Setelah mendapatkan kabar mengejutkan dari pihak kepolisian, Mamanya Siska terkejut mendengar kabar putranya yang tewas karena overdosis, dan menangis sesenggukan sambil berjongkok. Sedangkan Ayahnya Siska berdiri dengan wajah sedih, dan tak menahan bendungan air matanya.
"Kenapa semua ini terjadi di keluarga kita! Kenapa! Aku setiap hari berharap anakku bisa pulang ke rumah, apa pun bentuknya. Memang aku berdoa agar anakku mengalami kesulitan, itu semua agar dia pulang dan meminta kepadaku. Bukan seperti ini mauku!" teriak Maminya Siska sambil berteriak-teriak histeris.
"Sudahlah Mi, kau jangan seperti ini. Alu benar-benar tidak bisa menghiburmu. Tenangkan dirimu Mi," ucap Ayahnya Siska sambil membantu istrinya untuk bangun.
Mereka pun jalan bersama masuk ke dalam rumahnya, dengan keadaan yang sedih dan putus asa. Tidak tahu lagi apa yang harus mereka lakukan, bahkan kekayaan tak bisa menghentikan kesedihan mereka yang harus ditinggalkan oleh kedua anak mereka.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com