Sebagai pasangan yang sudah berhubungan semenjak kanak-kanak, mereka dipaksa berhubungan di bawah manipulasi-manipulasi keluarga masing-masing. Termasuk harus tinggal bersama dan tidur bersama dalam ruangan yang sama. Suatu malam, si gadis dengan tak sengaja dibuat mabuk, dan dalam alam bawah sadarnya, si pria menciumnya dan ternyata ia menyukainya. Dari waktu ke waktu, si pria secara diam diam mencuri curi mencium si gadis, setelah ketahuan dan dituduh pencuri oleh si gadis, si pria hanya tersenyum dan berkata “Kamu adalah istriku, kenapa aku tidak boleh menciummu?” Keduanya secara terus-menerus cekcok dan saling mengejek. Walaupun Si pria selalu meremehkan si gadis, tetapi sebenarnya ia sangat sayang padanya. Ia akan merasa cemburu setengah mati saat mengetahui si gadis dekat dengan pria lain. Ia juga sangat mencintai si gadis sampai di tahap ingin mengikatnya selalu di sisinya, sehingga dia dapat memiliki si gadis seutuhnya.
Sambil menyeret kopernya yang besar, Mu Xiaoxiao berdiri di luar pintu yang dikunci dengan pemindai telapak tangan. Tanpa berpikir panjang, ia pun menaruh telapak tangannya di atas pemindai itu dan berharap mendengar suara 'beep' lalu pintu akan terbuka .
Namun pintu itu tidak menunjukan tanda akan terbuka sehingga ia bengong beberapa saat.
"Apa yang terjadi?" lalu ia menendang pintu itu namun pintu tetap tidak terbuka .
Merasa bingung, dia akhirnya menekan bel. Mu Xiaoxiao yang tidak sabar menunggu pun lalu berteriak "Yin Shaojie, cepatlah kesini dan buka pintunya!"
Akan tetapi, rumah itu adalah kondominium mewah dengan dinding kedap suara yang sangat bagus. Walaupun ada orang di dalam rumah, besar kemungkinan tidak akan ada yang mendengar teriakannya.
Wajah Mu Xiaoxiao mengernyit kesal dan bergumam "Apakah si bedebah itu tidak ada di rumah?"
Saat dia melihat jam tangannya, waktu sudah menunjukan pukul 11 malam!
Ini sudah hampir tengah malam, tapi dia masih belum pulang juga? Dia pasti sedang main-main diluar sana.
Hmph, dasar Yin Shaojie yang menyebalkan !
Mu Xiaoxiao cemberut. Dia tak punya pilihan lain dan terpaksa menelpon Nyonya Yin Shaojie. Namun, tampaknya Nyoya Yin sudah tidur karena dia tak kunjung mengangkat teleponnya.
Saat telepon sudah tersambung, Mu Xiaoxiao berkata "Mama Yin, apakah kau mendaftarkan telapak tanganku ke mesin pemindai? Aku tak bisa membuka pintu dan si brengsek Yin Shaojie itu tidak ada dirumah!"
Nyoya Yin meminta maaf "Maaf sayang, aku lupa memberitahukan hal ini padamu, tapi si kecil Jie bahkan tidak mendaftarkan telapak tanganku ke mesin pemindai di rumahnya itu. Dia bilang dia tidak akan memasukkan telapak tangan orang lain selain dirinya. Kau harus mencari solusi sendiri untuk bisa masuk kedalam — kau bisa menelpon Jie dan katakan padanya untuk segera pulang dan membukakan pintu untukmu."
Mendengar perkataan Nyonya Yin, Mu Xiaoxiao bisa mendengar sedikit nada kesal darinya. Tanpa banyak berpikir dia pun berkata "Baiklah, selamat malam Mama Yin" lalu dia menutup teleponnya dengan malu.
Dia lalu mencari nomor telepon Yin Shaojie dan menelponnya.
Keduanya sudah lama sekali tidak bertemu, dan Mu Xiaoxiao bertanya-tanya apakah Yin Shaojie masih mengenali suaranya.
Teleponnya berdering beberapa saat sebelum akhirnya tersambung.
Mu Xiaoxiao langsung mendampratnya dan berkata "Yin Shaojie! Kemana saja kau! Aku telah kembali, dan saat ini aku berdiri di depan rumah kondominiummu; lebih baik kau cepat pulang dan bukakan pintu untukku!"
Namun, suara yang berbicara di sisi lain telepon bukanlah Yin Shaojie, tapi seorang pria tak dikenal, "Apakah kau mencari Shaojie? Nanti telepon lagi ya, dia sedang sibuk."
Setelah mengatakan itu, pria tak dikenal itu pun memutus sambungan teleponnya.
Mu Xiaoxiao menatap tajam ponselnya untuk sesaat. Dia benar-benar tidak percaya orang itu memutuskan sambungan teleponnya.
Untuk beberapa saat, dia terbakar amarah.
Ternyata, pria yang mengangkat telepon adalah asisten Yin Shaojie. Apakah dia baru saja diintimidasi oleh seorang asisten biasa ?
--
Disisi lain kota, di sebuah bar.
Yin Shaojie sedang minum dengan seseorang. Sementara itu seorang gadis cantik mendekatinya. Gadis itu menarik tangannya dengan mesra dan bertanya, "Tuan muda Jie, apakah kau sudah mabuk ?"
Kali ini, Yin Shaojie lah pemenangnya. Lawannya, mengaku kalah dan mengundurkan diri, dia meneguk minuman didepannya dan bergegas ke kamar kecil untuk muntah.
Yin Shaojie mendengus mengejek. Dia sangat mabuk dan membaringkan badannya ke sofa.
Han Yun'er menatap wajah tampan dan menawan itu dengan tatapan penuh kagum dan dia tidak mampu mengendalikan diri, menerjang kearahnya lalu tangannya meraba dadanya .
Pada saat itu, Han Yun'er bisa merasakan otot Jie di telapak tangannya. Ia pun menjadi semakin tergila-gila dengan pesonanya .
Lelaki sempurna seperti Tuan muda Jie sangat langka. Dia harus memenangkan hatinya seutuhnya; dengan begitu, dia bisa menjadi seorang Cinderella di keluarga paling kaya di kota.
Dia menatap lekat-lekat bibir Jie. Hatinya bergelora penuh kesenangan, Han Yun'er bersandar perlahan mencoba untuk mencium Jie.
Rumor beredar kalau Yin Shaojie memiliki banyak wanita, tapi tidak ada satupun yang pernah mendapatkan ciuman darinya. Kabarnya wanita yang mendapatkan ciumannya lah yang bisa menjadi cinta sejatinya.