webnovel

This is Your Baby, Mr. Incubus! [BL]

Autor: AoiShana8
LGBT+
Terminado · 728.4K Visitas
  • 328 Caps
    Contenido
  • 4.9
    40 valoraciones
  • NO.170
    APOYOS
Resumen

Asaka Mihai, 18 tahun, seorang half-beast spesies harimau, single, perawan. Sekarang … ia dalam masalah besar! “Palingan dipecat lagi dari pekerjaan,” ujar kedua kakaknya. “Bukan! Aku HAMIL!” “Puhhh!!!” Air jus menyembur keluar dari kedua kakaknya . Ya! Asaka Mihai, 18 tahun. Setelah lulus dari sekolah dan terus dipecat dari pekerjaan selama 3 tahun ini, ia dihamili seorang incubus! ---- “Ini anakmu!” “Da!” Luca Mocanu, seorang incubus, setelah hidup begitu lama, ini pertama kalinya ada seorang half-beast yang menerobos masuk kediamannya dan menyodorkan seorang anak. Mata merahnya sedikit mengkilat. “Bawa mereka keluar!” Bagaimana perjuangan Mihai untuk mendapatkan pertanggungjawaban dari si incubus? “Aku akan mengganggumu sampai kau mau menikahiku!” ----- ---------- Cek karyaku yang lain: - Revenge by The Stupid Man to The Emperor [BL] (English) Ig: aoishana8 (Silahkan DM jika ingin berkomunikasi dengan aku :D)

Etiquetas
6 etiquetas
Chapter 1Berikan Pertanggungjawabanmu!

Cahaya matahari menyinari ruangan yang terdiri dari sebuah meja kerja beserta kursinya dan rak-rak buku tinggi menempel pada dinding. Jendela yang terbuka membuat angin pertengahan Februari yang masih sejuk menghembus masuk, membelai wajah bergaris tegas yang berekspresi dingin dan memainkan rambut hitamnya yang tersisir rapi dengan sepasang tanduk panjang di kedua sisi kepalanya.

Pemilik wajah itu berdiri di sebelah jendela dengan kaki panjangnya yang terbungkus celana kain hitam. Kedua tangannya terlipat di depan dadanya yang bidang dan kokoh yang juga berbalut jas serta kemeja berwarna hitam. Matanya yang berwarna merah gelap menatap tajam pada pria di hadapannya yang juga menatap tajam padanya.

Pria di hadapannya itu berambut jingga dengan telinga berbulu di atas kepalanya. Loreng hitam memanjang dari garis tengah rambutnya ke arah luar. Di kedua tangannya yang berotot, yang terulur ke arah depan, terdapat sesosok mungil bertanduk kecil yang menatap pria bertanduk itu dengan iris merah yang lebar. Wajahnya yang tembam itu memiliki sedikit bayangan yang mirip dengan pria bertanduk.

"Ini anakmu, Tuan! Tolong berikan pertanggungjawabanmu!" seru pria berambut jingga yang adalah half-beast spesies harimau itu dengan suara yang sangat lantang. Ia lebih seperti mengaum terhadap musuhnya dibandingkan melakukan permohonan.

Sosok kecil yang disodorkan itu, seperti mendukung perkataan pria berambut jingga dengan ber-'da!' ria karena belum bisa berbicara.

Pria bertanduk itu menurunkan pandangan matanya dan langsung bertemu pandang dengan iris merah lebar yang semakin bercahaya. Tidak lama, ia kembali menatap pria harimau itu lalu menoleh ke samping.

"Bawa dia keluar."

"Eh?!"

"Da?!"

Pria harimau dan anaknya itu syok dan membeku di tempat.

Pria berkumis yang tadi membimbing mereka ke sini langsung mengangguk dan menarik si pria harimau.

"Ah!! Jangan tarik aku keluar! Woi! Brengsek! Ini anakmu. Tanggung jawab, muka suram! Aghh … lepaskan! Aku akan memukul si muka suram itu, jadi LEPASKAN!!!" Pria harimau yang tersadar akan ditarik keluar langsung meledak. Dengan penuh kemarahan, ia meronta dari tarikan si pria berkumis.

"Da! Da! Da!" Berusaha membantu orang tuanya, bayi itu terus memukul tangan yang mencengkeram bahu pria harimau yang tentunya tidak memberikan rasa apa pun.

Apa-apaan Paman ini?! Aku tidak bisa lepas! Ia syok karena ia sangat percaya dengan kekuatannya. Namun, seberapa kerasnya ia meronta, jaraknya dengan pria bertanduk itu semakin jauh.

