webnovel

Balas Dendam Terindah Sang Istri

Author: SinagaKiyowo
Urban
Completed · 45.8K Views
  • 398 Chs
    Content
  • ratings
  • NO.200+
    SUPPORT
Synopsis

Luna Emaya, wanita sempurna yang sudah menjalani kehidupan berumah tangga lebih dari lima tahun, namun. Belum juga dikaruniai seorang anak. Hingga membuat sang suami Ekal memilih untuk selingkuh di luar rumah, padahal kesalahan tak berada pada Luna. Perselingkuhan yang awalnya berjalan dengan lancar jaya, mendadak diketahui oleh sang istri. Luna syok berat, hingga dia membawa mobil dengan kecepatan tinggi. Membuat nyawanya hampir melayang, dan berakhir koma. Dia pikir disaat dirinya koma, Ekal akan berubah dengan meninggalkan selingkuhan. Tetapi, tingkah Ekal semakin kurang ajar, sampai api amarah membara di benak Luna, wanita itu memilih menyusun rencana dan keluar dari rumah sakit dengan keadaannya yang dia manipulasi. Dengan berpura-pura buta, dirinya ingin membuat ke dua orang itu membalas sakit hatinya. Mampukah Luna membuat mereka membayar sakit hatinya, temukan jawabannya dalam kisah ini!

Chapter 1Luka Pertama

*Perhatian ini hanya kisah fiksi semata*

Makan malam romantis kali ini terasa sangat sunyi, sebab ke dua insan di sana hanya sibuk dengan urusan masing-masing.

Ralat, sepertinya hanya sang suami yang sibuk dengan ponsel. Sementara Luna, berusaha keras mengajak suaminya bicara, namun. Respon Ekal sejak tadi hanya gumaman saja, tanpa menatap manik Luna.

Kontan membuat perasaan Luna tak senang, dia pun sadar bahtera yang telah mereka arungi selama lima tahun ini tak mungkin akan selalu indah.

Terlebih lagi, sosok malaikat kecil yang sejak lama mereka nanti tak kunjung hadir. Entah ada pada siapa kesalahan ini, mereka tak pernah berusaha untuk mencari tahu.

Malah memilih mempercayakan semuanya pada kuasa Tuhan, dan selalu berpikir positif.

Tapi, sepertinya malam ini Luna tak akan bisa berpikir positif lagi dengan sikap Ekal yang kian berubah.

"Sayang, apa yang kamu lihat di ponsel itu? Apa benda persegi itu lebih menarik dari pada istrimu ini?" tegur wanita bersurai panjang dengan warna hitam legam.

Mendengar kalimat itu, jari-jari Ekal yang sejak jadi asik menari di atas layar ponsel. Langsung berhenti, matanya melirik wajah Luna yang murung.

Kontras sekali, jika wanita itu sedih dengan sikapnya. Tanpa banyak basa-basi, Ekal meletakkan ponselnya begitu saja tak peduli walau notif masuk tanda pesan dari seseorang masuk.

"Maaf, Sayang. Tapi, kamu salah. Kamu jelas lebih menarik, bahkan bulan indah malam ini pun kalah dengan kecantikan kamu," tuturnya begitu manis, selalu berhasil membuat Luna kembali lunak.

Wanita itu tersenyum lembut, pipinya selalu merona setiap kali Ekal menggodanya demikian.

Senang melihat respon istrinya yang sudah dia duga, Ekal menarik kursinya agar mendekati Luna. Dia bawa telapak kecil istrinya ke rahangnya yang tegas.

Tubuh Luna bereaksi saat Ekal membelai pipinya gantian, matanya kini membalas manik tegas Ekal yang memiliki netra sedalam lautan itu.

"Kamu jangan pernah cemburu, ya. Kamu tau, Sayang. Kamu yang selalu menarik aku untuk kembali dan kamu juga yang selalu jadi rumah bagiku," tambahnya menambah rasa percaya pada diri Luna.

