webnovel

Menyinggung Evans Tanpa Segaja

Ketukan yang terkesan mendesak dari luar kamar dibarengi dengan panggilan keras dari bi Inem membuat Ekal mendengkus kesal.

Dia merasa terganggu karena wanita tua itu sangat berani belakangan ini melakukan hal-hal yang membuatnya kesal.

Padahal kemarin malam, Ekal baru bisa tidur pukul empat dini hari karena harus menemani Sania yang manja sebab tangannya yang melepuh.

Bi Inem tak mau menyerah membangunkan majikannya, dengan telepon rumah di tangannya yang lain. Dia tak henti mengetuk pintu bercat putih gading di depannya sambil memanggil sang majikan.

"Pak Ekal, bangunlah. Ada telepon dari rumah sakit," seru bi Inem pada akhirnya.

Ekal yang tadinya ingin mengabaikan hal itu kontan membuka matanya yang masih mengantuk selebar mungkin, mendengar kata rumah sakit. Ingatannya langsung kembali ke kemarin malam.

"Sial, aku melupakan Luna," gerutu Ekal sembari menepuk jidatnya.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com