aku terdiam dan tak lagi mampu menjawab. barulah sadar betapa egois dan mementingkan diri ku sendiri. Sedang keputusan ku tadi juga pasti sangat sulit bagi ayah dan ibu ku.

"Kamu harus tetap menikah minggu depan, Niar!" Sela ayah ku tiba-tiba.

"AYAH! Aku tidak mau!" Jawab ku ternyata masih saja bersikeras.

"Kamu harus tetap menikah! Paham!"

Hah! Astaga Tuhan! Hah!

"Baiklah! Baiklah jika memang itu masih menjadi keinginan ayah dan ibu. Baiklah! Aku tetap akan menikah minggu depan. Tapi aku tidak akan pernah menikah dengan Tomi!" Pungkas ku.

"Niar! Apa maksud mu? Jangan kamu semakin mempersulit ayah dan ibu!" Jawab ibu ku seolah menegurku.

Oleh karena jawaban ku tadi yang tiada bedanya dengan penolakan. Namun, tiba-tiba saja. Terlintas dalam pikiran ku. Suatu pemikiran gila yang ku yakin takkan mungkin bisa ayah dan ibu lakukan. Dengan harapan agar minggu depan aku tidak perlu menikah.

"Ayah dan ibu ingin aku tetap menikah minggu depan kan? Kalian tidak ingin malu kan? Baiklah! Jika memang itu yang kalian inginkan"

Ku ambil napas panjang. Tepat di hadapan keduanya. Ku katakan dengan tegas.

"JODOHKAN SAJA AKU! DENGAN SIAPAPUN!!"

También te puede interesar

Satu Malam Liar

Lucinda Perry, seorang penyendiri sosial dan pekerja keras, berjanji pada dirinya sendiri untuk benar-benar menggila di ulang tahunnya yang ke-25 dan bahkan mencetak one night stand jika ia mendapatkan promosi yang sudah lama ditunggu di pekerjaannya. Beberapa hari sebelum ulang tahunnya yang ke-25, dia dipromosikan ke posisi yang lebih tinggi dan tidak hanya itu, tapi ke kantor pusat di kota yang berbeda. Harus menghabiskan malam ulang tahunnya di kota baru, dia pergi ke klub di mana dia bertemu dengan orang asing tampan, Thomas Hank, yang menawarkan diri untuk menjadi one night stand-nya setelah melihat daftar berani-melakukannya, yang termasuk memiliki satu malam berdiri. Thomas Hank, setelah digunakan oleh beberapa wanita di masa lalu, bertekad untuk mendapatkan wanita impiannya yang akan mencintainya untuk dirinya sendiri dan bukan karena kekayaannya. Jadi ketika dia bertemu Lucinda Perry yang imut dan polos di klub, dia memutuskan untuk menjaga identitas aslinya dari dia dan mencari tahu apakah dia layak untuk dia pertahankan. ***Excerpt*** Apa yang lebih menghibur daripada sisi karakter yang gila? Katakan halo pada Sonia dan Bryan. Jantung Sonia berhenti berdetak sebentar, lalu berbagai pemikiran mulai berterbangan di kepalanya pada saat yang sama. Bryan Hank? Idola selebriti yang dia naksir sedang berlutut tepat di depannya dan memintanya untuk menjadi istrinya? Apakah dia salah mengira dia dengan orang lain? Apakah mungkin ini adalah lelucon, atau mungkin ini seperti salah satu lelucon selebriti dan ada kamera-kamera di sekitar, menunggu untuk merekam dia membuat dirinya tampak bodoh? Atau mungkin dia sedang bermimpi? Sonia bertanya-tanya sambil melihat-lihat sekitar mereka, tetapi yang dia lihat hanyalah penonton yang penasaran. "Tolong! Jadilah istriku dan buat aku menjadi pria paling bahagia di Bumi," katanya dengan suara keras yang menarik perhatian semua orang. Editornya yang telah ditunggunya selama lebih dari satu jam karena dia mencoba menandatangani kesepakatan dengan produser film yang tertarik dengan salah satu ceritanya, muncul saat itu juga, "Sonia, kamu kenal Bryan Hank?" Tanyanya dengan heran saat melihat adegan di depannya. Sepertinya sudah berjam-jam sejak Bryan berlutut, tapi ternyata baru satu menit. Bryan tahu tidak ada wanita yang cukup gila untuk menerima proposal gila seperti itu, dan bahkan jika ada yang mau menerima, membayarnya dan membatalkan keseluruhan hal tersebut akan mudah karena yang dia inginkan hanyalah skandal yang bisa terjadi dari situ. Judul beritanya mendatang akan tentang proposal pernikahan yang ditolak atau pertunangannya yang dikatakan, yang cukup membuat Sophia lepas dari kaitannya. "Ya!" Jawab Sonia dengan semangat sambil menganggukkan kepalanya dan mengulurkan jarinya agar dia memakaikan cincin pertunangan. "Ya?" Tanya Bryan dengan bingung saat mendengar jawabannya. "Ya! Aku akan menjadi istrimu dan membuatmu menjadi pria paling bahagia di dunia!" Sonia berkata dengan tertawa dan menggerakkan jarinya hingga Bryan memasukkan cincin itu ke jarinya. Secara mengejutkan cincin itu adalah ukuran yang tepat untuknya, dan duduk di jarinya seolah-olah dibuat khusus untuknya. Suara tepuk tangan meledak di sekitar mereka saat Sonia berdiri dengan senyum lebar di wajahnya dan memeluk Bryan sebelum menciumnya tepat di bibir. Bryan sedikit terkejut dengan keberaniannya tapi cepat pulih karena ini adalah permainannya, dan dia harus ikut serta. Dia lah yang mendekatinya terlebih dahulu, bagaimanapun juga. Jadi ketika dia mencoba memutuskan ciuman, dia memegang dagunya dan perlahan menggigit bibir bawahnya sebelum membuka bibirnya dengan lidahnya dan mengisapnya dengan cara yang menggoda, mengeluarkan desahan dari Sonia. Sonia merasa pusing. Ini terlalu bagus untuk menjadi kenyataan. Itu haruslah mimpi. Bagaimana lagi dia bisa menjelaskan bahwa pada suatu saat dia duduk di lobi hotel menunggu editornya, dan pada saat berikutnya dia bertunangan dengan idola selebriti yang dia naksir dan menciumnya di sini di depan umum?

