webnovel

Another World Chronicles Universe

奇幻
已完結 · 276K 流覽
  • 628 章
    內容
  • 4.9
    31 評分
  • NO.200+
    鼎力相助
摘要

Menceritakan sebuah kisah dari berbagai aspek dalam sebuah Universe. Dimulai dari reinkarnasi, sihir pemanggilan hingga petualangan yang dinantikan.

標籤
5 標籤
Chapter 1Chapter 01. Hiro Sakaki (Before) [Revised]

Langkah kaki berjalan mendaki jalan curam tanpa semangat. Melihat kendaraan mobil melintas dengan cepat. Suara mesin berdengung kencang. Mengagetkan seorang laki-laki dipenuhi banyak keringat di sekujur wajahnya. Kedua kakinya mulai letih karena jalannya menanjak. Mendingan aku nonton anime saja, gumamnya dalam hati.

Perkataan itulah yang terbesit dalam pikiran Hiro Sakaki. Seorang laki-laki berumur 16 tahun yang masih bangku SMA. Tinggal sendiri di rumah tanpa ada yang merawatnya. Menyesali mengikuti wasiat almarhum kakeknya waktu itu. Alasannya, dia tidak suka peraturan yang mengikat dan menginginkan kebebasan. Berasa hidupnya diatur sana-sini. Hiro hanya ingin menonton anime, tokusatsu dan hal-hal berbau otaku. Bahkan kerabatnya sendiri sudah angkat tangan karena tidak kunjung berubah.

Rambut coklat disisir rapi. Seolah-olah dia menunjukkan bahwa pemuda itu menyandang statsus sebagai siswa kelas 2. Wajah terlihat pucat dan kedua bola mata menampakkan garis hitam di sekujurnya, karena dia keseringan nonton anime. Meja makan yang berisikan mie ramen instan, telah dibuang ke tempat sampah. Sampah yang berserakan di lantai, mulai menggunung pada setiap sudut ruangan. Bau menyengat di mana-mana. Sisa plastik tidak dibersihkan dengan rapi. Tas sekolah menyatu dengan tumpukan sampah.

Hiro berjalan menyeret kedua kakinya. Mengambil gelas di atas meja. Menuangkan air putih ke dalam gelas. Kemudian, dia menenggaknya sampai gelas itu sudah habis. Suara mendesah sehabis mengonsumsi air putih. Kedua kakinya berjalan kembali. Menutup pintu ruang makan beserta keluar dari rumah. Sepatu hitam telah dipakai. Mengucapkan tiga buah kata. "aku berangkat dulu."

Di Jepang, orang yang sering menonton anime, tokusatsu, film atau musik disebut Otaku (dalam bahasa Jepang artinya maniak). Kebanyakan mereka mengikuti digandrungi orang-orang sampah tidak bernilai. Hanya berdiam diri, tidak melakukan aktivitas apapun memuja fandom seperti anime secara berlebihan di dalam kamar atau rumah, sehingga muncul sebuah istilah yang dinamakan Hikkikomori. Bagi orang-orang Jepang, Hikkikomori merupakan virus yang sulit dibasmi karena tidak mau bekerja untuk masyarakat, hanya bermalas-malasan dan berdiam diri di dalam ruang maupun rumah. Termasuk Hiro sendiri merupakan bagian dari Hikikomori.

Oleh sebab itulah, teman-teman dan para guru memilih menjauh dari Hiro atau tidak mau berbicara dengannya. Akibatnya, Dia dicueki satu sekolah dan tidak pernah mendengarkan perkataan dari guru saking muaknya. Mereka tidak pernah berpikir bahwa dia hidup dalam kesendirian. Di dalam pikiran Hiro sendiri, otaknya dipenuhi dengan tokoh anime 2D. Baik husbando maupun waifu. Ke mana-mana, dia menenteng tas berisikan poster atau franchise yang dibeli dari online. Melihat tingkah lakunya, kaum perempuan juga tidak mau mendekati pemuda berambut coklat. Semua orang menatap Hiro penuh sinis. Tetapi, dia tidak memedulikan hal itu. Mereka hanya ikut-ikutan dikarenakan tidak memiliki sesuatu yang digosipkan. Akibatnya, dirinya menjadi bahan cemooh. Dia diperlakukan secara buruk setiap harinya. Sampai dibully habis-habisan. Karena itulah Hiro ogah masuk ke sekolah. Kalaupun melakukannya, itu berdasarkan janji yang tertulis dari tuangan surat kertas tidak berguna. Hiro sampai meremas isi tersebut ke dalam sampah.

