webnovel

My Only Love: Aku Hanya Bisa Mencintaimu

Author: VorstinStory
Fantasy
Ongoing · 1.2M Views
  • 670 Chs
    Content
  • 4.9
    180 ratings
  • NO.200+
    SUPPORT
Synopsis

Bagaimanakah rasanya melihat dunia hitam putih kelabu tanpa warna setiap hari? Itulah yang dirasakan Catherine, seorang gadis berusia 25 tahun yang tangguh, juga merupakan tulang punggung keluarga. Buta warna total sejak ditampar ayahnya, sang gadis kehilangan warna dalam hidupnya. Jiwanya terguncang, hatinya benci keindahan yang ayahnya tunjukkan sebelum ibunya meninggal. Catherine berpikir hidupnya akan terus terperangkap dalam dendam dan warna kelabu sampai suatu hari, seseorang datang dalam hidupnya memberi warna pada dunia hitam-putihnya. Dialah Vincent, seorang pemuda berumur 32 tahun, anak keluarga kaya raya. Kehadirannya berangsur" mewarnai hidup suram Catherine. Waktu terus mengalir, kedua sejoli akhirnya terikat tali kasih namun tiba" saja...Vincent menjauhi Catherine? Apa yang terjadi padanya? Mengapa dia menjauhi Catherine? Mungkinkah ada hubungannya dengan kematian ibunda Catherine? Catherine yang tengah mencari tahu kebenaran dibalik sikap Vincent....secara mengejutkan, bertemu saudara kembarnya, seseorang yang tak pernah ia tahu sebelumnya! Kejamnya hidup kembali mendorong Catherine ke lorong hitam penuh misteri. Apakah segala sesuatu yang ia ketahui...adalah kebohongan belaka termasuk...identitas dirinya? Akankah kedua sejoli bersatu kembali atau malah terpisahkan oleh benci? Ungkap misteri dibalik gelagat aneh Vincent dan identitas Catherine yang sesungguhnya hanya di 'You Are My Colour' *** List of Paxton Series My Only Love: The Targeted Heiress (vol 1) The Flame Queen And Her Sly Lover (vol 2-3) The Ice Prince: The Heiress's Red Soul (vol 4-5) Watch Out, Dad! Mom's Here To Kill You! (ongoing) The Heir's Beloved Is Not A Human (coming soon) Silahkan mamipir ke spin off YAMC vol 3 berjudul *the cover isn't mine so the credit belongs to its owner*

Tags
2 tags
Chapter 1Permulaan

Pelangi.. Apa itu pelangi? Pelangi adalah sebuah gejala optik dan meteorologi berupa cahaya beraneka warna saling sejajar tampak di langit atau medium lainnya.

Dari mana dia mengetahuinya? Tentu saja dia mencarinya di internet. Kenapa dia ingin tahu? Karena dia selalu penasaran mengapa dia bisa melihat sebuah pelangi di suatu waktu sementara tidak melihatnya di lain waktu.

Seolah-olah pelangi hanya muncul sesukanya tanpa diketahui siapapun.

Catherine adalah seorang wanita berusia dua puluh lima tahun yang hidup bersama ayahnya. Catherine memiliki tiga adik perempuan yang usianya cukup jauh darinya.

Putri kedua dari ayahnya adalah Anatasia yang berusia delapan tahun dibawahnya, sedangkan putri ketiga dan keempat merupakan anak kembar yang baru saja memasuki SMA. Mereka adalah Carolina dan Elizabeth.

Semenjak ibunya meninggal lima belas tahun yang lalu, ayahnya terpuruk dan menjadi peminum berat. Beliau sama sekali melupakan keempat putrinya yang masih bertumbuh.

Beliau menganggap dengan kepergian istrinya, dia hidup sebatang kara tanpa memperdulikan anggota keluarga lainnya.

