webnovel

Aku Marah

["Aku tidak tahu keputusanku akan membuat kalian bersedih … aku telah bertindak gegabah…."

'Siapa?' Ioan mendengar suara lembut seseorang bergema di sekelilingnya tapi pandangannya gelap gulita.

"Tapi aku berhasil. Akhirnya aku bisa kembali menemaninya...."

Pipinya diusap ringan. Jari jemari itu hangat sekaligus menyejukkan. Sensasi yang aneh.

"Maafkan keegoisanku," bisik suara itu sebelum angin kencang menerpa, menyentak Ioan untuk kembali membuka mata.]

Langit-langit yang asing menyapanya ketika ia terbangun. 'Ini….' Walaupun asing, entah mengapa ada rasa familiar.

Ingatan kabur kembali terputar di benaknya. Ingatan yang penuh dengan gairah dan erangan memalukan membuat wajahnya memanas. Di dalam ingatan itu, di tengah pandangan kaburnya, ia melihat langit-langit yang sama.

'Ah … ini gudang halaman belakang.'

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com

Siguiente capítulo