webnovel

You Are Mine, Viona : The Revenge

Auteur: nafadila
Urbain
Actuel · 6.7M Affichage
  • 969 Shc
    Contenu
  • 4.9
    1.7K audimat
  • NO.164
    SOUTIEN
Synopsis

Mature novel, perhatikan batas usia saat membaca. Season 2 : Mempunyai darah Willan dalam tubuhnya membuat hidup seorang Alarick Alexander Willan tak mudah, menyembunyikan identitasnya dari orang-orang baru yang ia temui nyatanya tak mampu menutupi siapa dirinya yang sebenarnya. Saat ingin menikmati kehidupan normal yang ia idamkan tiba-tiba seorang wanita penuh dendam datang kepadanya, ingin menuntut balas atas kematian kedua orangtuanya. Seorang wanita yang justru membangkitkan jiwa liar dalam diri seorang Alarick yang diwariskan sang ayah padanya, Alarick yang baik pun menghilang berganti dengan Alarick yang tak pernah puas pada satu wanita. Alarick yang selalu menginginkan tubuh wanita. Season 1: Kisah cinta rumit , penuh intrik dan perang antar saudara Fernando memaksa pengasuh anaknya untuk menikah dengannya karena ingin membalas dendam atas kematian putri semata wayangnya , Viona yang dijadikan kambing hitam harus bertahan demi membersihkan namanya dan menepati janjinya pada sang ibu . Sebuah cerita perjuangan seorang anak yang dibuang oleh orang tua kandungnya , dan harus menjalani kehidupan yang berat setelah ibu angkatnya meninggal menjadikan gadis malang itu kuat

Étiquettes
4 étiquettes
Chapter 1Panti Asuhan Cahaya

Aku tak menyalahkan takdir

mungkin mereka yang belum siap

untuk melahirkanku ke dunia .

Ontario.

Disebuah ruangan kepala panti asuhan viona duduk merapikan beberapa file data diri adik-adiknya yang akan dipersiapkan untuk para calon orang tua angkat.

Ceklek!

Pintu terbuka.

"Anakku semua sudah selesai?"tanya ibu Maria kepala panti pada Viona.

"Sudah bu." Viona menjawab pertanyaan kepala pantinya yang dianggap sebagai ibunya sendiri dengan lembut.

"Semoga saja adik-adikmu akan mendapatkan kehidupan yang lebih baik bersama orang tua barunya nanti,"

"Pastii bu, mereka akan sekolah tinggi dan menjadi manusia yang berguna dimasa depan,"sahut Viona senang.

Ibu Maria menatap Viona yang tengah berdiri penuh semangat, delapan belas tahun lalu ibu Maria menemukan seorang bayi yang terbungkus selimut didalam box bayi sedang menangis didepan rumahnya yang kini dijadikan panti asuhan. Bayi itu kini tumbuh menjadi seorang gadis cantik yang diberi nama Viona Angel seorang gadis periang yang memilih tetap berada dipanti asuhan daripada tinggal bersama dengan orang tua angkat.

Viona sempat membuat ibu Maria dilema ketika banyak para adopter yang memilihnya untuk menjadikannya anak angkat, akan tetapi permintaan mereka ditolak oleh Viona sehingga membuat calon adopter itu marah karena merasa di sepelekan.

"Ibu mikir apa hayoooo, kenapa melihat Anjie seperti itu,"tanya Viona mengagetkan ibu Maria.

"Ibu hanya sedang mengingat betapa cepat waktu berlalu, Anjie ku kini sudah menjadi gadis dewasa."

"Anjie janji tak akan pernah meninggalkan ibu!!!!"

"Akan datang masanya kau harus hidup mandiri anakku,"bisik ibu Maria pelan sambil memeluk Viona penuh kasih sayang.

Anjie adalah nama kesayangan dari ibu Maria untuk Viona , ibu Maria adalah seorang janda tanpa anak. Mantan suaminya adalah seorang dokter yang meninggal ketika sedang bertugas merawat para pasien penyakit menular pada masa itu, akhirnya ibu maria memilih meninggalkan pekerjaannya sebagai seorang perawat dan mengabdikan hidupnya untuk anak- anak kurang beruntung yang dibuang orang tuanya.

