'Ahhh…!!' Mihai membenamkan wajahnya pada bantal empuk di atas tempat tidur Luca, sangat ingin mengubur dirinya karena perasaan malu yang tak tertahankan.
Ia telah keluar dari kamar mandi dan mengenakan piyama tidur berbahan katun yang disediakan Luca untuknya. Padahal ia tidak mandi air hangat, tapi seluruh tubuhnya merah padam hingga rasanya orang-orang bisa melihat asap mengepul darinya.
"Daa…," gumam Liviu yang duduk di sampingnya, cemberut sambil menatap tajam kepada Luca.
Di sebelah putra kecilnya, Luca yang juga sudah berpakaian rapi duduk di sana dengan kaku. Ia tidak tahu harus mengatakan apa dan bahkan tanpa sadar duduk dengan posisi berlutut.
Menurut Liviu – di translate oleh Luca karena Mihai tidak bisa memahaminya – ia terbangun oleh sesuatu yang samar, seperti teriakan dan menemukan bahwa ia telah ditinggal sendirian di dalam kamar. Teriakan samar itu kembali terdengar dan Liviu mengenalnya sebagai suara Mihai.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com