"Tapi jika dipikir-pikir, Gaza sepertinya dalam bahaya besar."
"Benar juga. Aku tidak tahu apa yang terjadi. Tapi kemungkinan besar, Bernard de Tremelay akan melakukan kesalahan fatal," gumamnya.
Seketika, Everard de Barres beranjak dari kursi. Mencengkram kerah milik pria pertama itu. Kedua bolanya menatap dia.
"Apa mksud ucapanmu itu?"
"Gampangnya, jalur Gaza akan menjadi medan pertempuran sengit. Dan keputusan yang dikemukakan berakhir dengan pertumpahan antara para warga dan Templar Knight."
"Bagaimana mungkin? Ini tidak bisa dibiarkan! Kita harus ke sana!"
"Percuma saja kita memberitahukannya. Bisa-bisa kepala kita dipenggal. Benar begitu, Jonathan?" ucap pria pertama pada pemuda tersebut.
Pemuda bernama Jonathan nampaknya tidak berminat dengan menjawab pertanyaan yang ada. Sebaliknya, dia menoleh pada pria pertama.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者