Viona adalah anak pertama yang ibu Maria selamatkan kala itu jadi ikatan keduanya sangat dalam dibanding anak-anak yang lain, Viona pun tetap teguh pada pendiriannya untuk tak meninggalkan panti dimana beberapa saudaranya memilih untuk ikut tinggal bersama para orang tua angkat.

"Ayo nak para calon orang tua angkat adik-adikmu sudah menunggu diruang tamu,"ajak ibu Maria lembut.

"Ok Anjie yang bawa saja bu,"ucap Viona lembut sambil merebut setumpuk file yang akan dibawa oleh ibu Maria.

Ibu Maria tersenyum melihat bakti anak kesayangannya itu dengan langkah beriringan, Viona mengikuti langkah kaki ibu Maria menuju ruang tamu tempat dimana calon orang tua angkat sudah menunggu.

"Maafkan kami kalau membuat bapak ibu menunggu terlalu lama,"ucap ibu maria membuka percakapan.

"Ini data diri mereka tuan nyonya,"imbuh Viona sambil meletakkan file diatas meja.

Para calon orang tua angkat membaca file yang ada diatas meja, mereka nampak serius melihat foto anak-anak panti. Ibu Maria dan Viona tersenyum melihat para tamunya kali ini, mereka berharap akan ada beberapa anak yang diadopsi.

"Saya bisa lihat anak ini? "tanya seorang wanita dengan rambut blonde.

"Saya juga mau lihat anak ini," imbuh seorang wanita yang menggunakan kaca mata hitam.

"Baik mari ikut saya nyonya-nyonya."Viona membimbing para tamunya menuju kamar bermain adik-adiknya dilantai dua.

Saat melihat anak-anak bermain beberapa wanita nampak bersemangat, bahkan ada dua pasang suami istri yang ingin langsung mengadopsi. Akhirnya ada empat orang anak yang teradopsi hari ini, ibu Maria menyiapkan dokumen anak-anak itu sebelum diserahkan pada calon orang tuanya.

"Lisa harus jadi anak baik ya dirumah baru nanti,"ucap Viona lembut ketika sedang merapikan pakaian adiknya.

"Kak Vio kenapa kami harus pergi? Apakah ibu sudah tak suka pada kami karena kami nakal?"

"Kak Vio tolong bicara ke ibu, kita janji tak akan nakal lagi tapi jangan minta kami pergi,"

"Huhuhuhu kak Vio aku tak mau pergiii!!!"

"Samaaa huaaaaaaaa,"

Mendadak suara tangisan anak-anak terdengar dari kamar anak anak dilantai tiga, Viona mencoba menenangkan adik-adiknya dengan lembut.

"Ibu bukannya tak sayang pada kalian adik-adikku, ibu mau kalian bisa sekolah tinggi meraih cita-cita kalian"ucap Viona lembut sambil memeluk adik-adiknya.

"Anne bukannya ingin menjadi polisi kan nanti, lalu Jakson kan juga mau menjadi pilot kan?" imbuh Viona lembut memberikan pertanyaan pada adik-adiknya.

"Tapi kami bisa sekolah disini kakakkkk huaaa."Tangis Anne gadis empat tahun kembali dengan suara yang tak kalah keras dari sebelumnya.

Viona memeluk adik-adiknya untuk menengkan selama tiga puluh menit, ibu Maria hanya mengintip mereka dari balik pintu dengan tersenyum penuh arti. Akhirnya Viona berhasil membawa adik-adiknya kebawah dan diserahkan kepada orang tua angkat mereka dengan tersenyum, ada beberapa anak yang menangis ketika mengetahui saudaranya pergi bersama orang tua barunya, ikatan kekeluargaan di panti asuhan membuat mereka menjadi sangat dekat.

Ibu Maria menghapus air mata yang jatuh di pipinya ketika melihat keempat anaknya pergi bersama orang tua barunya, Viona memeluk ibunya dengan erat dari samping untuk menenangkannya. Tak lama mereka masuk kembali ke panti karena hari sudah mulai malam.

"Ikut ibu sebentar nak,"ucap ibu Maria mengajak Viona naik ke balkon dilantai tiga.

Viona mengekor ibunya dari belakang tanpa curiga sedikitpun.

"Nak kau tahu kan keuangan panti sedang ada masalah, makanya ibu sangat getol mencarikan orang tua angkat untuk kesepuluh anak-anak yang tersisa dipanti ini," ucap ibu maria lirih membuka percakapan.

