Larasati tidak pernah tahu bahwa satu hari setelah perayaan ulang tahunnya yang ke 19 tahun adalah awal mula kehancuran dalam hidupnya.
Kepergian orang tuanya yang mendadak, tanpa pamit, menyisakan luka yang sangat dalam. Tinggal bersama bibinya juga merupakan mimpi terburuk yang pernah ia alami. Ditambah, dampak dari perbuatannya malam itu akan menjadi petaka-petaka baru di hidupnya.
Hingga pada akhirnya, Larasati bertemu dengan seorang laki-laki yang mampu membuatnya menyesal di setiap detik.