webnovel

BROTHERHOOD : Pengorbanan seorang Kakak

realistisch
Laufend · 81.6K Ansichten
  • 257 Kaps
    Inhalt
  • 4.9
    60 Bewertungen
  • NO.200+
    UNTERSTÜTZEN
Zusammenfassung

Andrew Alexander 30 tahun seorang detektif kepolisian yang sedang menjalani misi bersama dengan tim rahasia pemberantasan narkoba. Saat menjalani misi untuk mencari Bos mafia besar narkoba, Andrew mengetahui hal yang mengejutkan. Dia bertemu dengan kakaknya yang telah menghilang 20 tahun. Mattew Alexander 38 tahun yang ternyata Bos besar mafia yang menjadi buronan selama ini. Kenyataan lain yang lebih mengejutkan mereka harus jatuh cinta pada wanita yang sama. Sonia 25 tahun seorang petugas kasir minimarket. Apakah Andrew akan tega menangkap kakak kandungnya sendiri yang selama ini dia cari? Apakah Mattew akan berterus terang dengan Andrew tentang dirinya yang menjadi Mafia karena sebuah pengorbanan? Bagaimana dengan nasib cinta mereka?

Chapter 1Jaringan Narkoba

Jaringan narkoba di dunia berkembang sangat pesat, terutama di negara Indonesia ini. Efek samping obat terlarang ini sungguh sangat berbahaya, di antaranya dapat merusak sistem jaringan otak, susahnya berkonsentrasi, juga dapat menyebabkan kematian bagi penggunanya. Bahkan narkoba juga bisa menyebabkan seseorang bertindak kriminal, hanya untuk mendapatkan obat terlarang itu. Banyak macam varian dan jenisnya, penggunanya juga dari semua kalangan termasuk para pelajar yang masih remaja.

Saat ini kepolisian dari polres yang ada di Indonesia, telah kewalahan untuk membasmi pengedar ataupun pengguna. Sehingga saat ini mereka menggunakan cara yang efektif dengan cara menyadarkan masyarakat Indonesia tentang bahayanya efek dari Narkoba sendiri.

***

Di kota Jakarta...

Mobil patroli berhenti di sebuah warung kecil, Andrew Alexander 30 seorang petugas yang tingginya 172 cm, dengan kulit kuning langsat, dan berwajah tampan dan manis baru saja keluar dari mobilnya.

Andrew mengambil sebotol air putih di kulkas. "Bu, aku beli minum. Berapa harganya?" tanya Andrew sambil minum airnya.

"5000 Pak," jawab pemilik warung dengan melihat seragam coklat yang bertuliskan polisi serta mobil patroli di belakangnya. "Pak polisi haus ya," ledek pemilik warung sambil cengengesan.

"Polisi juga kan manusia Bu," balas Andrew tersenyum lalu memberikan uang 5000 kepada pemilik warung. "Terima kasih ya Bu," ucap Andrew sambil menutup botol airnya.

"Sama-sama Pak," jawab Pemilik warung lalu masuk ke dalam.

Andrew melanjutkan perjalanannya lagi, berpatroli untuk menjaga keamanan daerah yang menjadi tanggung jawabnya. Hari ini dia merasa sedikit bosan, karena rekan kerjanya tidak masuk bekerja.

"Coba ada si Malik, pasti tidak akan sesepi ini," ucap Andrew sambil menyetir mobilnya dengan pelan dan melirik ke sekitarnya.

Tiba-tiba ponselnya berdering panggilan dari seseorang yang membuatnya tersenyum lalu menepikan mobilnya ke pinggir jalan.

"Tumben meneleponku," ucap Andrew tersenyum-senyum sendiri sambil melihat ke jalan dari kaca mobilnya.

"Aku hanya ingin bilang bahwa aku di terima kerja di minimarket, aku baru saja ambil seragamnya," jawab wanita itu yang sedang duduk di busway.

"Selamat ya, terus sekarang kamu ditempatkan di daerah mana?" tanya Andrew penasaran.

"Di dekat jalan Sudirman, lumayan dekatlah dengan rumah paling 20-30 menit dari rumah," jawabnya dengan senyum sumringah. "Ya sudah sampai ketemu ya di rumah," pamitnya mematikan panggilan.

Sonia 27 tahun seorang pengangguran yang baru saja mendapatkan pekerjaan di sebuah minimarket, menjadi pengangguran bukanlah keinginannya. Melainkan karena keadaan yang menyulitkannya, selain banyak kriteria untuk bekerja saat ini juga memerlukan uang untuk menyogok calo. Jika tidak seperti itu, kemungkinan akan sulit untuk bekerja seperti Sonia yang memilih bersabar.

"Sebenarnya bukan bersabar, melainkan karena tidak memiliki uang untuk menyogok calo," gumamnya membalas narasi penulis sambil tersenyum.

Dengan tinggi 165 cm, berkulit putih dan juga cantik. Tidak membuat dia memilih untuk menjadi seorang pekerja malam dengan gaji yang lumayan besar.

"Kalian tidak tahu saja kalau aku memiliki koreng di pantatku," gumam Sonia sambil menganggukkan kepalanya.

