Seekor burung merpati terbang mendekati Illiu saat pria kecil itu keluar dari ruang CCTV. Pada kaki burung itu terikat sepotong kertas.
Sesuai apa yang dikatakan istrinya, Daigo Tudor telah menunggunya di tengah hutan kecil di samping gedung pemerintahan. Illiu segera membakar surat itu dan berjalan menuju tempat yang disebutkan.
"Illiu Stoica, beraninya kau!" seru Tudor yang murka ketika melihat kedatangan Illiu. Ia segera meloncat turun dari kudanya dan hendak menarik kerah Illiu.
Illiu dengan gesit menghindar. "Ada apa sahabatku? Mengapa kau begitu murka?' tanyanya pura-pura bodoh.
Wajah Tudor menjadi semakin masam. Darah sudah mengalir dan mendidih di kepalanya. "Jangan pura-pura tidak tahu! Kalian menurunkan Luca Mocanu dari posisinya?! Baru saja aku membuat rencana untuk mendapatkan darahnya! Apa yang kau pikirkan?!"
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com