Tanpa bisa ditahan, senyum Luna semakin lebar. Malam ini, dia berdandan habis-habisan agar Ekal senang.

"Aku percaya, cuma. Kadang sikap kamu membuat aku goyah," jujurnya mengutarakan apa yang mengganjal di benaknya.

Ekal tersenyum manis, seakan memberitahu Luna, jika semuanya akan baik-baik saja.

"Tapi, walau kamu goyah aku akan selalu berhasil membuat kamu kembali percaya, kan?"

Luna mengangguk, jemari panjang Ekal kini berpindah menyelipkan setiap anak rambut istrinya ke belakang telinga sembari berkata.

"Kalau pun, suatu saat nanti kamu menemukan aku yang berbeda dari yang kamu pikirkan selama ini. Tolong jangan pernah marah, karena mungkin aku hanya khilaf," cakapnya sukses membuat senyum Luna luntur detik itu juga.

Ekal menyadari hal itu, detik berikutnya dia malah tertawa tak jelas. Luna yang tidak paham dengan sikap suaminya ini hanya bisa mengerutkan keningnya.

Ekal menarik tangannya kembali, dia membenarkan duduknya, tak lagi menghadap pada Luna. Guna menghindari kontak mata dengan istrinya itu.

"Aku hanya bercanda, kenapa kamu harus seserius itu, Sayang?" pungkas Ekal.

Dia lirik istrinya lagi, masih berekspresi yang sama. Maka, Ekal tak segan menarik kepala istrinya agar ke dekapannya dan tanpa sepengetahuan Luna.

Senyum lebar Ekal sudah hilang entah ke mana, seperti ada yang menggangu pikirannya.

Luna mencebik, karena kesal. Dia memukul lengan Ekal pelan, namun. Tak bisa berbohong saat Ekal bicara seperti tadi hati Luna langsung nyeri.

"Bercanda kamu tidak lucu, Sayang. Kalau sampai kamu benar-benar melakukan kesalahan dengan dalih khilaf lebih baik aku buta agar tidak perlu melihat apa pun!"

Ekal menggeleng, dia mendekap istrinya semakin erat.

"Tidak, Sayang. Mata kamu harus selalu berfungsi agar bisa melihat ketampanan suamimu ini, kalau bukan kamu. Siapa lagi yang bisa menemukan kegagahan pada diriku, hmmm?" goda Ekal tak sudah-sudah.

Luna mengulum senyumnya, dia lega sebab Ekal hanya bercanda. Namun, Luna tak pernah bercanda dengan kata-katanya apa lagi jika itu sudah menyangkut pada hubungan rumah tangganya ini.

"Aku harap di tahun ke lima pernikahan kita ini, kita semakin saling menyayangi. Dan, semoga malaikat kecil itu segera hadir," gumam Luna sangat penuh harap.

Ekal melepaskan pelukannya, ya. Makan malam mereka adalah untuk merayakan hari jadi pernikahan mereka yang ke lima tahun.

Ekal meraup ke dua pipi tirus sang istri, dia tatap begitu dalam manik istrinya tanpa bosan.

"Aku juga mengharapkan itu, Sayang. Kita pasti akan segera memiliki anak, jangan terlalu sedih, ya?" pinta Ekal pelan.

"Sayang, kenapa kita tidak pergi ke dokter saja. Kita cari tau apa masalah pada diri kita sehingga kita belum memiliki anak," saran Luna, yang selalu dia berikan pada Ekal.

Namun, jawabannya Ekal selalu sama dengan mengatakan.

"Tidak perlu, Sayang. Bukannya kita sudah saling percaya dan yang perlu kita lakukan hanya berpikir positif, aku yakin kita berdua sehat. Ini hanya masalah waktu, yang penting kita tidak berhenti berdoa dan usaha," tepis Ekal dengan kalimat yang selalu sama.

Yang mana jika Ekal sudah melontarkan itu, Luna tak akan berani untuk menyanggah sebab dia takut Ekal berpikir kalau dirinya tak mempercayai suaminya itu.

