webnovel

Menunda Bukan Berhenti

"Iya, Mama yang memberikan kasus pada detektif itu," ungkap Mery pada akhirnya.

Tubuh Evans langsung lemas seketika, dia bahkan menyandarkan punggungnya pada sandaran sofa. Mengetahui hal itu dan setelah memastikan orang misterius itu sungguh mamanya, Evans tak memiliki kata-kata lagi untuk dikatakan.

Sadar akan perubahan ekspresi Evans, Mery menegakkan tubuhnya. Dia menghapus jejak air matanya dengan cepat, seperti ada yang Evans ketahui atau Evans tengah mengkhawatirkan sesuatu? Siapa yang tahu.

"Ada apa, Evans? Kamu tau sesuatu?" tanya Mery, dia tertarik.

Evans tak menjawab, tapi. Matanya turun ke arah album, Mery dan suaminya mengikuti arah pandang Evans.

Pria paruh baya di samping Mery sadar apa artinya itu, dia dengan gesit ingin mengambil album tersebut. Namun, sebelum itu Mery yang mengambil album tersebut. Sebab posisinya Mery yang lebih dekat.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com