webnovel

Back To The Marriage

Auteur: Hayuayaka
Urbain
Terminé · 244.7K Affichage
  • 296 Shc
    Contenu
  • 4.9
    15 audimat
  • NO.200+
    SOUTIEN
Synopsis

Sandra merasakan pukulan bertubi-tubi saat Bara meletakan map berisi surat perceraian mereka. Tidak disangka secepat ini kenangan manis mereka harus berakhir. Kendati sudah menyiapkan jauh-jauh hari, Sandra masih saja belum rela. Cukup ia akui, jika bersama Bara-lah kebahagiaan itu ia kecap. Apalagi saat mengetahui ada sesosok mungil yang sedang tumbuh dalam rahimnya. Bara tak pernah menyangka, jika perceraian yang ia ajukan adalah awal dari penyesalan terdalamnya. Sandra lepas dari genggamannya. Saat menyadari kehadiran Sandra segalanya, ia malah melakukan hal konyol yang tak termaafkan. Sandra pergi dari hidupnya. Memilih mengakhiri penderitaan selama di sisi Bara. Sandranya telah lari. Tujuh tahun berselang. Dalam satu pesta yang cukup besar telah mempertemukan mereka kembali. Akankah mereka memilih mengikat pernikahan kembali? Atau justru telah bahagia dengan pasangan masing-masing? *** Baca karya yang lain : My Ex Billionaire Please, Back To Marriage With Me Persuit of My Ex-Lover IG : @ayakalibrary

Étiquettes
2 étiquettes
Chapter 1Tanda tangan di sini

"Tolong tanda tangan di sini."

Bara meletakan map biru beserta tinta hitam di atasnya.

Sandra yang baru selesai menata rambutnya menoleh. Ucapan Bara terasa panas di telinga. Mengalahkan catokan yang baru saja ia letakan.

"Apa ini?" Sandra mengangkat map yang terlihat malang. Rasa penasarannya lebih kuat. Tanpa mendapat jawaban apa-apa dari bibir Bara, dia membuka map misterius tersebut.

"Surat perceraian?" Sandra menatap heran apa yang baru saja ia buka. Mata bulatnya menoleh ke arah suaminya yang telah bersama selama tiga tahun belakangan. Pandangannya beralih dari map ke Bara, begitu seterusnya.

"Apa maksudnya?" Sekuat tenaga ia tidak mengeluarkan tangis.

"Ya. Aku mau kita bercerai!" Suara Bara dingin, tangannya terlipat di balik saku celananya.

"Oh." Hanya kata itu yang keluar dari bibir manisnya.

Dengan sigap, Sandra menarik pena yang sedari tadi tak tersentuh. Membuka tutup dengan giginya. Ia lakukan semata-mata mengurangi kegugupannya. Dengan hati yang masih tak karuan, ia berhasil membubuhkan tandatangan di atas namanya.

"Ini." Sandra memberikan map kepada suaminya-yang sekarang sudah menceraikannya.

"Terima kasih—" Bara menerima map yang Sandra sodorkan. "—em mari kita rayakan perpisahan kita. Makan malamlah denganku."

Sandra hanya bisa mengangguk. Tanpa melihat ke arah Bara, dia pura-pura sibuk merapikan perkakasnya.

"Oh ya, apartemen ini menjadi milikmu. Aku juga masih rutin mengirimkan kamu uang selama kamu belum mendapat pekerjaan," ucap Bara demi membesarkan hati Sandra.

"Terima kasih Tuan."

Bara mengangguk, dia meninggalkan kamar Sandra. Langkah tegapnya langsung melesat ke arah pintu keluar. Dia meninggalkan Sandra seorang diri.

***

Isak tangis tak dapat dia bendung lagi. Sandra menangis sejadi-jadinya. Perpisahan yang selalu menghantui bayangannya, kini telah sampai padanya.

Tubuh rapuh itu harus kembali patah hati. Dia telah resmi dicerai. Dalam kondisi ... Hamil.