Kini, Luna hanya bisa pasrah dan memilih kembali ke mode amannya. Yaitu menunggu hingga satu saja benih Ekal berbuah di rahimnya.

***

Silau menganggu Luna dari tidurnya, wanita itu bangun dan mendapati Ekal baru saja selesai memakai jasnya.

"Kamu mau berangkat sepagi ini, Sayang?" sapa Luna, membuat Ekal menoleh.

Dia tersenyum hangat, hal yang biasa dirinya lakukan. Pria itu mengangguk dua kali.

"Kenapa?"

"Ada meeting penting pagi ini, Sayang. Aku harus cepat sampai," ungkap Ekal mantap.

Luna maklum dengan itu, lantas dia mengangguk patuh. Tak lama setelahnya Ekal pergi meninggalkan rumah.

Luna pun beranjak dari tempat tidurnya, dan saat mendekati kamar mandi. Dia tak segaja melihat map biru yang mana tadi malam dikerjakan suaminya hingga larut.

Tanpa pikir panjang, Luna membuka map itu. Dan, benar saja. Berkas di dalamnya pasti sangat dibutuhkan di meeting suaminya.

"Astaga, suamiku memang sangat ceroboh."

Tak peduli dengan penampilannya yang sekarang, Luna bergegas turun ke lantai bawah.

Baru saja dia sampai, mobil Ekal sudah sangat jauh. Dia membuang napas kasar, tak ingin mudah putus asa.

Luna menuju bagasi, mengeluarkan mobilnya dan mengejar sang suami.

Namun, siapa sangka. Jalan pagi ini sudah sangat padat, padahal Luna yakin ini masih sangat pagi untuk beraktivitas.

Tak lama setelahnya, Luna benar-benar sampai di kantor suaminya. Dia sudah hampir membuka ruangan sang suami.

Namun, belum sempat tangannya membuka lebar. Luna mendengar suara wanita yang terdengar manja dari dalam sana.

"Ah, Sayang. Jangan menggodaku seperti itu," ucap wanita itu membuat hati Luna memanas.

Tak mau berpikir buruk, dia lantas membuka pintu itu dengan sedikit. Apa yang dirinya lihat di dalam sana sungguh menyakitkan baginya.

***

You May Also Like

MI VOLAS VIN (I Want You)

Patuhi syarat membaca. 1. Mengandung muatan dewasa (21+) yang belum cukup umur dilarang membaca. 2. Follow akun author / IG @dee.Meliana 3. Kasih like/vote dan komentar yang sopan dan membangun. G: Dark Romance. Dilarang mengcopy paste tulisan ini dalam bentuk apapun!!! Tindakan plagiatan akan saya proses secara hukum. BLURB: ========== Kasih dan pengakuan. Cinta dan nafsu. Gairah dan hasrat. Semua itu adalah bagian penuh pesona dalam setiap kisah yang terjalin dalam kehidupan manusia. Pria, wanita, tua, muda, kaya, miskin, semua lapisan golongan dalam bebagai macam warna mata dan kulit menginginkannya. Keinginan yang tanpa batas untuk memiliki berujung pada obsesi. Obsesi berujung pada kegilaan. Kau bisa melakukan apapun saat menjadi gila. MI VOLAS VIN Bahasa Esperanto yang berarti 'aku menginginkanmu'. Ucapan singkat itu lah yang selalu Leonardo bisikkan pada telinga Jasmine. Obsesi Kegilaan dan Hasrat Membuat Leonardo menginginkan wanita bernama Jasmine lebih dari apapun dan bagaimana pun caranya. Lelaki berbahaya namun tampan dan penuh gairah diperhadapkan dengan wanita biasa yang menyimpan sejuta pesona. Mampukah Leonardo melumpuhkan Jasmine? "Sampai tetes darah terakhir yang mengalir melalui pembuluh darahmu adalah milikku. Mi volas vin, Jasmine!" Leonardo berbisik panas pada telinga Jasmine, membuat tubuh Jasmine bergetar karena sensasinya. "Tidak, ini adalah hal yang salah, Leon!" seru Jasmine. (Mengandung unsur maju mundur atau plot twist, baca dengan penuh penghayatan ya Darling!) Cover bukan milik saya. (Cover is not mine, credit belong to owner) Terima kasih. Selamat membaca, Belle Ame.