"Anjie paham maksud ibu, tapi Anjie merasa ibu seperti sedang menyimpan sesuatu dari Anjie,"jawab Viona dengan cepat.

"Baca ini nak "ibu Maria menyerahkan hasil pemeriksaan dari lab pada Viona.

Brug

Viona terjatuh dilantai ketika selesai membaca surat itu.

"Ini bohong kann buuu."Tangis Viona dengan keras.

"Ibu juga berharap ini salah nak, tapi ibu sudah melakukan tes di tiga rumah sakit yang berbeda,"ucap ibu Maria lirih, air matanya membasahi scarf yang dipakainya.

"Besok akan ada calon adopter lagi yang akan datang, ibu harap ketiga adik-adikmu yang tersisa akan mereka bawa," imbuh ibu Maria pelan.

"Hikss hiksss Anjiee tak mau kehilangan ibu,"isak Viona dalam tangisnya.

Ibu Maria memeluk putrinya dengan erat, ibu dan anak yang tak sedarah itu menangis bersama meratapi takdir yang sedang menuntun keperpisahan mereka. Ibu Maria divonis terkena cancer darah stadium empat dan diperkirakan usianya tak sampai dua bulan lagi. Viona sempat merasa curiga saat melihat ibunya semakin kurus tapi sang ibu dengan pandai mengelak setiap pertanyaan yang diberikan padanya.

"Pengacara yang ibu hubungi sudah berhasil menjual rumah ini nak, sebulan kedepan kita harus mengosongkan rumah ini,"ucap ibu Maria lirih dengan suara bergetar.

Viona tak merespon ucapan ibunya dia terlalu berat untuk mengeluarkan suara, tenggorokannya tercekat sehingga membuatnya membisu. Viona hanya ingin memeluk ibunya dengan erat sampai tak ingin melepaskannya.

"Ayo masuk Anjie udara diluar semakin dingin,"bisik ibu Maria pelan mencoba merayu Viona yang masih menangis.

Viona bangkit dari duduknya kemudian berjalan kedalam dengan tetap memeluk ibunya dengan erat, ibu Maria tertidur setelah meminum obat yang diberikan Viona. Viona memegang tangan ibu Maria dengan erat, diciuminya tangan itu dengan berulang-ulang. Tangan penyelamatnya delapan belas tahun yang lalu, seorang wanita yang pantas disebut ibu yang tanpa pamrih mau merawat dan membesarkan anak-anak yang tidak terlahir dari rahimnya sedangkan diluar sana banyak wanita yang dengan tega membunuh anaknya sendiri.

"Anjie akan mencarikan dokter terbaik untuk ibu,"isak Viona lirih dalam tangisnya, airmatanya menganak sungai diwajahnya yang memerah karena menangis.

Viona mencium wajah ibunya yang sudah tertidur dengan lembut, pipi ibu Maria yang nampak lebih tirus dari sebelumnya tak menghilangkan kecantikan alami dari wajahnya.

"Goerge."

Viona menghentikan aktivitas tangannya ketika mendengar suara ibunya menyebut nama suaminya yang sudah meninggal puluhan tahun lalu.

"Ibu rindu pada ayah ya?"tangis Viona meledak kembali.

Viona akhirnya tertidur disamping ibu maria dengan masih memegang erat tangan ibunya dan berharap akan terbangun dari mimpi buruknya hari ini. Keesokan paginya ketiga anak terahir berhasil diadopsi oleh orang tua angkat mereka.

"Selamat jalan anakku,"ucap ibu Maria ketika mengantar ketiga anak terakhirnya ke pintu gerbang, dia melambaikan tangannya dengan lembut.

Viona berdiri disamping ibunya mencoba menahan tubuh ibunya yang sudah makin lemah, tak lama kemudian datang seorang pengacara masuk ke rumah bersama seorang asistennya.

"Ini hasil penjualan rumah ini ibu Maria,"ucap pengacara itu lembut seraya menyerahkan cek dan uang tunai kepada ibu Maria dan Viona.

"Mereka meminta rumah ini dikosongkan paling lama satu minggu dari sekarang ibu Maria," imbuhnya kemudian.

"Baik pak saya mengerti, terima kasih bantuannya pak,"ucap ibu Maria lembut saat menyalami dan mengantarkan tamunya pergi.

