webnovel

Pengkhianatan

Di tempat bekas Mal...

Mereka berempat baru saja bangun dari tidurnya, lalu terkejut saat melihat Ardi bosnya yang sudah duduk di kursi memperhatikan mereka. Lalu mereka pun terbangun, lalu bersikap hormat kepada kepadanya.

"Bos kapan sampai disini? Kenapa tidak membangunkan kita saja?" tanya Juwita melihat Ardi dengan wajah tegang.

"Iya Bos, maaf ya kita malah tidak sadar Bos datang," Bayu sambil cengengesan melihat Ardi yang terlihat sangat lemas sekali dengan keringat kecil di dahinya.

"Tidak apa-apa, mulai sekarang sepertinya aku akan bersembunyi disini. Jadi jangan ada yang membocorkan keberadaanku kepada siapa saja itu!" tegas Ardi kepada keempat anak buahnya. "Kalian tidak berangkat bekerja?" tanya Ardi melihat mereka semua sambil mengusap dahinya.

"Belum Bos, satu jam lagi dari sini. Menghindari polisi yang sedan mengatur lalu lintas." Bambang tersenyum tipis melihat sinis Ardi yang terlihat memiliki masalah.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com

Nächstes Kapitel