VIAN: Menunggu Niar!
Astaga! Bagaimana bisa delayed! Kenapa sih? Ya Tuhan!
Ku remas ransel ku. Ku cengkram erat seolah aku ingin melampiaskan kesal.
Tentu aku marah dan tentu saja aku lebih khawatir lagi. Padahal baru beberapa menit yang lali aku sudah berangan-angan dan merasa lega. Bahwa dalam satu jam ke depan Niar akan tiba di Malaysia. Tapi faktanya...
ARGH!
Aku harus menunggu dan berkutat dengan khawatir lagi. Yang entah sampai kapan. Yang juga entah harus berapa lama lagi.
"Tetap hati-hati ya! Jangan bicara dengan siapapun. Tenang! Delayed pasti akan segera berakhir. Kamu juga naik pesawat Garuda Indonesia kan? Pasti baik-baik saja. Lagi, kamu tidak berganti pesawat kan? Tenang! Tenang! Mungkin delayed nya hanya tiga puluh menit!"
Kendati aku begitu kecewa dan sangat ingin marah. Tapi ku tahan semuanya sebab aku tak ingin membuat Niar semakin kacau. Sebab setelah pula ku sadari, beberapa kali ku dengar Niar mengambil napas panjang seolah menahan emosi.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com