Viona merapikan berkas yang diberikan oleh pengacaranya kemudian menuntun ibunya masuk ke kamar untuk kembali istrirahat.

"Nak semua ini untukmu, ibu harap kau bisa melanjutkan hidupmu dengan uang ini,"ucap ibu Maria lemah.

"Ini uang untuk ibu berobat, dimanapun dokternya kita kejar. ibu pasti sembuh,"cicit Viona menahan tangis.

"Tapii uhukkk uhukkkkk ..."

"Ibuuu ibuuuuuuuu" teriak Viona panik ketika melihat ibu Maria memuntahkan banyak darah, Viona dengan cepat memanggil taksi yang ada didepan rumah kemudian segera pergi ke rumah sakit.

"Ibuuuuuuuuuuuuuuuuuu ibuuuuuuuuuuuuuuuuuuu."jerit Viona dalam tangisnya ketika melihat ibunya tak berhasil diselamatkan oleh dokter.

Dokter dan perawat menenangkan Viona, kemudian mereka menutup jenasah ibu Maria dengan kain putih untuk segera di semayamkan.

Dengan langkah tertatih Viona berjalan mendekati makam ibunya yang sudah sepi dari para peziarah, Viona menjatuhkan kakinya ditanah keras untuk memeluk makam ibunya. Suara Viona sudah habis setelah menangis selama dua hari meratapi kepergian ibunya, banyak orang yang datang menguatkan Viona.

"Anjie harus kemana bu? Anjie hanya punya ibu huhuuhu,"tangis Viona terbata, dipelukannya terdapat figura foto ibunya tersenyum dengan cantik.

Perlahan Viona meletakkan foto ibunya di batu nisan, Viona menatap makam disebelah pusara ibunya. Terpampang foto seorang lelaki muda memakai tuxedo hitam menggunakan jas putih khas dokter tertulis nama GEORGE ROBERT HORRISON dinisannya, di batu nisan ibunya tertulis nama MARIA JESICCA HORRISON.

"Ayah jaga ibu baik baik disana, walau aku tak mengenalmu secara langsung tapi ibu sudah banyak menceritakan tentangmu padaku,"ucap Viona lirih didepan nisan kedua orang tua angkatnya, karena hari sudah malam Viona akhirnya meninggalkan pusara kedua orang tuanya dengan separuh jiwanya yang sudah hilang.

Keesokan harinya Viona merapikan beberapa barang tersisa milik ibunya dikamar untuk dimasukan ke koper terahir, mata Viona menatap sendu ke ruangan tempat biasanya ia dan sang ibu berbagi keluh kesah bersama selama delapan belas tahun ini.

Kaki Viona terhenti didepan rumah yang tertulis " Panti Asuhan Cahaya " air matanya mengalir menatap tulisan itu yang sedang diturunkan oleh beberapa orang petugas untuk dimasukkan ke mobil yang disewa viona untuk pindah ke sebuah apartemen kecil di kota, rumah milik ibunya yang diubah menjadi panti asuhan sebentar lagi akan dirubuhkan dan diubah menjadi sebuah pub oleh pemilik barunya. Viona memegang erat surat surat penting milik ibunya kemudian berjalan kemobil untuk karena harus segera meninggalkan rumah itu.

"Akan kunyalakan cahaya ditempat lain ibu, itu janjiku,"ucap Viona lirih saat menatap rumah itu terahir kalinya.

Bersambung.

