Kendaraan yang ditumpangi oleh para anggota the Executioner cukup menyita perhatian masyarakat. Terutama kendaraan tersebut dalam keadaan penyok pada bagian bodi mobil.
"Seperti biasa, kita menarik banyak perhatian orang di sekitar."
"Pasti soal mobil penyok itu kah?"
"Bukan soal mobil penyok, bodoh! Ini soal cerita dari Pak Marsito. Kau ini dengarkan apa tidak sih?" gerutu Evidio.
"Aku dengar, aku dengar! Hanya saja aku syok saja mendengarnya."
Meski mengatakan syok, tetap saja ucapan Ridwan dirasa meragukan. Rafaella dan Miranda menghela napas. Percuma saja berbicara serius dengan Ridwan. Kemudian, Rafaella mendongak ke belakang. Terlihat mobil loreng berwarna oranye, menyetir dengan kecepatan tinggi.
"Sepertinya, kita ada tamu tidak diundang."
"Siapa?" tanya Evidio mengerutkan kening.
"Pemuda Pancasila."
~o0o~
"Kerjamu sangat bagus. Tidak salah jika kau jago dalam memanipulasi berita."
"Itu bukan apa-apa, Mr. Alexei. Saya kemari hanya untuk berbisnis dengan anda."
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者