Catherine yang masih berusia sepuluh tahun merasa dunia ini tidak adil. Dia masih membutuhkan kasih sayang orangtua. Setelah melahirkan bayi kembar, ibunya mengalami pendarahan hebat mengakibatkan kehilangan nyawanya. Semenjak itu ayahnya menganggap keempat putrinya tidak ada. Dia diharuskan untuk mengganti posisi ibunya bagi ketiga adiknya.

Pernah satu kali dia tidak memperdulikan ketiga adik kecilnya, dia hanya peduli pada mainannya. Namun suara tangisan bayi kembar menggangu telinganya. Ditambah lagi, Anatasia juga ikut menangis melihat adik kembarnya menangis dengan kencang.

Catherine melempar mainannya dan berbaring di ranjang sambil menutup telinganya dengan bantal. Tidak peduli seberapa rapatnya dia menutup telinganya, tangisan adik-adiknya masih terdengar.

Brak!! Catherine terlonjak kaget mendengar suara benturan yang sangat keras. Untuk beberapa saat tangisan ketiga adiknya terhenti membuat jantungnya berdebar dengan keras.

Belum sempat memikirkan apa yang telah terjadi, suara tangisan terdengar lagi... kali ini lebih kencang dari sebelumnya.

Rasa penasarannya berhasil menaklukkannya. Catherine bergerak secara perlahan keluar dari kamarnya. Begitu pintu kamarnya terbuka, dia melihat ayahnya bergerak ke arah kamar ketiga adiknya yang sedang menangis.

Anehnya, cara ayahnya berjalan tidak seperti biasanya. Dia melihat ayahnya berjalan tidak dengan tegap, melainkan bergoyang ke kanan-kiri seakan-akan hendak terjatuh.

Dia juga melihat ayahnya membawa sebuah botol minuman di tangan kanannya. Dia bahkan tahu ayahnya telah menghabiskan isi botol tersebut.

Catherine merasa ada yang aneh dengan gerakan ayahnya. Dia merasa ayahnya sedang berada dalam suasana hati yang tidak bagus. Jika dia keluar sekarang, dia pasti akan kena amarah ayahnya.

Lebih baik dia menutup pintu kamarnya dan bersembunyi didalam. Dengan begitu, dia akan aman terlindungi dari amukan ayahnya.

Itulah yang dipikirkannya, itulah yang harus dia lakukan. Tapi, entah kenapa badannya berkehendak lain.

Kakinya berlari kearah kamar adik-adiknya dan menutup pintu kamar tepat dihadapan ayahnya. Dia langsung berdiri tegak memunggungi pintu dibelakangnya.

Kini matanya bertaut dengan mata ayahnya yang gelap. Kakinya gemetaran sementara penglihatannya mulai kabur karena air mata. Dia masih bisa mendengar suara tangisan adik-adiknya dibelakangnya, bahkan dia sendiripun ingin menangis. Entah kenapa saat itu dia merasa ketakutan berdiri didepan ayahnya.

"HUH??" itulah yang dikatakan ayahnya sebelum mengangkat tangannya yang bebas ke atas, dan....

PLAK!!

Dia merasa tubuhnya melayang kesamping dan terbentur lantai dengan keras. Dia tidak bisa membendung air matanya lebih lama lagi saat merasakan sakit pada pipinya. Tidak hanya itu, kepalanya terasa agak pusing dan dia bisa melihat bayangan ayahnya menjadi dua.

"Papa.." isaknya sama sekali tidak tahu kenapa dia kena pukulan.

"Siapa kau? Huh? Mengganggu saja? Berisik!! Semuanya mengganggu!"

Catherine melihat ayahnya mengucapkannya sambil menutup mata. Bahkan kedua tangannya bergerak tanpa arah saat berbicara.

"Aaaaa.." ayahnya melempar botol minumannya ke samping saat mengetahui tidak ada yang tersisa di dalam botol tersebut.