Bagi Hiro, dirinya tidak mempermasalahkan dijauhi banyak orang. Rumor yang beredar, keluarga dia menelantarkan dirinya. Mereka menganggap Hiro merupakan anak kutukan atau pembawa sial bagi masyarakat sekitar. Pasalnya, orang tuanya dibunuh saat dia berusia 14 tahun. Menyisakan kakek Hiro yang sudah renta untuk merawat kebutuhannya. Beliau tulus merawat Hiro sampai beliau dipanggil oleh Tuhan. Memberi makanan, mengajaknya mincing, bermain bersama, hingga bekerja sampingan meski di usia tua sekalipun. Tetapi, Hiro tidak pernah menunjukkan senyuman kepadanya. Sampai pada akhirnya, beliau menghembuskan napas terakhir setahun berselang. Saat meninggal, Hiro meneteskan air matanya. Tidak kuasa menahan kesedihan disertai penyesalan mendalam. Meski dia tidak pernah memberikan apapun untuk kakeknya, Hiro merasa keberadaan beliau selalu membekas di hati. Semenjak itulah, Hiro sering menghabiskan waktunya untuk menonton anime atau tokusatsu. Tidak peduli bercengkrama dengan orang-orang yang pada akhirnya menjatuhkan namanya maupun keluarganya.

Pintu gerbang ditutup oleh guru olahraga. Disertai bel sekolah berbunyi sekitar jam 8 pagi. Hiro berjalan cepat ke dalam kelas dan duduk paling belakang dekat dengan jendela. Mengabaikan para siswa yang duduk. Muncul Pak Guru mata pelajaran Ekonomi. Mengenakan jas abu-abu dan celana panjang kain warna hitam, sedang menaruh buku pelajaran beserta buku absen di atas meja samping kanan. Semua siswa duduk terdiam. Tidak ingin bermacam-macam dengan beliau. Salah satu ketua kelas menyuruh semua orang untuk berdiri. Terlihat tatapan Hiro kosong, mengikuti perintah dari ketua kelas.

"Semuanya berdiri!" ajak salah satu ketua kelas kepada para murid untuk hormat pada guru.

"Ohayou Gozaimasu, sensei!"

"Ohayou," balasnya menaruh buku ke samping meja.

Para siswa dipersilakan untuk duduk kembali. Tanpa terkecuali Hiro yang masih kosong kedua bola matanya. Helaan napas kasar keluar dari rongga mulut pemuda berambut coklat. Ketika beliau sedang membacakan nama tiap siswa di dalam kelas, Hiro mengangkat tangan kiri. Menempel pada pipi kirinya. Sial! Kalau bukan karena pesan kakek, sudah pasti aku menonton lanjutan anime yang tertinggal tadi malam, gumam Hiro dalam hati.

Mata Hiro tidak pernah lepas menatap jendela sekolah. Cuaca pagi hari disertai sinar terik matahari. Menyengat Burung-burung berkicau, menghinggapi pepohonan. Kedua mulut dua ekor burung terbuka, memberikan makanan pada bayinya. Cicitan burung terdengar pelan di telinga Hiro walau kaca dalam kondisi tertutup rapat.

Di dalam pikiran Hiro, terbayang sebuah pemandangan yang begitu indah dan menyejukkan. Daun-daunan bergoyang mengikuti irama secara vertikal. Bunga dan rumput-rumputan melakukan hal serupa. Hewan-hewan seperti kupu-kupu menghinggap di bunga, mengambil serbuk sari.

Sebelum masuk ke dalam kelas, Hiro sempat mencium aroma bunga ketika kupu-kupu sudah mulai pergi terbang. Kelopak dari pohon sakura berjatuhan di tanah. Menandakan musim semi telah dimulai. Seekor Rusa maupun hewan lainnya mengerubungi pohon sakura. Hiro masih melirik ke gedung sekolah. Memasng tersenyum kecut. Memejamkan kedua matanya. merasakan dirinya berada di halaman sekolah. Hembusan angin meniup permukaan rambutnya beserta bulu kuduknya.

Tiba-tiba, seekor rusa menghampiri pemuda berambut coklat. Kepalanya mengelus lengan kanan Hiro, menandakan meminta makanan. Dia memberikan makanan dengan senang hati. Kemudian, dia merebahkan tubuhnya di taman yang wangi dan indah. Hawa begitu tenang dan nyaman. Sehingga dirinya bisa istirahat dengan tenang.