"Jangan bersedih Nak, kita lalui ini bersama. Okay!" ucapnya sembari mengelus perutnya.

Bara tentu belum tahu kondisinya. Dia bahkan baru tahu kemarin malam. Saat dirinya mengeluhkan pusing dan mual yang begitu hebat datang tiba-tiba. Tanpa mengecek kalender bulanannya, dia pergi ke apotik. Niatnya hanya membeli obat pereda mual dan pusing. Namun, setelah menceritakan ciri-cirinya yang ia alami, apoteker malah memberinya tespek. Benar saja dia garis dua.

"Riasan ini untuk memberikan kabar bahagia ini kepada Papamu Nak. Sayangnya dia lebih memilih berpisah. Tak mengapa, kau masih ada Mama. Papamu berhak bahagia Nak. Kita pun akan demikian."

Sandra telah menuntaskan air matanya. Dia tak mungkin berlarut-larut memikirkan kesedihannya. Lebih baik dia bersiap-siap. Penerbangan ke Kanada akan dimulai tiga jam lagi.

Tadinya dia berniat membatalkan kuliah strata duanya. Berita kehamilan inilah menjadi penyebab terberat. Sayang, rencananya harus kembali ke awal. Dia akan pergi meninggalkan Indonesia. Meninggalkan Bara-suaminya, meninggalkan semua yang ada di sini. Termasuk kemewahan yang didapat saat menjadi istri Bara. Juga ada hal yang sulit baginya, pindahnya ia, itu berarti meninggalkan makam ibu-bapaknya.

Sandra akan pergi jauh.

***

Bandara Soekarno-Hatta tampak lenggang. Wanita berpakaian kasual dengan cardigan hitam, celana jeans itu menggenggam erat tiket penerbangan di tangan kanannya. Sementara di tangan kiri, jemarinya sibuk menyeret koper besar miliknya.

"Dari jadwal seharusnya dua jam lagi."

Pergelangan tangannya tercantel jam tangan bertahtakan emas dan berlian dari seri datejust rolex. Seketika dia ingat benda mewah itu pemberian dari Bara di hari ulang tahunnya. Sebelum berpikir yang tidak-tidak, kepalanya kembali menggeleng kuat, memilih melirik jarum jam mewah yang menunjukkan pukul lima sore. Penerbangannya pukul tujuh malam. Masih ada banyak waktu untuknya.

Sandra melipir ke stand restoran khas negeri paman Sam. Memilih mengisi perutnya yang memang sudah keroncongan. Dia bahkan tak ingat kapan terakhir makan. Mungkin kemarin malam. Jika tak ingat ada benih yang tengah tumbuh, sudah barang tentu Sandra lebih memilih memendam rasa laparnya.

Kali ini dia tak bisa egois. Janinnya tidak bersalah. Kesalahannya dengan memilihkan ayah untuk anaknya.

"Bukan harus diratapi 'kan Nak. Adanya kamu bukan kesalahan. Jadi tak elok rasanya menghukummu. Lebih baik menikmati hari dengan dirimu yang akan terus tumbuh."

Sandra kembali mengelus perutnya. Masih belum terlihat memang. Dirinya masuk kategori orang yang ramping. Dengan tinggi 170 cm dan berat 60 kg, menjadikannya memiliki badan yang bagus.

Kekehan ringan terucap di bibir manisnya. "Aku tak sabar bertemu denganmu."

Pelayan mengantarkan menu pesanannya. Restoran tak terlalu ramai. Kondisi yang sudah malam membuatnya lenggang. Meja-meja banyak kosong. Membuat Sandra lebih nyaman untuk menghabiskan makanannya.

***

Semenjak meninggalkan apartemen Sandra, Bara tak henti-hentinya tersenyum. Dia menggenggam kertas di tangannya riang. Tak sabar siang akan bertemu malam.

Acara lamarannya untuk Sandra sudah matang sempurna. Dia akan melakukannya se-perfect mungkin. Memberikan kesan mendalam. Untuk kedua kalinya dia akan melamar Sandra. Menjadikannya istri yang sepenuhnya.