Tubuh Catherine melonjak kaget melihat pecahan-pecahan kaca yang sangat dekat dengan kakinya.

Air matanya mengalir dengan deras, namun dia tidak berani mengeluarkan suara. Dia memperhatikan ayahnya dengan was-was dan baru bisa bernapas lega saat melihat ayahnya berjalan menjauhinya.

Meskipun dia merasa lega, kedua kaki dan tangannya masih gemetar karena rasa takutnya. Dengan tangan yang bergetar, dia membuka pintu kamar dengan perlahan.

Melihat Anatasia beserta dua bayi yang menangis, dia bangkit berdiri dan memeluk adiknya dengan tubuh gemetaran.

"Mama...mama dimana?"

"Disini. Mama ada disini." jawabnya sambil mengelus kepala adiknya.

Tidak lama kemudian, Catherine memaksakan dirinya untuk bangkit berdiri dan keluar dari kamar. Dia menutup kembali pintu kamar untuk mencegah adiknya berjalan keluar.

Dia merasakan sakit yang luar biasa pada kakinya saat berdiri diatas pecahan botol. Catherine menggigit bibirnya berpikir bisa mengurangi rasa sakit pada kakinya. Mengetahui usahanya sia-sia, dia sudah tidak peduli lagi.

Tanpa memperdulikan rasa sakitnya, Catherine berlari keluar rumah menuju ke rumah sebelah.

Catherine menggedor pintu rumah sambil memanggil pemilik rumah tersebut dengan suara nyaring.

Begitu pintu terbuka dan melihat seseorang memandangnya dengan bingung, Catherine menelan ludah untuk bisa berbicara dengan jelas.

"Tolong, tolong kami."

"Cathy? Ada apa?"

"Lina dan Lizzy tidak berhenti menangis."

Nyonya Dorcas sudah menjadi tetangga dengan keluarga Cathy lebih dari lima tahun. Dia merasa simpati dengan empat putri yang baru saja ditinggalkan ibunya sebulan lalu.

Meskipun begitu dia tidak bisa berbuat banyak untuk membantu mereka. Ayah dari keempat anak tersebut tidak mengizinkan siapapun masuk ke rumahnya. Anak-anak malang tersebut hanya bisa mengikuti perintah ayah mereka.

Hari itu dia mendengar suara aneh dari rumah sebelahnya. Tentu saja dia sama sekali tidak bisa membayangkan apa saja yang terjadi didalam rumah keluarga Cathy. Sekarang, Cathy muncul didepan rumahnya dengan mata yang lebam, pipi yang bengkak beserta bibir yang berdarah. Apa yang telah terjadi?

'Lina dan Lizzy tidak berhenti menangis.'

Tanpa banyak bertanya, Dorcas segera menggandeng tangan Cathy menuju ke rumah anak itu. Dia sama sekali tidak peduli apakah ayah si anak akan memarahinya atau mencelanya.

Alisnya mengernyit saat melihat jejak darah berbentuk telapak kaki di lantai. Dia melihat ke arah kaki anak yang digandengnya. Matanya membelalak melihat segumpalan darah didaerah kedua kaki anak itu.

Dorcas mengangkat anak tersebut dan mendudukkannya di kursi.

"Tunggu disini!" perintahnya sebelum dia masuk ke kamar bayi kembar dengan menggunakan sandal untuk bisa berjalan melalui pecahan kaca tanpa luka.

Dengan pintu kamar terbuka lebar, Cathy, panggilan akrab Catherine, bisa melihat dengan jelas apa saja yang dilakukan Dorcas pada kedua adik kembarnya.

Wanita itu mengganti popok dengan lihai dan sangat berhati-hati. Kemudian, dia menggendong Anna, panggilan akrab Anastasia; membawanya keluar kamar untuk duduk disampingnya.

Dengan cekatan Dorcas memasak air untuk membuat susu. Tidak lama kemudian, dua botol bayi berisi susu hangat telah siap.