"Huaaaa!!! LEPASSSS!!!"

"Ya, kulepaskan," ujar paman berkumis dengan senyum ramah.

"Eh?"

"Da?"

Dalam sekejap, pria harimau merasakan badannya melayang dan pantatnya mencium lantai keramik teras rumah mewah itu dengan mulus.

BAM!

Pintu besar rumah ditutup dengan keras di depan wajahnya.

"Woi! Buka! BRENGSEK, BUKAAA!!!" Ia berusaha mendobrak pintu itu dengan seluruh kekuatannya tapi entah bahan apa yang menjadi pondasi pintu tersebut. Kekuatannya tidak bisa mengalahkan kekokohan pintu brengsek itu.

Sialan!

Darahnya sudah naik hingga ubun-ubun. Bayi yang ada di tangannya juga memukul-mukul pintu dengan kesal sambil ber-'da'.

Dengan langkah besar-besar dan penuh kekuatan, Ia berjalan menuju halaman rumah mewah itu dan mendongak ke atas. Tepat saat itu, matanya langsung bertemu dengan iris merah gelap yang dingin. Mata yang melihat dari atas seperti merendahkannya membuat ia meledak.

"BRENGSEK! PEMERKOSA! SUDAH MEMBUAT ORANG HAMIL MASIH TIDAK MAU BERTANGGUNG JAWAB! TURUN SINI DAN BIARKAN AKU MENONJOKMU!"

Tentunya tidak akan ada orang bodoh yang turun ke sana jika sudah tahu akan ditonjok. Pria bertanduk mendengus keras. Waktunya sudah termakan oleh orang bodoh.

Mengabaikannya, pria bertanduk berjalan menjauh dari jendela.

"AGHH! WOI! JANGAN KABUR! KALAU KAU SEORANG PRIA, CEPAT TURUN KE SINI, BRENGSEK!"

"Da! Dadada! Da!"

Di dalam ruangan pria bertanduk, si pria kumis sudah kembali dengan alis berkerut. Di bawah, pria harimau dan bayinya masih terus berteriak-teriak di halaman tanpa henti, mengeluarkan segala kata-kata terkutuk membuat si pria kumis mengelus dadanya.

Anak muda jaman sekarang…, pikirnya seraya menghela napas.

"Tuan Luca, apa tidak masalah membiarkannya begitu? Apa aku harus—"

"Tidak perlu menghabiskan energi Paman untuk makhluk barbar yang bodoh. Jika dia capek, dia akan berhenti," sela pria bertanduk, Luca, dengan dingin. Ia sudah duduk di meja kerjanya dan kembali memulai pekerjaannya yang tadi sempat terhenti.

Pria kumis mengangguk dan berdiri diam di samping tuannya.

Tapi ... penipu kali ini benar-benar cerdas, pikirnya dalam hati. Sudah banyak yang berusaha mendekati Luca dengan alasan seperti milik pria harimau itu. Namun, tidak ada yang bayinya semirip Luca seperti yang dibawa si pria harimau. Ia merasa harus memberi penipu itu sedikit penghargaan untuk usaha lebihnya.

Di lorong lantai dua rumah itu, di salah satu jendelanya, dua anak kecil berkulit sawo matang – satunya laki-laki dan yang lainnya perempuan – berwajah sama menonton pria harimau dan bayinya berteriak-teriak dengan senyum lebar. Ekor mereka bergerak ke kanan dan ke kiri dengan ritme yang sama.

"Mama, apa yang dia lakukan? Sepertinya itu menyenangkan," seru yang perempuan sambil tertawa kecil.

Wanita berkulit sawo matang yang dipanggil mama itu mendongak sekilas ke luar jendela dan hanya menggeleng kecil. "Jangan tiru kata-katanya. Itu hanya diucapkan oleh orang bodoh."

"Baik, Mama!" seru keduanya lalu tertawa 'hihihihi' lagi.

Rumah mewah yang selalu hening, hari itu digemparkan oleh pria harimau dengan semua makiannya hingga menjelang sore….

"Hah … hah … hah…."

Pria harimau terduduk di atas rumput dengan napas terengah-engah. Energinya benar-benar habis seluruhnya dan sekarang, tenggorokannya kering kerontang.

Bayinya yang ikut terduduk di atas rumput menepuk-nepuk punggung tangannya. "Dada! Da!" serunya yang tidak bisa dipahami pria harimau itu sehingga hanya diabaikan.