Bara tahu, selama ini Sandra hanya menganggap dirinya suami yang membayar atas tubuh Sandra. Melayani Bara sebatas melakukan di atas ranjang. Selebihnya dia tidak mendapat apapun. Bara tidak terbuka ke publik perihal pernikahannya. Orang lain hanya mengetahui dia telah menikah, tanpa tahu siapa wanita yang beruntung itu.

"Aku akan melamarnya. Dia berhak mendapatkan itu semua. Lamaran terbaik, cincin mewah, dan nanti pesta resepsi yang megah. Sandraku harus bahagia. Aku akan buktikan rasa cintaku yang tumbuh sempurna untuknya," ungkap Bara gembira. Tak pernah dia seantusias ini menanti malam.

Sudah cukup tiga tahun ini dia hanya bisa memendam rasanya sendiri. Kali ini dia akan ungkapkan. Rasanya nyata. Kebersamaan mereka, malam-malam panasnya, semua adalah cinta yang terpendam tanpa pernah terucap. Dan Bara ingin, Sandra mengetahui hal itu.

Skye Bar & Restaurant akan kembali menjadi saksi untuk mereka berdua. Di restoran itulah, keduanya bertemu.

Seakan Ingin mengulangi hal yang sama. Bara sengaja memesan private restoran tersebut. Kejutan untuk calon istrinya nanti.

Restoran yang berada di puncak gedung berlantai 56 tersebut, sudah didesain khusus untuknya. Meja dan kursi yang tak perlu sudah tersingkir. Hanya menyisakan di tengah untuk mereka.

Sekelilingnya tertancap lilin-lilin kecil yang awalnya suasana dibuat redup dengan Chandelier yang menggantung. Dengan bantuannya, maka lebih hidup dan romantis.

Bara datang terlalu awal. Bahkan suara dari pengeras tempat ibadah baru saja selesai berkumandang. Koki-koki juga belum selesai menjalankan tugasnya. Dia datang hanya untuk mengecek kembali. Persiapan sempurnanya akan terwujud.

Tanpa terasa, waktu berjalan cepat. Jarum jam panjang bergerak di angka sepuluh. Sementara yang pendek, merangsek di angka tujuh. Kurang lebih sepuluh menit lagi kekasihnya tiba.

"Ah Sandra pasti sudah di jalan. Aku tak sabar melihat wajah cantiknya tersipu." Bara mengulum senyum membayangkan hal apa yang akan terjadi.

Tepat pukul tujuh malam, para pemain musik sudah berdiri rapi di barisannya. Not yang berjumlah tujuh tersebut telah tersusun. Membunyikan bunyi-bunyian indah nan romantis.

Sayang, si kekasih belum juga sampai.

"Sandra belum datang? Apa macet?"

Bara mulai gelisah. Dia berkali-kali mengelap wajahnya. Takut terjadi sesuatu dengan kekasihnya.

Kegelisahannya semakin menjadi. Puncak dari segala rencananya sudah di depan mata. Susunan kata sudah menguap di atas kepalanya.

Bara tak bisa lagi mencegah, saat otomatis orang suruhannya melemparkan kembang api yang kini ia nikmati.

Menikmati itu dalam kehampaan.

Ini salahnya. Kekasihnya memilih pergi. Bahkan tanpa menyetujui salam perpisahan dari Bara. Sandra memilih tidak datang untuk makan malam dengannya.

"Ini yang kau mau ya San? Baiklah. Aku tidak akan mengganggumu lagi. Semoga kau bahagia terlepas dariku."