Wanita itu mengambil seorang bayi, menggendongnya sambil memberikan susunya sambil bernyanyi.

Kemudian, Cathy melihat Dorcas memandangnya; berjalan kearahnya sambil menyerahkan adik bayinya kepadanya. Cathy memandang wanita itu dengan tatapan bingung.

"Dia harus bisa sendawa terlebih dahulu sebelum dibaringkan kembali. Pastikan dia tidak terjatuh, ya."

Cathy mendekap adiknya dengan erat takut kalau adiknya akan terlepas dari pelukannya.

"Tidak perlu terlalu kencang sayang. Dia nanti kesakitan."

Cathy segera melonggarkan dekapannya namun tetap mendekap dengan tak tergoyahkan.

Setelah memastikan kedua anak didepannya akan baik-baik saja, Dorcas menuju ke bayi satunya dan melakukan hal yang sama.

Anna yang dari tadi duduk disampingnya mulai merasa bosan dan memutuskan untuk berjalan masuk kembali ke kamar.

"Anna! Duduk!"

Ini pertama kalinya Dorcas mendengar suara yang tegas pada mulut Cathy yang masih berusia sepuluh tahun.

Sambil memberikan susu pada bayi kecil, Dorcas berjalan keluar dan menghalangi jalan masuk ke dalam kamar. Dengan begini Anna tidak akan berjalan diatas pecahan botol.

Tidak lama setelah selesai menyusui bayi kedua, Dorcas mendengar sendawa dari bayi kecil yang digendong Cathy.

Dorcas segera membaringkan bayi yang digendongnya terlebih dahulu, kemudian membawa Anna ke atas ranjang kamar.

Setelah memberikannya beberapa mainannya, dia segera mengambil bayi yang digendong Cathy sebelum membaringkannya di ranjang bayi.

Kemudian dia menggendong bayi yang belum bersendawa dan memosisikannya seperti sedang berdiri. Dorcas menatap prihatin ke kaki Cathy, namun dia juga tidak bisa langsung membiarkan bayi ini terbaring tanpa bersendawa terlebih dulu.

Dorcas memang sudah berusia lanjut dan tidak memiliki keturunan. Meskipun begitu, jiwa keibuan dalam dirinya masih sangat kuat.

Karena itu saat dia melihat kaki berdarah, anak usia dua tahun tak terurus dan dua bayi kembar menangis kelaparan, hatinya terasa teriris. Dia sama sekali tidak bisa membiarkan keempat anak ini terlantar.

Begitu dia mendengar sendawa dari bayi kedua, dia segera membaringkan disisi saudaranya. Kemudian menutup pintu kamar dan berjalan kearah Cathy.

Dengan ahli Dorcas mencabut beberapa pecahan kaca yang menusuk kakinya. Dia nyaris meneteskan air mata saat mendengar gumaman kesakitan dari suara anak itu.

Bagaimana bisa? Bagaimana bisa seorang ayah membiarkan anak-anaknya menderita seperti ini?

Dia bukanlah seorang dokter ataupun ahli medis. Dengan penglihatannya yang kurang bagus karena usia, Dorcas tidak yakin apakah dia sudah mengambil semua pecahan kaca dari kaki Cathy. Namun dia juga tidak bisa membawa pergi Cathy ke dokter dan meninggalkan ketiga anak balita didalam rumah tanpa pengawasan orang dewasa.

Dia juga tidak bisa membawa keempatnya dan menjaganya seorang diri. Satu-satunya yang bisa dia lakukan adalah memanggil dokter untuk datang.

Sambil menunggu, Dorcas memasak masakan sederhana untuk dimakan Cathy dan Anna. Kemudian, dia menyapu dan membersihkan serpihan kaca beserta darah yang sudah mengering.

Tepat setelah lantai itu bersih kembali, seorang dokter tiba.