BELLEAME · Urban
5.0
529 Chs

Istri Galak yang Provokatif: Atasanku adalah Seorang Pemarah yang Penuh Kasih Sayang

Setelah serangkaian peristiwa yang mengubah kehidupannya, Pei Ge memutuskan untuk memulai kehidupannya yang baru dan menemukan kembali posisinya di dunia ini. Dia mendapatkan pekerjaan baru, teman-teman baru dan … atasan baru yang semula dia salah duga sebagai seorang pria penghibur! Atasannya membantu Pei Ge membalas dendam terhadap teman yang mengkhianatinya, mendukungnya ketika dunia pun sepertinya sudah menyerah terhadapnya, mendorongnya untuk menjadi lebih yakin akan dirinya sendiri dan bahkan … mengacaukan kencan butanya. Dengan kemampuan kerjanya yang kuat dan sikapnya yang bersemangat, dia berhasil meraih prestasi tingkat atas di perusahaan tempat dia bekerja (di bawah skema licik seorang CEO) dan bahkan mendapatkan seorang gadis penggemar yang tidak sabar untuk menjadi saudara iparnya. Saat Pei Ge menjalani naik turunnya politik kantor, drama keluarga, menemukan pasangan yang tepat, dan harapan masyarakat, dia menyadari bahwa segala sesuatunya tidak sesederhana kelihatannya dan semua yang ia yakini sedang diuji …. Kesalahpahaman Besar: “Kamu brengsek! Mengapa tidak menggunakan pengaman?! Aku hamil!” “… Dia bukan anakku.” “Brengsek! Kamu benar-benar berani tidak mengakuinya?! Aku berikan semua pengalaman pertamaku padamu! Kamu bajingan!” … Di dokter kandungan, dia membaca laporan laboratorium kehamilannya dan terpana: Haid tidak teratur. Pria itu mengangkat alis dan menyeringai, “Bukankah kamu membuat keributan dengan mengatakan telah mengandung anakku? Di mana anak itu ?! ” "..." Siapa yang takut pada siapa? Mari bertaruh!