Di saat berbaring, sosok bayangan hitam sedang berdiri di depannya. Karena penasaran, Hiro mencoba mengulurkan tangan kanan. Tetapi, aksinya berbuah celaka. Sebuah cengkraman kuat dari bayangan tersebut. Hiro berusaha melepaskan diri. Tetapi tidak bisa. Tubuh Hiro tidak mau menuruti perkataannya. Langit yang semula cerah, seketika berubah menjadi gelap. Tubuh Hiro mulai terhisap ke sebuah pusaran. Sebuah pusaran angin gelap mencoba menghisap pemuda berambut coklat. Kedua tangan Hiro berusaha menggapai sesuatu di sekitarnya. Melihat para binatang satu persatu terkena hisapan.

"Selamatkan aku!" jerit Hiro.

Di saat sebagian tubuhnya terhisap dan menyisakan salah satu tangan saja, Hiro tidak mau menyerah. Menadahkan tangan kanan sekaligus mengerahkan seluruh tenaga untuk keluar dari pusaran angin tersebut. Kedua bola mata mulai mengabur. Indera penglihatan perlahan-lahan mengabur. Muncullah suara menggema dari alam bawah sadar.

"Sakaki Hiro-san … Sakaki Hiro-san!" teriak seorang pria menggema di telinganya.

Kedua mata Hiro terbuka lebar. Sadar bahwa dirinya sedang melamun. Melirik saat Pak Guru mata pelajaran Ekonomi menyebutkan namanya. Hiro membuka mulut separuh. Tidak suka dirinya diganggu oleh beliau, pemuda berambut coklat menatap tajam. Seakan-akan, yang bersalah adalah Pak Guru Ekonomi itu sendiri. Beliau berkeringat dingin, memancarkan aura ketakutan dari tatapan Hiro. Termasuk teman sekelasnya. Beberapa dari mereka menelan ludah.

"A-a-apa lihat-lihat?" ucap Pak Guru Ekonomi gugup.

"Jangan mengganggu lamunanku, sensei! Aku tidak suka itu," balas Hiro bernada dingin dan memancarkan aura intimidasi.

Ucapan Hiro barusan mempertegas bahwa sosok Hiro merupakan orang yang ditakuti. Persis seperti rumor beredar. Teman-teman sekelasnya mulai ketakutan bertatap muka dengannya. Pak Guru Ekonomi memegang buku erat-erat, tidak sengaja menjatuhkan buku yang digenggam. Tetapi Hiro dapat menangkapnya dengan mudah. Sadar tindakan dia telah melampaui batas antara guru dan murid, Hiro berdiri. Memohon maaf membungkukkan badan.

"Sensei, maaf. Saya … saya tidak bermaksud membuat anda ketakutan."

Hiro membungkukkan badan. Takut beliau ketakutan saat mengajar. Sayangnya, perkataan Hiro tidak berjalan dengan realita yang ada. Teman sekelas dia menarik napas tidak percaya. Pak guru Ekonomi yang semula gugup dan takut, kini tidak mampu menahan emosi ucapan pemuda itu. Jari telunjuk beliau diacungkan pada wajah Hiro. mengarahkan ke pintu ruang kelas.

"Sakaki-san … berdiri di pintu luar kelas sekarang juga!" teriak Pak Guru.

Suara beliau melengking membuat para suasana berubah mencekam. Ada juga siswi menutup telinga. Hiro membuka mulutnya. Siap menerima konsekuensi akibat ucapan yang terlontarkan dari mulutnya. Dengan langkah gontai, Hiro berjalan pelan menuju pintu ruangan kelas. Berdiri dekat pintu sambil membawa dua buah ember. Tidak lupa juga ember besi berada di kepala, suapaya tidak menetes dengan mudah.

"Hari ini benar-benar apes," gerutunya.

Dia bertanya-tanya mengenai hari ini. Kejadian yang menimpa dirinya berujung apes. Semenjak teman masa kecil Hiro meninggal dunia akibat penyakit yang diderita, dia susah interaksi dengan orang-orang sekitar. Kondisinya diperparah saat kepergian kedua orang tua dia. Sejak itulah, hari-hari Hiro dipenuhi kehampaan dan kesedihan secara terus menerus. Sudah saatnya dia butuh penyegaran dalam pikirannya. Menikmati jalan-jalan keliling kota atau pergi ke desa. Tempat dulu almarhum kakek tinggal. Dalam lubuk hatinya, Hiro merasa tidak ada gunanya membahas kejadian dulu. Dalam benaknya, mau sampai kapan pemuda itu berhenti menonton anime.