Sekali lagi Cathy meringis kesakitan saat kakinya disentuh. Namun dia bisa bertahan saat merasakan genggaman tangan Dorcas dan pelukan hangat melingkari tubuhnya.

Setelah perawatannya selesai, Dorcas menggendong Cathy untuk masuk ke kamarnya.

"Tante, Cathy bisa jalan sendiri."

"Mana bisa, pasti sakit sekali. Biar bibi bantu."

"Tapi Cathy sangat berat. Cathy sudah tidak merasa sakit." Untuk membuktikannya, Cathy berjalan tanpa ragu menuju kamar adik-adiknya.

"Lihat kan? Terima kasih atas bantuannya." ucap Cathy sambil membungkukkan badannya dengan rasa terima kasih.

"Iya. Jika butuh bantuan lagi, tidak perlu takut ke rumah tante ya."

Cathy menjawabnya dengan senyuman sebelum akhirnya masuk ke dalam kamar dan menutup pintu kamar dengan rapat.

Jika orang lain melihat, maka Cathy pasti dianggap anak yang tidak sopan dan tidak tahu berterimakasih. Seharusnya Cathy mengantar kepergian penolongnya dengan lebih sopan tanpa harus membiarkan tamunya pulang dengan sendirinya.

Namun hanya Dorcas yang tahu apa yang dipikirkan gadis mungil berusia sepuluh tahun tersebut.

Anak itu tidak ingin membebaninya lebih lagi dan memaksakan diri untuk berjalan dengan kedua kakinya. Meskipun tidak ada yang melihat, Dorcas masih bisa melihat tangan mungilnya yang mengepal di bajunya menahan rasa sakit pada kakinya.

Apa yang diduga Dorcas memang benar. Begitu pintu tertutup, Cathy langsung merangkak berjalan keranjang. Setelah tubuhnya terlentang dia menangis dengan tertahan. Hanya dirinya yang tahu, hatinya sedang menjerit kesakitan.

You May Also Like

Young master palsu mempelai wanita dan sistem keberuntungannya

[Manis, memuaskan, memanjakan, banyak tamparan muka.] Era Zhang Caishen telah berakhir dan dia tidak akan bisa bangkit lagi, begitu kata mereka. Tapi mengapa dia tampak menjadi lebih kaya dan lebih berkuasa meski kini dia cacat dan ditinggalkan tunangannya? Mengapa dia tiba-tiba menjadi sangat beruntung secara tidak wajar? Jawabannya sederhana; istri barunya!! Lin Alix tidak beruntung dalam hal keluarga. Dia adalah yang lebih tua, kurang disayangi, dan kurang berbakat dibandingkan adik perempuannya yang merebut segalanya darinya. Tapi takdir berpihak dan dia beruntung dalam hal suami, tidak hanya dia kaya tapi dia juga suka memanjakannya. Atas saran dari sistem permainan keberuntungan tak terbatasnya, Alix menikahi suami cacat yang tidak diinginkan adiknya dan melangkah di jalan pemenang dalam hidup. Dia menyapu bersih penghargaan musik, mendapat pengakuan internasional, dan mendapat balas dendam pada keluarganya yang kejam sambil menjadi istri yang paling dicemburui di Beijing. "Kamu gila, kamu dengan sukarela menikahi pria cacat?" teman-temannya bertanya. "Ya, tapi sudahkah kamu melihat betapa dia memanjakanku?" tanyanya balik. "Dia pasti akan selingkuh darinya, dia cacat dan dia tidak bisa melaksanakan tugas suami." yang lain bergosip. Alix melihat pria yang disebut cacat itu yang naik ke ranjangnya malam demi malam dan tertawa. Maaf, dia lebih dari mampu. "Sayang, aku di sini untuk melaksanakan tugas suamiku." dia selalu berkata genit saat dia membalikkannya. Buku ini berpartisipasi dalam WSA dan penulis akan merasa terhormat atas semua dukungan Anda. Penafian: Ini adalah karya fiksi, tidak ada yang harus dibandingkan dengan dunia nyata tidak peduli seberapa miripnya. Anda juga bisa cek karya-karya saya lainnya di sini di Web novel.