Sial! Dia benar-benar tidak mau turun! Brengsek! Ternyata apa yang dikatakan memang benar. Incubus itu makhluk paling tidak bertanggung jawab, gerutunya dalam hati. Amarahnya masih belum hilang. Bukannya hilang, malah semakin bertambah.

Ia mendongak ke jendela yang sudah tertutup. Cahaya ruangan itu membuat bayangan orang bertanduk yang bergerak terlihat membuat kekesalannya semakin mendalam.

"POKOKNYA AKU TIDAK AKAN PERGI SAMPAI KAU MAU BERTANGGUNG JAWAB!" serunya, mengeluarkan usaha terakhirnya, berharap pria bermuka suram itu mau menemuinya lagi. Namun, setelah menunggu beberapa saat pun, pria itu tidak kunjung terlihat.

Helaan napas segera keluar dari mulut pria harimau. Ia benar-benar telah dihamili oleh pria brengsek. Tangannya yang terkepal erat memukul tanah berumput dengan kuat, menyisakan jejak yang agak dalam.

Tiba-tiba, ia merasakan gigitan yang kuat di payudara kanannya. "Auw!"

Ia sudah mau marah ketika matanya bertemu dengan sepasang mata besar yang berkaca-kaca. "Da!" seru bayi itu lalu menggigit payudaranya lagi sekali.

"Ah, jangan gigit! Aku tahu. Aku tahu. Kau lapar, kan? Aku akan segera memberimu makan jadi jangan gigit!" Pria harimau itu segera menarik kerah kaos yang digunakan bayi itu hingga sosok kecil itu menjauh. Ia kemudian mencari tempat yang sedikit tertutup lalu menggulung kaosnya ke atas.

"Ini," ujarnya seraya mendekatkan wajah bayi itu pada payudara kanannya dan bayi itu dengan bahagia mengisap puting susunya dengan mulut mungil itu.

Melihat perilaku yang imut membuat perasaannya sedikit lebih ringan. Senyum kecil menghiasi wajahnya.

Jika dipikir-pikir, keberadaan bayi ini masih seperti mimpi baginya.

Ia, Asaka Mihai, 18 tahun, half-beast spesies harimau, hidup sejauh ini tanpa memiliki takdir dengan yang namanya percintaan.

Yah .. sekarang juga tidak ada sih…, memikirkan itu membuatnya semakin sedih.

Selama ini ia berpikir akan memiliki hidup seperti half-beast yang lainnya. Mencari pacar, mau itu pria ataupun wanita, lalu menikah dan mendapatkan bayi. Tentunya, bukan ia yang melahirkan melihat badannya yang sangat besar dan tinggi di kalangan half-beast – 189 cm.

Tidak pernah terpikirkan olehnya, hidupnya akan menjadi seperti ini. Punya anak tanpa melalui tahap percintaan biasa dan ia juga yang melahirkannya!

Hah … mengapa jadi seperti ini?

También te puede interesar

Mimpi

PENGUMUMAN! Buku 1 TAMAT [Berlanjut ke Buku 2 dengan Judul MIMPI: Takdir Yang Hadir] Catatan: Buku ini akan dibagi jadi 3/trilogi. Buku 1: MIMPI (Isi 202 bab) Buku 2: MIMPI: Takdir Yang Hadir (Segera!) Buku 3: MIMPI: Akhir Sebuah Takdir (Belum) . . SINOPSIS: Renji Isamu. Pria 29 Tahun. Biseksual. Novelis BL selebriti nomor 1 Di Jepang. Tampan, berdompet tebal, professional, namun sebenarnya tidak bahagia. Renji terbiasa melakukan one night stand. Dengan lelaki. Dengan perempuan. Dengan teman. Dengan pelacur. Baginya semua sama saja. Di masa lalu Renji tidak seperti itu. Hanya saja kekecewaan yang mendalam telah merubahnya. Karena sang ayah membenci dirinya yang bisa mencintai laki-laki juga, Renji terpisah dari Veer dan keluarganya dari Jerman. Dia lalu melarikan diri ... Dan kemudian hidup seorang diri di Jepang. Di Jepang Renji jatuh cinta lagi dengan Jean. Seorang gadis. Tapi, lagi-lagi dia jatuh patah. Dan saat dia akan serius dengan Haru, seorang lelaki, kenyataan telah menamparnya keras-keras. Dua kali gagal pernikahan. Renji tidak ingin menjalani kehidupan romansa dan persetan dengan segalanya. Namun, pada suatu hari Renji bertemu dengan Ginnan Takahashi. Seorang gigolo. Pelacur pria di sebuah bar 24 Jam. Mereka bertemu tanpa sengaja. Mereka saling menatap tanpa rencana. Dan mereka jatuh cinta dengan begitu banyak cerita. . . . NB: Biseksual adalah kecenderungan bisa mencintai laki-laki maupun perempuan sekaligus. . . IG: @mimpi_work (CEK DAN FOLLOW. BERISI VISUAL PARA TOKOH DAN SETTING DI DALAM NOVEL)

