"Apa ada yang mengganggu pikiranmu, Nakula?"
Bara masih saja menatap wajah Nakula. Dengan bibir yang masih tertutup rapat, Nakula menggelengkan kepala.
"Aku harap kau tidak tersinggung akan hal ini. Karena sejatinya kita hidup harus selalu waspada. Termasuk Paman juga waspada terhadapmu."
Alis Nakula tersangka naik, "Paman curiga terhadap saya? Ada apa Paman?" tanya Nakula lagi.
"Tidak ada alasan khusus. Sama halnya kau curiga pada Paman, pada Sky. Hanya sebatas itu. Paman percaya padamu. Maka Paman menjagamu dari rasa curiga itu sendiri. Jangan dianggap beban. Biarkan hal itu mengalir saja, oke?"
Nakula mengangguk. Dia tidak terlalu paham apa yang Bara katakan. Tapi semoga saja itu berguna untuknya di kemudian hari.
"Terima kasih Paman. Saya akan ingat hal ini. Semoga saya bukan termasuk orang yang lalai."
Bara mengangguk. Dia memberikan dukungan kepada Nakula karena menganggap, pemuda ini sama dengannya.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com