Miss_Behaviour · Ciudad
Sin suficientes valoraciones
955 Chs

Ketika Cinta Menemukan Tuannya

"Aku Mencintainya, walaupun aku tahu kalau itu berbahaya! " ............... Novel ini bercerita tentang kehidupan seorang wanita asal Indonesia yang memiliki pengalaman buruk akan cinta. Calon suaminya terpaksa harus menikahi sepupunya disaat undangan pernikahannya sudah tersebar. Ditengah ke malangan nya itu, ia melarikan diri ke Korea Selatan. Di Hari pertamanya ia malah bertemu dengan Kim Lion yang merupakan lelaki kejam yang berkuasa di Seoul. Kim Lion menjalankan perusahaan milik keluarganya sebagai CEO di KI Grup yang merupakan salah satu perusahaan paling berpengaruh di Korea Selatan. Sayangnya, Kim Liom adalah lelaki sombong yang menganggap dirinya paling sempurna sehingga tidak ada wanita yang pantas untuk menjadi pendampingnya. Suatu hari Kim Lion bertemu dengan gadis yang aneh dan terlihat sangat biasa. Gadis itu adalah satu-satunya wanita yang membenci Kim Lion karena selalu mengusik hidupnya yang tenang, dia adalah Nana perempuan mungil asal Indonesia yang tidak cantik dan tidak juga jelek. Semenjak bertemu dengan Nana, Lion pun merasa resah dan tidak tenang karena ia selalu memikirkan Nana seperti orang gila. Kim Lion menggunakan segala cara agar Nana menjadi miliknya sehingga pada suatu hari, Nana terpaksa menjadi pelayannya. Kim Lion tahu kalau dia jatuh cinta sama Nana, namun dia tidak tahu bagaimana cara menyampaikannya. .......................................................................... "Dasar Iblis, apa yang kamu inginkan dariku?". Nana melotot ketika melihat Kim Lion memblokir tubuhnya di dinding kamar mewah itu. "Kenapa kamu selalu menolakku?". Wajah Lion semakin mendekat sehingga Nana merasa Frustasi. "Kenapa aku harus menerima Iblis sepertimu?". Nana memberanikan diri menantang tatapan jahat Kim Lion. "Karena Aku adalah Kim Lion. Lelaki tampan dan kaya raya yang dipuji oleh semua wanita. Jika kamu bersamaku, maka aku pastikan akan membuatmu menjadi wanita paling beruntung. Bagaimana?". Jawab Kim Lion sambil tersenyum licik. ......................................................................... Bagaimana dengan Nana? Akankah Dia mau hidup bersama lelaki kasar dan sombong seperti Kim Lion? Atau, dia memilih lelaki lain yang merupakan musuh sekaligus sahabat Kim Lion yang super baik dan tampan?. Temukan jawabannya dengan mengikuti setiap bab di novel ini. Kalau Kalian suka, jangan lupa dukung novel ini dengan memberi Power Stone sebanyak-banyaknya. Dan tulis pendapat kalian di kolom review dan komentar agar saya bisa memperbaiki yang salah. Satu Power Stone dan Komentar atau Review dari kalian adalah penyemangat saya untuk menulis. Happy Reading! Instagram. @azzahra_tina mampir Juga di Karyaku yang Lain. 1.Istri Kecil Tuan Ju 2. Pelengkap Hidupku. 3. Flower Of Evil

Tinaagustiana · Ciudad
4.9
1120 Chs
Tabla de contenidos
Volumen 1