1cutecat · Fantasy
Not enough ratings
351 Chs

TAKDIR CINTA SANG RAJA IBLIS

Chen Liao Xuan, adalah putra kedua dari Raja langit Xie Jia Ming. Sebagai panglima perang andalan langit, dia bahkan dinobatkan menjadi putra mahkota untuk menggantikan ayahnya sebagai Raja langit berikutnya. Di sisi lain, Chen Liao Xuan diam-diam menjalin hubungan asmara dengan manusia setengah Dewi, keturunan dari Dewi yang bernama Liu Anqier. Karena darah manusia yang mengalir pada tubuh Liu Anqier membuat para Dewa langit murka,dan menentang hubungan mereka. Hingga pada akhirnya, Chen Liao Xuan mendapatkan tugas dari sang Ayah untuk berperang melawan Raja Iblis yang telah menghancurkan hampir separuh umat manusia di bumi. Pada saat yang bersamaan, salah seorang dari langit berbuat hal yang tak terguda, dengan membunuh Liu Anqier. Merasa murka, dan marah, Chen Liao Xuan lantas melakukan kesalahan fatal. Dengan membunuh penasihat kepercayaan ayahnya. Hingga akhirnya sang Ayah memberinya kuhuman di luar batas kekuasaannya. Melahirkan kembali Chen Liao Xuan, bukan menjadi putranya, melainkan menjadi seorang Raja Iblis yang paling menakutkan di dunia. Takdir itu sudah ditulis, tak terbantahkan. Membuat Chen Liao Xuan mendapat julukan Emo Shao Ye. Tak cukup sampai di situ, cara penghapusan dosa yang diberikan ayahnya rupanya tidak benar-benar berguna. Sebab separuh dari ingatan Chen Liao Xuan atas kekasihnya tak sepenuhnya hilang. Membuat Chen Liao Xuan terobsesi, mencari reinkarnasi dari sang kekasih. Hingga suatu hari, saat dia sedang bertarung dengan Dewa air, di malam perubahan wujudnya. Dia berhasil dikalahkan oleh panglima perang dari kerajaan tersebut. Membuatnya terjatuh dan terdampar di suatu hutan pinus yang sangat lebat. Saat dia telah merasa jika nyawanya akan segera hilang. Tiba-tiba sentuhan tangan mungil membuat seluruh ingatan Chen Liao Xuan akan masa lalunya bangkit seutuhnya. Akankah Chen Liao Xuan bisa bisa bertemu dengan perempuan yang selama ini dia tunggu? Ataukah dia akan benar-benar menderita kehilangan cinta seperti yang telah ditetapkan oleh Dewa takdir atasnya?