Vous aimerez aussi

Istri Jenius si Miliarder

Dunia Scarlett runtuh ketika dia dicampur obat dan dipaksa menikah dengan janda kaya yang sangat tua, yang memiliki lima anak. Mencoba melarikan diri dari masalah yang nampaknya tidak bisa dihindari, dia menerima tawaran pernikahan kontrak selama satu tahun untuk pria misterius tersebut. Dia berjanji ini akan mengeluarkan dia dari masalah pernikahan yang ditentang dengan paksa. Dia menerima tawaran tersebut. Jika semuanya lancar, dia akan menjadi wanita bebas dan mandiri dalam satu tahun ... Namun, banyak hal yang mengambil giliran yang tak terduga. Pernikahan kontrak membuat kehidupan Scarlett terasa seperti dia sedang menaiki rollercoaster. Campuran kegembiraan dan antusiasme, diteror neraka, dan surganya yang bahagia. Bersiaplah untuk cerita yang menawan yang akan membuat Anda terpikat dari awal hingga akhir, mengurai rahasia enigmatik dari kehidupan Scarlett. ******* Hanya orang gila yang akan menerima tawarannya. Dan sekarang ini, dia tidak termasuk dalam kategori itu. Pikirannya masih waras. "Tolong jangan salah paham. Saya hanya mencoba membantu diri saya sendiri. Dan pada saat yang sama membantu Anda." Scarlett semakin bingung. "Saya tahu masalah saya rumit. Tapi, aku rasa menikah dengan pria yang baru saja kukenal, tanpa cinta, terasa aneh..." katanya. "Ini bukan pernikahan sungguhan, tetapi pernikahan kontrak yang bisa Anda atur untuk keuntungan Anda. Dan juga milikku." Scarlett mendengarkan dengan diam; di dalam hatinya, dia terkejut dan agak bingung. Xander menyilang lengan di atas dada sambil menatap mata Scarlett. Dia melanjutkan, "Seperti yang saya katakan sebelumnya, saya akan membantu Anda, dan pada saat yang sama, Anda akan membantu saya. Saya tidak perlu menjelaskan apa masalah saya. Tapi, saya menjamin Anda, jika Anda setuju untuk melakukan pernikahan kontrak dengan saya, maka masalah Anda akan terpecahkan. Jadi, apa pendapatmu!?" Scarlett tidak terburu-buru untuk bicara. Dia perlahan mengangkat kepala dan berkata, "Jadi saya bisa memasukkan klausul apa pun yang saya inginkan dalam kontrak?" Pria itu mengangguk, berkata, "Selama itu tidak menyakitiku." Dia menawarkan jabat tangan kepada Xander, "Oke. Kau dapat mengatasi!"

PurpleLight · Urbain
Pas assez d’évaluations
540 Chs

Satu Malam Liar

Lucinda Perry, seorang penyendiri sosial dan pekerja keras, berjanji pada dirinya sendiri untuk benar-benar menggila di ulang tahunnya yang ke-25 dan bahkan mencetak one night stand jika ia mendapatkan promosi yang sudah lama ditunggu di pekerjaannya. Beberapa hari sebelum ulang tahunnya yang ke-25, dia dipromosikan ke posisi yang lebih tinggi dan tidak hanya itu, tapi ke kantor pusat di kota yang berbeda. Harus menghabiskan malam ulang tahunnya di kota baru, dia pergi ke klub di mana dia bertemu dengan orang asing tampan, Thomas Hank, yang menawarkan diri untuk menjadi one night stand-nya setelah melihat daftar berani-melakukannya, yang termasuk memiliki satu malam berdiri. Thomas Hank, setelah digunakan oleh beberapa wanita di masa lalu, bertekad untuk mendapatkan wanita impiannya yang akan mencintainya untuk dirinya sendiri dan bukan karena kekayaannya. Jadi ketika dia bertemu Lucinda Perry yang imut dan polos di klub, dia memutuskan untuk menjaga identitas aslinya dari dia dan mencari tahu apakah dia layak untuk dia pertahankan. ***Excerpt*** Apa yang lebih menghibur daripada sisi karakter yang gila? Katakan halo pada Sonia dan Bryan. Jantung Sonia berhenti berdetak sebentar, lalu berbagai pemikiran mulai berterbangan di kepalanya pada saat yang sama. Bryan Hank? Idola selebriti yang dia naksir sedang berlutut tepat di depannya dan memintanya untuk menjadi istrinya? Apakah dia salah mengira dia dengan orang lain? Apakah mungkin ini adalah lelucon, atau mungkin ini seperti salah satu lelucon selebriti dan ada kamera-kamera di sekitar, menunggu untuk merekam dia membuat dirinya tampak bodoh? Atau mungkin dia sedang bermimpi? Sonia bertanya-tanya sambil melihat-lihat sekitar mereka, tetapi yang dia lihat hanyalah penonton yang penasaran. "Tolong! Jadilah istriku dan buat aku menjadi pria paling bahagia di Bumi," katanya dengan suara keras yang menarik perhatian semua orang. Editornya yang telah ditunggunya selama lebih dari satu jam karena dia mencoba menandatangani kesepakatan dengan produser film yang tertarik dengan salah satu ceritanya, muncul saat itu juga, "Sonia, kamu kenal Bryan Hank?" Tanyanya dengan heran saat melihat adegan di depannya. Sepertinya sudah berjam-jam sejak Bryan berlutut, tapi ternyata baru satu menit. Bryan tahu tidak ada wanita yang cukup gila untuk menerima proposal gila seperti itu, dan bahkan jika ada yang mau menerima, membayarnya dan membatalkan keseluruhan hal tersebut akan mudah karena yang dia inginkan hanyalah skandal yang bisa terjadi dari situ. Judul beritanya mendatang akan tentang proposal pernikahan yang ditolak atau pertunangannya yang dikatakan, yang cukup membuat Sophia lepas dari kaitannya. "Ya!" Jawab Sonia dengan semangat sambil menganggukkan kepalanya dan mengulurkan jarinya agar dia memakaikan cincin pertunangan. "Ya?" Tanya Bryan dengan bingung saat mendengar jawabannya. "Ya! Aku akan menjadi istrimu dan membuatmu menjadi pria paling bahagia di dunia!" Sonia berkata dengan tertawa dan menggerakkan jarinya hingga Bryan memasukkan cincin itu ke jarinya. Secara mengejutkan cincin itu adalah ukuran yang tepat untuknya, dan duduk di jarinya seolah-olah dibuat khusus untuknya. Suara tepuk tangan meledak di sekitar mereka saat Sonia berdiri dengan senyum lebar di wajahnya dan memeluk Bryan sebelum menciumnya tepat di bibir. Bryan sedikit terkejut dengan keberaniannya tapi cepat pulih karena ini adalah permainannya, dan dia harus ikut serta. Dia lah yang mendekatinya terlebih dahulu, bagaimanapun juga. Jadi ketika dia mencoba memutuskan ciuman, dia memegang dagunya dan perlahan menggigit bibir bawahnya sebelum membuka bibirnya dengan lidahnya dan mengisapnya dengan cara yang menggoda, mengeluarkan desahan dari Sonia. Sonia merasa pusing. Ini terlalu bagus untuk menjadi kenyataan. Itu haruslah mimpi. Bagaimana lagi dia bisa menjelaskan bahwa pada suatu saat dia duduk di lobi hotel menunggu editornya, dan pada saat berikutnya dia bertunangan dengan idola selebriti yang dia naksir dan menciumnya di sini di depan umum?