Pelajaran selanjutnya yaitu sejarah Jepang. Hiro masuk ke dalam kelas. Pria kepala botak berdasi panjang berwarna biru tua. Membawa buku sejarah dan berkacamata. Perutnya buncit dan memancarkan wajah menjijikkan. Saat diterangkan oleh beliau, Hiro memalingkan wajahnya. Menatap jendela kelas. Hingga sebuah teriakan dari Pria kepala botak sangat keras.

"Sakaki-san! Apa kau mendengarkan penjelasanku?"

"Dengar, sensei!" ucap Hiro tanpa berpikir panjang.

"Kalau begitu, jawab pertanyaan di papan tulis!"

Tulisan milik Pak Guru sangat kecil. Sulit dibaca oleh Hiro. Dia menyipitkan kedua mata bola matanya. Kemudian, dia merasa pertanyaan yang ada di papan tulis itu cukup mudah.

"Pertarungan Okehazama dimenangkan oleh kubu Oda di bulan Juni tahun 1560. Pertarungan itu dimenangkan melalui serangan dadakan. Saat pasukan Imagawa berkemah di sana. pasukan Oda yang berjumlah sekitar 2.000 sampai 3.000 pasukan menyerang pasukan Imagawa melalui Dengaku-hazama dari utara."

Entah kenapa, Hiro bisa menjawab pertanyaan secara cepat dan akurat secara langsung. Sampai sekarang, dia tidak mengerti. Pak Guru Sejarah Jepang tidak bisa menyembunyikan rasa terkejutnya.

"B-benar sekali."

Teman sekelasnya melongo mendengar jawaban dari Hir. Bagi mereka, Hiro merupakan orang pertama yang bisa menjawab pertanyaan dari Pak Guru yang terkenal killer serta tulisan papan tulis yang sangat kecil dan susah dibaca oleh para siswa. Pemuda berambut coklat kembali duduk sembari menatap jendela kelas. Tetapi kepalanya menoleh pada beliau sekali lagi. Menaikkan kedua alisnya. Tersenyum tipis dan menaikkan dagunya.

"Ada lagi pertanyaan buat saya, sensei?" ucap Hiro bernada angkuh.

Reaksi itu membuat Pak Guru berkepala botak menggeram. Memalingkan wajah, melanjutkan kembali pelajaran yang tertinggal. Hiro mendengus lega karena memberikan pelajaran pada beliau.

你也許也喜歡

Global Digitalisasi: Xin Sheng

[#Fantasi #Game #Sihir #Action #Adventure #Reinkarnasi #Romantis #Strategi #System #Romantisdewasa #Overpower #ArmyBuild #GodProtagonis #Antiheroprotagonis #Necromancer #Kindombuild #Evil] Di kehidupan sebelumnya, setelah dunia digitalisasi, dan diubah menjadi sebuah papan permainan oleh hukum tertinggi. Xin Sheng yang mendapatkan bakat Rank-EX diawal, segera merasa dirinya adalah seseorang protagonis. Dengan pemikiran seperti itu dan bantuan bakat yang kuat, ia segera menjadi sangat sombong dan merendahkan segala bentuk kehidupan yang menghalangi jalannya menuju puncak dunia. Namun karena sifat dan perilaku tiraninya ini, yang selalu akan membunuh siapa saja yang dia anggap harus dibunuh, seluruh makhluk hidup di bumi mengalami kematian akibat kurangnya kekuatan menghadapi invasi makhluk asing setelah beberapa tahun digitalisasi. Mati dengan menganggap dirinya sebagai pembawa kesialan bagi bumi. Xin Sheng yang mati penuh rasa penyesalan akhirnya mendapatkan kesempatan untuk dilahirkan kembali. Namun apakah dia akan menjadi pembawa bencana lagi di kehidupan ini?? Atau menjadi pelindung bumi?? Dan apakah dia bisa membalaskan dendamnya kepada makhluk yang menjadi dalang pembunuhnya itu?? Note: 1 chapter/2day (Old) & 2 Chapter/day (Now Start 1 September) [•Season 1 (End) •Season 2 (Coming Soon)] [Global Digitalisasi: Xin Sheng Versi: •>Indonesia "Global Digitalisasi: Xin Sheng" •>Inggris "Global Digitalisasi: Xin Sheng (Inggris)"] [Note Penulis: •>Sejak novel ini terkontrak, saya berjanji setiap seminggu sekali, saya akan menyebarkan kartu berisi kata-kata motivasi kepada orang-orang. •>10% penghasilan saya dari novel ini akan disimpan dan kemudian disumbangkan ke yang membutuhkan setiap tahun baru Imlek atau tahun baru. (#XinShengProjek) •> Jika ada saran untuk novel ini, saya sebagai author akan dengan senang hati mendengarkan, dan saran kawan-kawan sekalian bisa dikatakan lewat Instagram saya @Xjazzly atau ulasan novel ini. •>Btw MC novel ini memiliki sifat yang akan secara perlahan menjadi non-naif, soalnya saya berpikir MC reinkarnasi yang tiba-tiba menjadi non-naif itu terlalu aneh.]

