webnovel

Cerpen Kehidupan

realistisch
Laufend · 103K Ansichten
  • 29 Kaps
    Inhalt
  • Bewertungen
  • NO.200+
    UNTERSTÜTZEN
Zusammenfassung

Dalam kehidupan, kita menjalani hari demi hari tanpa tahu setiap kejadian memiliki hikmat yang seringkali menentukan arah hidup kita. Contohnya seseorang hendak menerobos lampu merah, tapi teringat peraturan lalu lintas dan berhenti. Tiba-tiba dari arah lain ada seorang pemabuk melaju kencang menerobos lampu merah dan jika saja dia tadi menerobos, pasti mobil itu menabraknya. Kecil bukan? Namun akibatnya fatal. Jadi intinya, Cerpen Kehidupan adalah kumpulan cerita pendek yang bisa memberikanmu hikmat dalam berbagai aspek, seperti emosi, moral, pengalaman, dll.

Chapter 1Putus

"Kudengar kau sudah putus?"

Budi melirik ke samping. Seorang anak remaja berseragam SMA melempar senyum seraya duduk di sampingnya. Dia merentangkan kaki lebar-lebar, menyandarkan siku pada meja di belakangnya, dan menengadah ke atas.

"Tidak heran jika kau tahu berita ini, Andi," ujar Budi, bernada sedih. "Dengar dari mana?"

"Rumor." Andi menyeringai. "Apakah Milanda yang memutuskanmu?"

"Ya." Budi menghela napas. "Milanda bilang semua adalah salahku. Katanya aku tidak memperhatikan serta mengerti dirinya."

"Menurutmu?"

"Entahlah." Budi mengangkat bahu. "Aku sendiri tidak tahu apa salahku."

Andi membuka tas selempangnya dan mengeluarkan dua kaleng jus jeruk. Dia menawarkan sebuah pada Budi yang menerimanya dengan senang hati.

"Kau tahu, perempuan itu tidak pernah salah," ujar Andi, membuka tutup kaleng diikuti suara desis.

"Benarkah?" tanyaku ragu.

"Tentu saja salah," gerutu Andi. "Manusia itu bukan laki-laki saja, perempuan juga. Mereka ada berbuat salah, tapi menyalahkan laki-laki."

"Apa yang harus kulakukan?"

Andi memalingkan wajah ke samping sambil setengah meneguk kaleng jus. Seorang gadis cantik baru saja memasuki kantin. Perawakannya kecil, bertubuh montok, dan memiliki rambut ala ponytail. Gadis-gadis tahun ini lebih menarik dibanding tahun lalu menurut Andi.

Andi menunjuk gadis tersebut. "Lupakan dia. Masih ada gadis lain, seperti gadis itu."

"Mudah bagimu mengatakan begitu," ketus Budi, memandang gadis yang ditunjuk Andi. Memang cantik, apalagi terkenal teladan dan baik. "Tapi aku jarang jatuh cinta."

"Jatuh cinta saja pada yang lain." Andi memutar kepala ke arahku. "Kau sudah dengar banyak ceritaku, bukan?"

Budi mengangguk pelan. "Dan kau membenarkan satu hal."

"Yang mana?"

"Aku tidak percaya perkataanmu tentang tidak bisa menjadi teman dengan perempuan yang kita sukai setelah putus sampai aku mengalaminya sendiri." Budi menggeleng kepala. "Kurasa aku tidak bisa berteman dengan Milanda lagi."

Andi mengeryitkan kening. "Karena itu kau boleh berhenti membantuku berdamai dengan para mantanku mulai hari ini."

"Tentu saja." Budi tertawa kecil. "Sekarang aku sudah mengerti."

Ada hal yang tidak akan bisa kita mengerti sampai kita mengalaminya sendiri

Das könnte Ihnen auch gefallen

SARI FADILLAH 2

Jika nanti aku belum bisa membahagiakan kamu yang pasti dalam pikiranku harus mengakhiri hubungan kita, walau sudah berjalan cukup lama menjalani suatu hubungan selama 3 tahun. Aku sudah berusaha mengikuti keinginanmu tapi kamu enggak bisa mengikuti keinginanku untuk akhiri hubungan cinta terlarang. Bukannya sudah janji akan selalu setia bersama dalam keadaan suka maupun duka, apapun yang kau alami sekarang belum tentu orang lain bisa menerima dengan lapang dada. Terkadang aku pernah merasakan hal yang dapat merugikan banyak orang, tapi berhubung aku memahami kondisinya langsung menyuruh untuk tidak melakukan yang tak senonoh. Padahal dalam hatiku bisa saja berselingkuh sama perempuan lain. Tapi aku enggak berani untuk menyakiti hatinya seorang perempuan yang kucintai sejak dari SMA sampai sekarang, malah ada niat untuk melamarmu pada saat kita sudah lulus Kuliah. Itu pun kalau kamu enggak selingkuh sama cowok lain. Kejadian tersebut merupakan paling menyebalkan menjalani hubungan pacaran selama 3 tahun, tanpa sadar kau telah menyakiti hatiku. Apa salahku selama menjalin hubungan? Apa kau enggak bisa menjamin bahwa aku tidak bisa setia? Pertanyaan ini masih tersimpan dalam benakku. Perjalanan telah kita lalui bersama sebelum aku pindah ke Bandung. Sempat mikir untuk putus karena kamu itu kurang percaya untuk menjalin hubungan jarak jauh, heh... ternyata dugaanku benar tanpa ada rekayasa yang di buat-buat. Pusing sekali memikirkan kamu di sini apakah baik-baik saja? Ada kejadian yang membuat aku menguras otak yaitu siapa sih sosok cowok selama berada di samping Sari? Penasaran juga setelah whatsapp sama Firdaus ternyata cowok selingkuh adik kelasnya. Hah... Sari suka sama adik kelasnya? Setahu aku kamu enggak mau menjalin hubungan adi kelas. Kenapa sekarang berubah pikiran? Hingga akhirnya aku tak peduli lagi sama Sari. Sudah aku putuskan akan menerima cinta dari perempuan lain, ingin tahu reaksinya seperti apa? Setelah mengetahui bahwa aku telah memiliki kekasih baru, pasti kamu akan cemburu. Namun, entah dari mana dapat informasinya. Apakah dari teman-temanku? Atau dari sahabatku Firdaus maupun Sidiq? Kita tunggu saja ke depannya seperti apa? Menurutku ide ini cukup menarik sih lagian Lusiana juga suka sama aku. Otomatis sudah waktunya merencanakan sesuatu yang lebih kreatif. Berhubung sekarang aku sedang berada di Jatinangor. Rasanya enggak tega juga menyakiti hati Lusiana setelah menerima cintanya, walaupun aku masih pacaran sama Sari. Untuk itu merahasiakan terlebih dahulu bahwa aku sama sekali belum punya pacar. Tapi aku juga harus memikirkan kembali mengenai kondisi kesehatan, kan semakin hari kondisi kesehatanku makin menurun. entah apa yang membuat penyakit dalam tubuhku enggak bisa di sembuhkan? Padahal sudah berusaha kesana kemari untuk menghilangkan penyakitku. Berharap sih Sari Fadillah masih seperti dulu menerima aku apa adanya.

MuhammadLutfiH · realistisch
Zu wenig Bewertungen
390 Chs