Om_Rengginnang · LGBT+
5.0
220 Chs

Karnival: Dikuasai Oleh Pangeran Alpha yang Gila [BL]

Dari melarikan diri demi keselamatan dan mendaftar di sebuah sekolah yang penuh dengan psikopat… menjadi klaim oleh seorang pangeran alpha yang gila? Yeah, kamu lebih baik mati saja. • . • Hidup Jules sempurna seperti gambar sampai seluruh keluarganya tiba-tiba dibunuh, dengan dia sebagai satu-satunya yang selamat. Seorang penyelamat muncul karena dia masih dalam bahaya besar, dan itu membuat Jules mengambil identitas baru dan menjadi orang yang benar-benar berbeda dalam semalam— dan mendaftar di Karnival, sekolah all-boys bergengsi untuk semua makhluk supernatural. Di Karnival, monster-monster bersembunyi di lorong-lorong gelap dan yang kuat memangsa yang lemah. Kamu harus menjadi predator atau mangsa... dan dari satu tatapan pada Jules— seorang anak terlalu cantik untuk kebaikannya sendiri, dengan tubuh langsing dan mungil, sudah jelas dia akan dimangsa hidup-hidup oleh para predator. Muncullah Blaze, serigala yang membuat setiap predator di sekolah merinding, Alpha yang sangat ganteng yang seberbahaya dan segila rumor yang dikatakan. Dia melirik Jules dan memutuskan di sana dan saat itu bahwa Jules adalah miliknya. *** Saya bergeser mundur, mata semakin melebar saat mata saya tertuju pada senyum di sisi bibirnya. Blaze tidak pernah tersenyum, dan kapan pun dia melakukannya, itu tidak pernah berarti apa-apa yang baik. Detak jantungku mempercepat saat aku mundur lebih jauh lagi, napas tersengal-sengal berhenti saat dia mulai mendekatkan jarak di antara kami. Dalam sekejap, punggungku terdorong ke dinding dingin dan saat itulah aku tersadar di dada bahwa aku terpojok dan terperangkap, seperti mangsa sebenarnya... oleh Blaze, ketika aku pikir hidupku tidak bisa menjadi lebih buruk. Dia menjulang di atas saya dengan mudah, memancarkan dominasi begitu besar dan saya harus mendongakkan kepala ke belakang agar bisa menatap matanya yang gelap, dan napasku tercekat saat mata kami bertemu. Diadakannya kepala dan mata saya segera tertutup saat saya menahan napas, menunggu dia menyerang. Saya telah mendengar semua rumor mengerikan, tanpa henti tentang dia. Dia adalah Pangeran Alpha yang kehadirannya orang sepertiku tidak seharusnya berada di dalamnya. Ketika saya merasakan ujung hidung dinginnya meluncur di sepanjang leher saya, mulut saya terbuka melepaskan desah kaget. Dia menarik napas panjang, terdengar dan saya merasakan gemetar merayap turun tulang punggung saya saat saya menjadi semakin kaku, kebingungan memenuhi pikiran saya. Apa yang terjadi? Mengapa dia melakukan ini tiba-tiba? Astaga... dia memang alpha yang gila seperti yang semua orang katakan! *** BUKU INI DINILAI 18+! Ini berisi konten dewasa seperti: - Perundungan. - Penggunaan narkoba. - Smut [banyak sekali.] - Kekerasan. - Harem [bukan antara karakter utama.] Jadi… berhati-hatilah, Anda telah diperingatkan! *Saya tidak memiliki hak atas sampulnya!

Bree_Airee · LGBT+
Sin suficientes valoraciones
300 Chs
Tabla de contenidos
Volumen 1 :Permulaan yang Kacau
Volumen 2 :Hati yang Mendekat
Volumen 3 :Dilemma Masa Lalu
Volumen 4 :Pavel yang Dingin
Volumen 5 :Darah Abadi yang Tertumpahkan
Volumen 6 :Potongan Memori Masa Lalu
Volumen 7 :Dua Dimensi yang Terpisah, Penantianmu Kembali
Volumen 8 :Akhir dan Awal