Tapi begitulah Sonia wanita yang kuat, dan dia juga bersahabat dengan Andrew dari kecil. Bukan hanya itu rumah mereka juga bertetangga. Andrew yang saat ini sedang di jalan memiliki permasalahan dengan seorang pelajar yang sedang nongkrong di pinggir jalan di jam sekolah. Dia harus menegur seorang pelajar SMA yang berani sekali membolos di jam pelajaran.

"Woi!" tegur Andrew berjalan menghampiri ke arah 6 siswa yang sedang merokok di gang dekat pinggir jalan.

Keenam siswa langsung mematikan rokoknya setelah melihat Andrew dengan seragam coklatnya. "Polisi matikan cepat," ucap salah satu siswa.

"Berdiri dengan sikap sempurna. Cepat!!!" perintah Andrew berdiri di hadapan mereka.

Keenam siswa berdiri dengan berjejer memasang wajah tegang dan takut kepada Andrew yang begitu tegas.

"Kenapa kalian di sini, bukannya ini masih jam sekolah, terus ini apa! Rokok. Memangnya pelajar boleh merokok!" tegur Andrew dengan tatapan tajam memarahi keenam pelajar itu.

"Ampun Pak...

"Maaf Pak, kita tidak akan mengulangi lagi.

"Kita coba-coba Pak. Kita janji tidak akan mengulangi lagi.

Lalu siswa yang paling ujung maju satu langkah lalu membalas balik tatapan tajam Andrew yang berani menegur gengnya.

"KITA BOSAN!" tegas pelajar itu dengan sangat berani. "Lagi pula ini itu bukan urusan Anda, untuk apa menegur kita! Memangnya kita minta uang dari Anda," ledeknya sambil tertawa terbahak-bahak lalu melihat semua temannya yang takut kepada polisi. "Ngapain kalian takut, hanya karena dia berseragam! Memang kalian pikir dia ini tidak pernah berbuat nakal," teriaknya memarahi gengnya.

Andrew sudah tidak tahan lalu dia memelintir tangan siswa itu, lalu memborgolnya membuat semua teman yang melihat langsung berlutut meminta maaf kepada Andrew.

"Maafkan kami Pak...

"Jangan bawa kami ke kantor Pak...

"Kalian pulanglah ke rumah, minta maaf kepada kedua orang tua kalian, dan satu hal lagi jangan ulangi hal ini!" perintah Andrew lalu membawa ketua gengnya untuk masuk dan duduk di kursi belakang mobilnya.

Semua siswa yang takut langsung berlari meninggalkan tempat. Di perjalanan Andrew melirik dari kaca spionnya, lalu mulai menegur siswa yang berani kepadanya yang jelas usianya ada di atasnya.

"Apa di sekolah tidak diajarkan sopan santun," tegur Andrew sambil mengendarai mobilnya menuju kantor.

"Saya tidak ingin menjelaskannya! Lebih baik kita ke kantor sekarang dan lihat Anda akan menyesal karena menangkap orang yang salah!" jawab siswa itu dengan sangat tidak sopan dan menantang Andrew.

"Saya tidak akan pernah menyesal menangkap orang jahat apalagi orang yang tidak tahu sopan santun sepertimu. Jadi jangan harap saya akan takut, siapa pun! Mau kamu anak pejabat, anak presiden sekalipun yang salah tetap salah!" tegas Andrew melirik siswa yang sedang tersenyum meledeknya.

Setibanya di rumah Sonia meletakkan seragamnya, lalu dia langsung memasak nasi untuk neneknya yang selama ini tinggal bersamanya setelah kedua orang tuanya meninggal dunia. Selesai memasak nasi, dia langsung menghampiri Neneknya yang sedang berada di kamarnya.

"Tok...Tok...Tok..." Sonia mengetuk pintu kamar neneknya. "Nek Sonia masuk ya," Sonia membuka pintu dan masuk perlahan ke dalam melihat neneknya yang sedang berbaring di ranjang. "Nek...Nek...Bangun," ucap Sonia membangunkan neneknya.

Neneknya tak bangun, membuat Sonia cemas lalu memeriksa dahi dan lehernya. Dia langsung berlari keluar rumah untuk pergi ke klinik terdekat mencari dokter.

"Semoga nenek baik-baik saja, ya Allah selamatkan nenek. Aku sudah tidak memiliki siapa pun selain nenek yang selalu mengurus aku sampai dewasa seperti ini," batin Sonia berlari sambil memasuki sebuah klinik untuk mencari bantuan dokter ke rumahnya.

