Kerajaan Victoria sangat sepi. Bahkan suara angin berhembus terdengar jelas di telinga pendengar nya. Diiringi suara jangkrik yang saling bersahutan di malam penuh kesunyian ini, menjadi musik alami. Di taman Victoria Academy, tidak ada satu orang pun yang berkeliling meski sekolahnya luas.
Surai hitamnya melambai ke kanan dan ke kiri, mengikuti alunan angin yang menerpa tubuhnya. Wajahnya diterangi cahaya rembulan yang tengah bersinar pada malam hari. Pemuda itu duduk tenang. Sambil menyandarkan punggung kokohnya pada batang pohon apel itu. Dengan kepala mendongak menatap ribuan bintang yang menerangi malam, menemani sang rembulan.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者