Song Xixi · Urban
4.9
1966 Chs

Setelah Meninggalkan CEO, Dia Mengejutkan Dunia

``` Mo Rao lahir di keluarga dokter militer. Orang tuanya telah mempertaruhkan nyawa mereka untuk menyelamatkan nenek Fu Ying, sehingga yang terakhir memaksa Fu Ying untuk menerima Mo Rao sebagai istrinya. Mo Rao selalu tahu bahwa Fu Ying memiliki gadis pujaan bernama Qu Ru. Gadis ini gagal menikah dengan Fu Ying sebagaimana keinginannya karena nenek Fu Ying menghalanginya. Setelah menikah, Fu Ying sangat memperhatikan Mo Rao. Mereka bahkan sangat cocok terutama di atas ranjang. Fu Ying selalu menemukan dirinya tenggelam dalam kelembutan Mo Rao. Hingga suatu hari, Fu Ying berkata, “Qu Ru telah kembali. Mari kita bercerai. Aku akan mentransfer properti yang telah aku janjikan kepadamu atas namamu.” Mo Rao berkata, “Bisakah kita tidak bercerai? Bagaimana jika... aku hamil...?” Fu Ying menjawab tanpa hati, “Aborsi saja! Aku tidak ingin ada lagi hambatan antara aku dengan Qu Ru. Lagipula, Qu Ru memiliki leukemia, dan sumsum tulangmu secara kebetulan cocok dengan dia. Jika kamu bersedia mendonasikanmu, aku bisa menjanjikanmu apa saja.” Mo Rao berkata, “Bagaimana jika syaratku adalah kita tidak bercerai?” Mata Fu Ying berubah dingin. “Mo Rao, jangan terlalu serakah. Bahkan jika aku menjanjikanmu demi Qu Ru, kamu tahu sendiri aku tidak mencintaimu.” Kata-kata ‘aku tidak mencintaimu’ menusuk hati Mo Rao seperti sebilah pisau. Senyumnya tiba-tiba menjadi terpelintir dan dia bukan lagi wanita penurut seperti dulu. “Fu Ying, ini pertama kalinya kamu membuatku muak. Kamu menyebutku serakah, tapi bukankah kamu sama? Kamu ingin aku menceraikanmu agar kamu bisa bersama dengan Qu Ru? Baik, aku setuju dengan itu. Tapi kamu bahkan bermimpi kalau aku akan menyelamatkannya? Jangan lupa, tidak ada yang namanya mendapatkan semua yang terbaik dalam hidup, sama seperti antara kamu dan aku.” Kemudian Mo Rao pergi. Fu Ying benar-benar merasa sesak, dan perasaan ini membuatnya gila. Ketika Mo Rao muncul sekali lagi, dia telah menjadi bintang yang menyilaukan. Ketika dia muncul di hadapan Fu Ying, bergandengan tangan dengan kekasih barunya, Fu Ying tidak peduli lagi dan berkata, “Sayang, bukankah kamu bilang kamu hanya akan mencintaiku?” Mo Rao tersenyum samar. “Maaf, mantan suami. Aku salah dulu. Kamu hanya pengganti. Aku sebenarnya mencintai orang lain.” ```

Mountain Springs · Urban
Not enough ratings
670 Chs

Istriku yang Sangat Galak Tercinta

"Buku baru 'Dimarahi sebagai Bintang Kematian, Semua Orang Besar di Ibu Kota Berlomba-lomba Memanjakanku' sekarang tersedia!" Dikenal juga dengan "Era Kebangkitan: Menjadi Kaya dengan Sistem Check-In." [Protagonis wanita berkekuatan fisik luar biasa vs protagonis pria yang dendam, sinis, dan elegan] Setelah terjadi ledakan laboratorium, Lin Tang kembali ke era miskin itu dan terikat dengan sistem check-in. Sebelum dia sempat mengklaim paket hadiah pemula, tunangannya yang penuh percaya diri, datang untuk membatalkan pertunangan mereka. Alasannya, dia akan mendapatkan pekerjaan tetap. Lin Tang menatap pria biasa yang penuh keyakinan itu, membuka bibir merahnya sedikit dan berkata, "...putuskan saja!" Kurang dari sebulan kemudian, tunangan lamanya dipecat karena suatu alasan. Lin Tang berjalan-jalan di kabupaten dan menjadi pejabat eksekutif di Stasiun Penyiaran di Pabrik Tekstil. OS internal mantan tunangan: Apakah sudah terlambat untuk rujuk sekarang? - Waktu itu keras! Walaupun dimanja tiga kakak laki-lakinya dan orang tuanya, segala sesuatu dari makanan hingga kain bahkan sabun memerlukan kupon... Bahkan hidup hemat tidak bisa meredakan kondisi menyedihkan itu. Melihat bubur hitam dalam mangkuk, Lin Tang terdiam, “......” Untungnya, dia memiliki sistem! Butuh sesuatu? Cukup check-in untuk mendapatkannya. - Bertahun-tahun kemudian. Seorang pria tampan memandang istrinya yang lembut dengan kulit putih, berhasil menahan ekspresi seriusnya saat berkata, “Saya dengar kamu bisa melumpuhkan babi hutan hanya dengan dua pukulan?” Mata Lin Tang berkilauan, jari-jarinya dengan lembut memberi tekanan, dan Stoples Enamel di tangannya berubah bentuk. Dia menjawab dengan serius, “Omong kosong! Jangan percaya rumor-rumor itu. Kita orang beradab dan tidak bisa sebiadab itu!”

a visitor from South Flight · Urban
Not enough ratings
667 Chs
Table of Contents
Volume 1

SUPPORT