Dengan napas yang terengah-engah, Evnas baru sampai di taman rumah sakit. Matanya mengedar ke penjuru taman mencari sosok yang tadi menariknya untuk bergegas ke taman.
Sayangnya, Evans tak menemukan mereka. Evans kelelahan, karena terlalu panik dan yakin jika Luna dalam bahaya, dia nekad turun ke taman dengan menggunakan tangga darurat.
Evans sedikit membungkukkan tubuhnya, dengan tangan yang bertumpu pada lutut. Evans berusaha untuk menetralisir sesak di dadanya karena kelelahan.
Sampai saat kepalanya mendongak dia tak segaja melihat wanita bergaun putih dengan rambut yang digerai baru saja muncul dari bangunan rumah sakit yang ada di belakang.
"Wanita itu," seru Evans.
Tanpa banyak pikir lagi, dia berlari bermaksud untuk mengejarnya. Tapi, sayang. Evans kalah cepat, sebab sepertinya wanita itu sadar Evans mengikutinya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com