PrincesAuntum · Fantasy
5.0
399 Chs

Pangeran Yang Dikutuk

"Ayo pergi," kata sang pangeran. "Pergi kemana?" Emmelyn bertanya, tidak mengerti apa yang ingin dilakukan Mars. "Ayo kita membuat bayi." SINOPSIS: Pangeran putra mahkota Kerajaan Draec dikutuk pada hari kelahirannya, bahwa ia tidak akan pernah bahagia. Lebih parahnya lagi, semua wanita yang menyentuhnya akan mati. Hal ini menjadi masalah sangat besar bagi keluarga raja karena pangeran tidak bisa mendapatkan istri untuk melahirkan keturunan penerus dinasti keluarganya, apalagi sang pangeran adalah anak tunggal. Hingga pada suatu ketika... seorang putri negara jajahan yang menyamar sebagai budak hendak membunuhnya, ternyata tidak mati setelah mereka bersentuhan. Emmelyn menyimpan dendam kepada pangeran putra mahkota yang telah membunuh keluarganya dalam perang dan menjajah negerinya. Ia bertekad hendak membunuh sang musuh. Apa daya, percobaan pembunuhannya gagal dan ia ditangkap. Namun, sang pangeran yang menyadari Emmelyn adalah satu-satunya harapan bagi keluarganya untuk memperoleh keturunan, membuat perjanjian dengan gadis itu. Ia baru akan dibebaskan dan negerinya tidak akan dijajah lagi, jika gadis itu berhasil memberinya tiga keturunan. Emmelyn setuju, tetapi, setiap hari di saat ia bersama pangeran, gadis itu selalu berusaha membunuhnya. Apakah Emmelyn akan berhasil membalaskan dendam keluarganya? Ataukah ia akan terjebak semakin dalam dengan sang musuh? *** "Kau akan menjadi ibu dari anak-anakku," tukas laki-laki itu dengan nada setengah memerintah. "Eh...tunggu dulu," Emmelyn yang sudah tersadar dari kekagetannya buru-buru mengusap bibirnya dengan kasar seolah berusaha menghilangkan bekas bibir sang iblis dari bibirnya. "Aku tidak mau menjadi istrimu! Aku tidak mau menikah denganmu, hey pembunuh!!" Lelaki itu mengerutkan keningnya danmenatap Emmelyn dengan pandangan mencemooh. "Siapa bilang aku ingin menjadikanmu istri?"

Missrealitybites · Fantasy
5.0
508 Chs

Luna yang Indah Setelah Penolakan

Cecily adalah gadis kurus tanpa teman. Namun, seperti semua gadis lainnya, dia mendambakan cinta sejati. Dia selalu memiliki perasaan terhadap Robert, putra Alfa di Kelompok mereka. Namun, di hari ulang tahunnya yang ke-18, dia menemukan bahwa Robert adalah pasangannya! Sebelum dia bisa memeluknya dengan gembira, Robert sudah menepis tangannya seperti sampah. "Kamu tidak akan menjadi pasanganku. Anggap saja tidak ada yang terjadi hari ini. Pergi dan awasi mulutmu. Jangan bilang apa-apa yang tidak seharusnya kamu katakan!" Robert secara terang-terangan menatap Alison yang seksi dan cantik berambut pirang di wisuda sekolah menengah mereka. Perjalanan wisuda itu mengubah Cecily, membuatnya lebih kuat, lebih percaya diri, lebih bersemangat, dan lebih cantik dan seksi. Selanjutnya, Robert, yang bertemu dengannya di kampus perguruan tinggi lagi, mulai mengejarnya. "Kamu seharusnya menjadi Luna ku. Kita akan hidup bersama dari sekarang. Kita akan memiliki banyak anak. Mereka akan sehat dan cerdas." Mata Robert penuh dengan nafsu. Gangguan Robert membuat Cecily merasa jijik dan mual! Ketika Cecily tidak bisa melindungi dirinya dari Robert karena perbedaan kekuatan, Michael muncul. "Tindakanmu membuatmu tidak layak sebagai Alfa." Michael memandang Robert dengan hina. Selama pengukuhan Robert sebagai Alfa, Cecily tidak tahan lagi dengan gangguannya. "Saya, Cecily Levin, menolak Robert Paslo sebagai pasangan saya." Ketika Robert marah dan kesakitan, ingin melukai Cecily, Michael muncul lagi! "Cecily adalah pasangan yang diatur oleh Dewi Bulan untuk saya." Michael memandang Cecily dengan lembut. "Siapa pun yang berani menyentuhnya adalah tidak menghormati keluarga kerajaan."

JQK · Fantasy
Not enough ratings
337 Chs
Table of Contents
Volume 1 :You Are My Colour
Volume 2 :The Red King
Volume 3 :Rainbow of Life
Volume 4 :Change The Past
Volume 5 :Vectis of Other World