webnovel

Back To The Marriage

Sandra merasakan pukulan bertubi-tubi saat Bara meletakan map berisi surat perceraian mereka. Tidak disangka secepat ini kenangan manis mereka harus berakhir. Kendati sudah menyiapkan jauh-jauh hari, Sandra masih saja belum rela. Cukup ia akui, jika bersama Bara-lah kebahagiaan itu ia kecap. Apalagi saat mengetahui ada sesosok mungil yang sedang tumbuh dalam rahimnya. Bara tak pernah menyangka, jika perceraian yang ia ajukan adalah awal dari penyesalan terdalamnya. Sandra lepas dari genggamannya. Saat menyadari kehadiran Sandra segalanya, ia malah melakukan hal konyol yang tak termaafkan. Sandra pergi dari hidupnya. Memilih mengakhiri penderitaan selama di sisi Bara. Sandranya telah lari. Tujuh tahun berselang. Dalam satu pesta yang cukup besar telah mempertemukan mereka kembali. Akankah mereka memilih mengikat pernikahan kembali? Atau justru telah bahagia dengan pasangan masing-masing? *** Baca karya yang lain : My Ex Billionaire Please, Back To Marriage With Me Persuit of My Ex-Lover IG : @ayakalibrary

Hayuayaka · Urbain
Pas assez d’évaluations
296 Chs

Tidak Perlu Menjadi Yang Paling Tahu

"Ada apa ini?"

Bara habis menebus obat di apotek pada saat anak-anak datang. Dia meminta Sky dan juga Sande untuk menemani Sandra. Tidak menyangka jika ternyata Paman Leenard masuk ke ruang inap.

"Kau terlihat pucat. Apa yang terjadi Sayang? Apa Paman mengatakan hal yang aneh-aneh terhadapmu?"

Bara langsung menatap tajam ke arah pamannya. Merasa diperhatikan sedemikian rupa, Leenard melengos begitu saja. Dia benar-benar kesal Bara datang lebih awal.

"Tadi Kakek bilang Papa bisa jadi mencari perempuan lain. Karena kondisi Mama. Entah apa kondisinya yang aku tidak paham."

Bara langsung menatap ke arah Leenard dengan tajam. Kesalahan pamannya begitu banyak. Dia tidak ingin Sandra maupun Sky berpikir yang tidak-tidak terhadapnya. Itu benar-benar menyakitkan.

"Paman, bisa keluar untuk berbicara mengenai pekerjaan. Ada yang ingin aku tanyakan."

Leenard menoleh saat kata pekerjaan itu diungkapkan. Dia heran dengan kata itu. Tapi mengangguk saja.

"Baiklah, ayo."

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com