Malam harinya tepat saat serigala merah hendak berangkat untuk berburu, Meisya muncul tiba-tiba dan menghadang jalan serigala tersebut.
"Aku punya permintaan. Aku butuh bantuanmu." ungkap Putri Meisya dengan nada penuh berharap.
Serigala merah berjalan melewatinya dengan cuek namun Meisya tidak menyerah dan segera menyusul untuk kembali menghadangnya.
"Hanya satu kali. Hanya satu." pinta Meisya sambil menunjukkan jari telunjuknya dengan tatapan memohon dengan sangat.
Serigala merah menoleh ke kiri menghindari tatapan Meisya. Sang putri berjalan ke kiri untuk menatap mata serigala tersebut. Dengan gerakan cepat serigala merah menoleh ke kanan disusul dengan Meisya bergerak ke sisi kanan. Begitu seterusnya hingga akhirnya serigala merah menyerah dan duduk tegap dihadapan Meisya dengan malas.
"Kau mau mengabulkan permintaanku?" suara Meisya semakin berharap.
Serigala merah menatap punggung tangan Meisya yang terdapat bekas luka cakarannya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com