Lu Yichen mengangguk. "Tentu. Kau bisa bermain bowling?!"
Tidak biasanya Lu Yichen terkejut. Para pria yang biasanya suka bowling dan wanita yang suka bowling itu sangat jarang. Apalagi yang tahu cara bermain bowling. Hal itu lebih jarang lagi dijumpai.
Mu Xiaoxiao menyeringai dan tampak senang. "Tentu saja! Aku ratu bowling!
Bowling sangat populer di Amerika. Dia telah belajar di sana sejak SMP selama sekitar tiga hingga empat tahun. Jadi tentu saja, dia sering bermain bowling dengan teman-temannya. Dia belajar cara melempar bola dengan benar karena dia orang yang tidak suka kehilangan sesuatu.
Lu Yichen geli melihat ekspresi imutnya. Jantungnya berdetak kencang ketika dia tiba-tiba menyadari bahwa dia banyak tertawa hari ini, sesuatu yang belum pernah dia lakukan.
Lu Yichen mengajaknya mengelilingi area itu dengan suasana yang lebih akrab dan memilih tempat yang bagus. "Apa yang ingin kau minum? Mereka juga menjual makanan yang bisa kau makan di sini," katanya.
Mu Xiaoxiao duduk di kursi terdekat, bermaksud untuk beristirahat sebentar. Namun, ponselnya terjatuh dari sakunya. Dia membungkuk untuk mengambilnya dan tiba-tiba teringat Yin Shaojie.
Apakah Shaojie mencoba mencarinya? Jika dia tidak dapat menemukannya di kelas, apakah dia akan meneleponnya?
Dia menekan keyboard ponselnya, tetapi layar tidak menyala. Dia keheranan dan menekannya sekali lagi, tetapi layarnya tetap gelap. Wajahnya lesu.
Ponselnya kehabisan baterai!
Dia ingat bahwa dia lupa mengisi baterai teleponnya karena sibuk berdebat dengan Yin Shaojie tentang haknya berada di kamar tidur kemarin malam. Dia juga mengabaikannya ketika dia bangun pagi ini.
"Apa yang salah?" Yichen bertanya ketika dia melihat gerak gerik Xiaoxiao.
Mu Xiaoxiao cemberut dan berkata dengan muram, "Ponselku kehabisan baterai."
Lu Yichen melirik ponselnya dan berkata, "Apakah kau ingin mengisi baterainya? Aku bisa membantumu meminjam charger HP."
"Apakah kau sungguh bisa membantuku?" Mu Xiaoxiao menoleh padanya dengan senang hati.
Lagi pula, ponsel adalah sesuatu yang tidak bisa dipisahkan dari orang – orang jaman sekarang. Jika ponselnya kehabisan baterai cukup lama, dia khawatir mungkin ada seseorang, misalnya seperti Yin Shaojie ingin segera menghubunginya untuk meminta maaf kepadanya. Dengan demikian, akan merepotkan jika ponselnya kehabisan baterai.
"Ya." Lu Yichen mengangguk dan berjalan menuju area resepsionis.
Setelah beberapa saat, dia membawa charger Apple, tetapi dibelakangnya ada pria lain yang mengikuti.
Lelaki itu kelihatannya akrab dengan Lu Yichen dan dia sedang mengobrol dengan Yichen.
Ketika dia sampai di depan Mu Xiaoxiao, pria itu terkejut. Dia menepuk pundak Lu Yichen dan berkomentar menggoda "Saudaraku! Kau benar-benar membawa seorang gadis ke sini! Dia pacarmu ya?"
Lu Yichen berkata dengan muram, "Tidak, dia hanya teman. Jangan ngomong sembarangan!"
Pria itu tampaknya tidak percaya padanya. Dia berbalik ke arah Mu Xiaoxiao dan berkata, "Ini adalah pertama kalinya aku melihat Yichen dengan seorang gadis. Hubunganmu... tidak mungkin sesederhana persahabatan yang biasa saja, kan?"
Mu Xiaoxiao sedikit heran. Apakah Lu Yichen tidak pernah membawa pacarnya?
Dia tersenyum dan berkata, "Aku juniornya. Kami benar-benar hanya berteman."
Lu Yichen memperkenalkan mereka, "Ini bos di sini, saudara Hui, dan ini juniorku, Mu Xiaoxiao."
Mu Xiaoxiao sopan. Dia tersenyum manis dan berkata, "Halo, Saudara Hui!"
Saudara Hui terlihat sedikit menyesal tetapi masih menyapa Mu Xiaoxiao dengan hangat sebelum berkata, "Laki - laki ini sudah lama bekerja di sini, tapi kau adalah gadis pertama yang dia bawa. Jangan khawatir. Haha. Aku akan memberi kalian diskon 50 persen karena Yichen adalah karyawanku."
"Terima kasih, Saudara Hui!" Mu Xiaoxiao menyatakan apresiasinya.
Secara pribadi, dia sedikit terkejut. Jadi Lu Yichen bekerja di sini?
Tidak heran dia begitu hapal dengan tempat ini.