----

Vous aimerez aussi

Pernikahan Kontrak: Pengantin Pengganti

Beberapa menit sebelum pernikahannya, Jeslyn mengetahui bahwa calon suaminya hanya mengincar keuntungan yang akan didapat dengan menikahinya. Patah hati dan merasa dikhianati, dia memilih satu-satunya pilihan yang ada pada saat itu, yaitu untuk melakukan pernikahan kontrak dengan pria yang bisa ia temukan, atau jika tidak, kekayaan keluarganya akan jatuh ke tangan musuh. … "Tuan, tolong, maukah Anda menikahi saya?" Dia bertanya padanya. Seorang pria yang dia lihat masuk ke kamar kecil tempat pernikahan. 'Dia pasti salah satu tamu,' pikirnya. Maverick terkejut dengan proposal itu. Dia melihat Jeslyn mengerutkan dahi ketika dia menoleh untuk menatapnya. Jelas dia ketakutan padanya, namun dia menenangkan diri, siap untuk melompat ke misteri di hadapannya. "Ini akan menjadi kontrak pernikahan. Kita akan bercerai setelah satu tahun," katanya. Dia juga memerlukan seorang wanita untuk anak nakalnya, jadi dia menjawab, "Deal." Tanpa sepengetahuannya, dia baru saja membuat kesepakatan dengan setan termanis yang pernah ada. ... Dia adalah mimpi buruk negara M, negara di mana kejahatan memerintah. Dia adalah kelinci kecil yang dibesarkan dengan cinta dan kasih sayang. Membunuh lalat? Tidak, dia belum pernah melakukan itu sebelumnya. Namun, terpaksa menjadi istri iblis, dia tidak punya pilihan selain melepaskan kepribadiannya yang palsu. Kelinci kecil apa? Siapa bilang dia tidak bisa menginjak jari-jari tangan seorang pianis dengan tumitnya dan pura-pura seperti tidak bermaksud melakukannya? Ha, selebriti ini ingin memainkan kartu kasihan? Apakah mereka ingin mendapatkan simpati masyarakat? Nah, mengapa lagi dia disebut 'kelinci kecil'? Bukankah itu karena dia terbaik dalam berakting imut? Apakah tidak ada yang memberi tahu teratai putih ini yang ingin menyelam ke tempat tidur suaminya bahwa dia mencuri jiwanya ketika dia menampar anak nakal itu?

Hassy_101 · Urbain
Pas assez d’évaluations
501 Chs

Tuan CEO, Istri Anda adalah BOSS Tersembunyi!

Lima tahun lalu, Qiao Nian dikhianati oleh kakaknya, Qiao Xin. Setelah menghabiskan satu malam dengan seorang pria asing, Qiao Nian hamil. Dia tidak tahu siapa ayah dari anak tersebut, dan akhirnya melahirkan seorang bayi yang lahir mati. Di bawah tipu daya ibu dan kakaknya, Qiao Nian kehilangan sahamnya di Grup Qiao dan dikirim ke rumah sakit jiwa. Lima tahun kemudian, adiknya, Qiao Xin, akan menikah dengan Putra Muda Kedua dari Keluarga Gu. Dia dikabarkan sangat buruk rupa. Pada hari ia lahir, dokter meramalkan bahwa ia tidak akan hidup lewat usia dua puluh tahun. Ibunya tidak tega melihat Qiao Xin menikah dengan orang seperti itu dan teringat pada Qiao Nian yang masih terkunci di rumah sakit jiwa. Dalam semalam, Qiao Nian dikeluarkan dari rumah sakit untuk menggantikan Qiao Xin dalam pernikahannya dengan Keluarga Gu. Ibunya berkata, "Baguslah jika Qiao Nian, yang tidak berguna ini, bisa menggantikan Xin'er untuk menjadi janda hidup di Keluarga Gu. Jika Xin'er yang menikah ke keluarga itu, aku akan patah hati." Qiao Xin berkata, "Ibu, jangan berkata begitu tentang Kakak. Kalau bukan karena dia, aku tidak tahu harus berbuat apa. Aku hanya khawatir kalau Kakak tidak akan setuju." Ayahnya berkata, "Xin'er, kamu terlalu baik hati. Sudah lupa kah bagaimana Qiao Nian menfitnahmu lima tahun yang lalu? Dia tidak tahu mengendalikan diri. Dia hamil sebelum menikah dan bahkan melahirkan anak yang masih mati. Sudah cukup baik kita membiarkannya menikah dengan seseorang dari Keluarga Gu yang terpandang! Hak apa yang dia miliki untuk memilih?" Qiao Nian mengejek. Saat itu, konspirasi terhadapnya hanya berhasil karena kombinasi faktor yang aneh, membuatnya menderita. Dia akan membalas semuanya! Semua orang berpikir bahwa tindakannya berasal dari kombinasi mentalitas orang kalah dan penyakit jiwa, namun sedikit yang mereka tahu bahwa pernikahan ini akan menjadi union yang kuat seimpak Mars menabrak Bumi! Dengan mengambil keuntungan dari keterampilannya yang brilian di bidang kedokteran, Qiao Nian membuat berbagai orang sampah dan penjahat menelan kata-kata mereka sendiri. Dalam sekejap mata, berbagai identitasnya mengejutkan dunia saat masing-masing terungkap. Ternyata dia kaya raya sampai bisa menyaingi sebuah negara! Kemudian, Tuan Muda Kedua Gu meletakkan sepasang klon mini Qiao Nian di depannya. Dihadapkan dengan dua anak yang menyerupai dirinya dan Gu Zhou, Qiao Nian berkedip dengan terkejut. "Kapan aku melahirkan anak-anakmu?"

