"Kau dengar aku?!" bentakan serak menyentak Alex kembali dari pikirannya.
Dengan susah payah, Alex memfokuskan pandangan matanya dan ia dapat melihat sosok Yuki, kali ini telah berjongkok di samping tubuhnya yang terlentang di atas tanah. Genangan merah tersebar di bawah tubuhnya.
'Oh … dia masih di sini? Halusinasiku benar-benar kuat. Sepertinya aku benar-benar terlalu mabuk oleh cinta.'
Mungkin harapannya terhadap setetes kecil perasaan Yuki terhadap Alex terlalu besar karena sekarang ia merasa bisa melihat warna merah melingkari mata emas Yuki. Pantulan cahaya membuat bola mata indah itu berkilau, memberitahu Alex bahwa air telah berkumpul di sana.
Alex terperangah. Ia semakin merasakan dirinya sangat menyedihkan tapi tidak masalah. Ia sudah hidup menderita cukup lama, di tengah penderitaan lainnya, biarkanlah ia senang walaupun hanya dalam halusinasi.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com