 

 

 

 

 

Das könnte Ihnen auch gefallen

SARI FADILLAH 2

Jika nanti aku belum bisa membahagiakan kamu yang pasti dalam pikiranku harus mengakhiri hubungan kita, walau sudah berjalan cukup lama menjalani suatu hubungan selama 3 tahun. Aku sudah berusaha mengikuti keinginanmu tapi kamu enggak bisa mengikuti keinginanku untuk akhiri hubungan cinta terlarang. Bukannya sudah janji akan selalu setia bersama dalam keadaan suka maupun duka, apapun yang kau alami sekarang belum tentu orang lain bisa menerima dengan lapang dada. Terkadang aku pernah merasakan hal yang dapat merugikan banyak orang, tapi berhubung aku memahami kondisinya langsung menyuruh untuk tidak melakukan yang tak senonoh. Padahal dalam hatiku bisa saja berselingkuh sama perempuan lain. Tapi aku enggak berani untuk menyakiti hatinya seorang perempuan yang kucintai sejak dari SMA sampai sekarang, malah ada niat untuk melamarmu pada saat kita sudah lulus Kuliah. Itu pun kalau kamu enggak selingkuh sama cowok lain. Kejadian tersebut merupakan paling menyebalkan menjalani hubungan pacaran selama 3 tahun, tanpa sadar kau telah menyakiti hatiku. Apa salahku selama menjalin hubungan? Apa kau enggak bisa menjamin bahwa aku tidak bisa setia? Pertanyaan ini masih tersimpan dalam benakku. Perjalanan telah kita lalui bersama sebelum aku pindah ke Bandung. Sempat mikir untuk putus karena kamu itu kurang percaya untuk menjalin hubungan jarak jauh, heh... ternyata dugaanku benar tanpa ada rekayasa yang di buat-buat. Pusing sekali memikirkan kamu di sini apakah baik-baik saja? Ada kejadian yang membuat aku menguras otak yaitu siapa sih sosok cowok selama berada di samping Sari? Penasaran juga setelah whatsapp sama Firdaus ternyata cowok selingkuh adik kelasnya. Hah... Sari suka sama adik kelasnya? Setahu aku kamu enggak mau menjalin hubungan adi kelas. Kenapa sekarang berubah pikiran? Hingga akhirnya aku tak peduli lagi sama Sari. Sudah aku putuskan akan menerima cinta dari perempuan lain, ingin tahu reaksinya seperti apa? Setelah mengetahui bahwa aku telah memiliki kekasih baru, pasti kamu akan cemburu. Namun, entah dari mana dapat informasinya. Apakah dari teman-temanku? Atau dari sahabatku Firdaus maupun Sidiq? Kita tunggu saja ke depannya seperti apa? Menurutku ide ini cukup menarik sih lagian Lusiana juga suka sama aku. Otomatis sudah waktunya merencanakan sesuatu yang lebih kreatif. Berhubung sekarang aku sedang berada di Jatinangor. Rasanya enggak tega juga menyakiti hati Lusiana setelah menerima cintanya, walaupun aku masih pacaran sama Sari. Untuk itu merahasiakan terlebih dahulu bahwa aku sama sekali belum punya pacar. Tapi aku juga harus memikirkan kembali mengenai kondisi kesehatan, kan semakin hari kondisi kesehatanku makin menurun. entah apa yang membuat penyakit dalam tubuhku enggak bisa di sembuhkan? Padahal sudah berusaha kesana kemari untuk menghilangkan penyakitku. Berharap sih Sari Fadillah masih seperti dulu menerima aku apa adanya.

MuhammadLutfiH · realistisch
Zu wenig Bewertungen
390 Chs

Dzikir Cinta

"Neng, Aa boleh cium tangannya?" Asiyah mengangkat dagu perlahan, memindahkan pandangannya dari kancing baju dada suaminya menuju wajah sang suami. Pandangan mata mereka beradu, Asiyah tersipu, Salman tersenyum malu-malu. Perlahan tapi pasti Salman menggerakkan kedua tangannya yang gemetar, mengangkat lembut kedua tangan mungil istrinya yang terasa dingin. Salman mencium kedua tangan putih itu, mengecup dengan penuh cinta dan kasih, ia memindahkan kedua tangan Asiyah ke dadanya dengan masih mendekapnya dengan sebelah tangan saja. Tangan kanan Salman naik keatas ubun-ubun istrinya, Salman mulai berdoa dengan menengadahkan tangan kirinya yang masih menekan kedua tangan Asiyah didadanya. Salman berdoa khusyuk dan pelan, memohon keberkahan atas istri yang sudah Allah berikan kepadanya. "Hari ini, Aa sudah sah menjadi suami kamu, doain Aa semoga selalu bisa mendampingi kamu sampai akhirnya kita berjumpa di Jannah Allah nanti ya, kalaupun andai akhirnya maut yang memisahkan kita, Aa gak akan melarang kamu buat nikah lagi ya. Karena Aa sayang kamu karena Allah" Assalamu 'alaikum Jazakumullahu khoir untuk para pembaca Di next novel ini akan bercerita tentang pemeran utama Asiyah Abdullah yang terpaksa bercerai dengan suaminya yang soelh karena sesuatu. Akankah ia mendapatkan jodoh yang lebih baik dari Allah? Nantikan lanjutan kisahnya ya. Novelnya sudah selesai, akan di posting part demi part karena beberapa bagian masih proses revisi sedikit. Jazakumullahu khoiron 

RirinPutriAbdullah · realistisch
5.0
22 Chs
Inhaltsverzeichnis
Volumen 1