Xjazzly · 奇幻
5.0
180 Chs

ATMA-TRUTH OF SOUL

Sebuah retakan misterius muncul dan mengubah seluruh sistem tatanan dunia. Para peneliti mencoba memastikan tentang sesuatu yang mereka sebut retakan dimensi. sebab retakan misterius yang disebut retakan dimensi mengeluarkan energi aneh. Sebuah energi yang tidak diketahui oleh para peneliti manusia di bumi karena baru pertama kali melihatnya. "Monster Dimensi" Itulah teriakan yang sering terdengar ketika manusia melihat monster keluar dari retakan dimensi. Fenomena kemunculan monster dimensi masih menjadi perdebatan para peneliti. Namun fenomena itu tidak hanya membuat kekacauan, tapi juga memakan banyak korban. Sampai akhirnya sosok manusia yang disebut etranger muncul dan membunuh monster dimensi. "Etranger yang bisa mengalahkan monster dimensi adalah kunci utama untuk keselamatan umat manusia." Begitulah argumen Presiden Amerika ketika melakukan pertemuan darurat tentang kemunculan monster dimensi. Dunia telah menganggap keberadaan etranger merupakan kondisi istimewa yang menguntungkan manusia. Namun tidak semua kekuatan mendatangkan kebaikan, sebab tidak semua orang bisa menjadi etranger. "Kami kaum elit yang telah berkuasa jauh lebih pantas mendapatkan kekuatan itu dari pada rakyat jelata...!" Rasa iri terus menghiasi orang-orang yang tidak mendapat kekuatan untuk menjadi seorang etranger. Tingkat kejahatan di sebuah negara yang tidak bisa mengatur etranger pun meningkat dengan pesat. Indonesia juga termasuk negara yang pernah mengalami krisis akibat ulah para etranger. Pembunuhan, pemerkosaan, pencurian, dan banyak kejahatan lainnya yang melibatkan para etranger. Rigma Sanja Dawala, anak dari seorang peneliti dan Jenderal Besar Militer Indonesia yang tidak menyukai etranger. Di tengah kekacauan dunia, rigma lebih memilih menjadi seorang peneliti. Rigma mencoba mencari pengetahuan tentang sumber kekuatan etranger. Segala macam jenis pengetahuan tentang etranger terus dipelajari olehnya. Semua itu dilakukan karena sosok terpenting baginya terkena penyakit kontaminasi jiwa akibat serangan monster dimensi. Sampai akhirnya muncul kondisi dimana rigma hampir mati karena serangan monster dimensi peringkat SS+. Di saat kritis rigma masih memikirkan keselamatan temannya, hingga sebuah suara terdengar. "Terimalah kontrak ini untuk membuat kami bertiga menjadi milikmu." Tiga jiwa pengelana menawarkan kontrak saat rigma hampir mati untuk membuatnya menjadi etranger. Rigma pun terpaksa menjadi etranger untuk menolong teman sekelasnya di universitas. "Kami, sosok yang sering disebut Raja terkuat akan membantumu menemukan jawabannya."

KannaSayu · 奇幻
分數不夠
458 Chs
目錄
1 :Twin Tower Arc I (Volume I)
2 :Awal Mula (Volume I)
3 :Origin Timeline Keepers
4 :Twin Tower Arc (Volume II)
5 :Miranti Indah Lestari alias Batilda Ambrosino Part I
6 :Rogue Armstar (Earth-Charlie) Volume I & Side Story of Kanata-Kasuga
7 :Volume I Twin Swordsmen Part 1
8 :Twin Tower Arc (Volume III)
9 :Twin Tower Arc (Volume IV)
10 :Navanea: 300 Years After
11 :Surabaya (Volume II)
12 :Ghost Squad
13 :Side Story - Shin Uchida
14 :Twin Tower Arc 1 Part V & Assassination in Chabagne Kingdom (Arc 2)
15 :Pirates vs Submarine Arc (Volume I)
16 :Laëtitia & Suzune in Twin Tower Part I
17 :Pirates vs Submarine Arc (Volume II)
18 :Nuansha Side Story
19 :Surabaya Part 2 (Volume IV)
20 :Apocalypse