JQK · Urbain
Pas assez d’évaluations
484 Chs

Pernikahan Sementara

Arsyilla Ayunda, gadis menawan yang baru berusia 17 tahun. Gadis itu baru merasakan yang namanya masa puber. Ya … dia telat merasakan puber karena sifatnya yang terlalu kekanakkan, tapi tidak manja. Lagi senang-senangnya mengenal cinta, Cia (panggilan akrabnya) harus menerima kenyataan pahit, almarhum kakeknya yang telah meninggal beberapa tahun silam meninggalkan wasiat yang membuatnya ingin hilang dari muka bumi. Wasiat gila itu berisikan tentang perjodohannya dengan seorang pria yang memiliki selisih usia sepuluh tahun darinya (udah pasti si pria yang lebih tua). Bahkan perjodohan itu sudah terjadi saat dirinya masih menjadi benih dalam kandungan sang ibu. Sialnya lagi ‘situa bangka’ (julukkan Cia untuk pria yang dijodohkan dengannya) itu adalah guru sekaligus kepala sekolahnya. "Saya, nggak mau nikah sama BAPAK!” "Kamu pikir Saya mau?" "Kalau gitu ngomong dong! Jangan diem aja kayak ban kehabisan angin." "Saya tidak mau membuang energi, tidak merubah apapun." * Mahardhika Addhipratma Sanjaya, pria berusia 27 tahun, memiliki wajah tampan dan tubuh sempurna. Pria berkepribadian dingin itu di paksa menikah dengan remaja labil, cucu dari sahabat kakeknya. Bisakah dia menjalani perjodohan ini? Mampukah dia bertahan demi tujuan tersembunyinya? Lalu bagaimana dengan Cia? Bisakah gadis itu melewati cobaan ini dengan waras? Gadis barbar itu menganggap kisah hidupnya seperti sinetron azab. Dimana dirinya terkena karma karena terlalu sering berganti pacar. 'Oh, Tuhan! Bisakah Engkau membuatku menjadi zigot lagi?’ jerit batin Cia. Nikmati kisah mereka yang akan membuat kalian tertawa, menangis, sedih dan juga bahagia. Pastinya baper parah ....

Ardhaharyani_9027 · Urbain
4.9
638 Chs
Table des matières
Volume 1

audimat

  • Tarif global
  • Qualité de l’écriture
  • Mise à jour de la stabilité
  • Développement de l’histoire
  • Conception des personnages
  • Contexte mondial
Critiques
Aimé
Nouveau
sovina72
sovina72Lv10

SOUTIEN