Miss_Behaviour · Urbain
Pas assez d’évaluations
986 Chs

Clara (Wanita Simpanan)

PERINGATAN! Novel ini terdapat konten dewasa dan sedikit kekerasan. Harap bijaklah memilih bacaan. Novel ini tidak diperuntukan bagi usia -20 tahun. Terbisa hidup mewah, membuat Clara terbiasa melihat segala sesuatunya dari sisi uang. Baginya, tak ada kecantikan tanpa uang, tak ada kebahagiaan tanpa uang, bahkan tak ada kehidupan tanpa uang. Bahkan dirinya rela menjadi wanita simpanan dari pria kaya raya hanya demi menunjang kehidupan mewahnya. Tugasnya hanya cukup menghangatkan ranjang pria itu ketika pria itu datang menemuinya. Sedangkan dirinya bebas memakai uang pria itu kapanpun dia menginginkannya. Bahkan semua fasilitas mewah pun dia dapatkan dari pria itu. CLARA (WANITA SIMPANAN) SEASON II. Dipertemukan kembali di sebuah pesta setelah bertahun-tahun tak bertemu, membuat Bram dan Clara mengalami masalah yang akhirnya membongkar status hubungan keduanya yang selama bertahun-tahun tak pernah terendus oleh siapapun. Lantas, mungkinkah keduanya dapat bersatu kembali, memulai kisah baru yang tak lagi membuat keduanya tersakiti? CLARA (WANITA SIMPANAN) SEASON III Kehidupan terus berlalu, anak-anak Clara dan Bram pun sudah tumbuh dewasa. Di mana salah satunya sudah ada yang menikah, yaitu Gabriela Anastasya Sasongko (Cerita Briel ada di novel Crazy Wife Vs Cold Husband masih di Webnovel) Tepat beberapa tahun setelah Gabriela menikah. Dua pemuda tampan yang saat ini mengambil alih memimpin perusahaan Abraham Sasongko yang tak lain adalah Antonio Sasongko dan Leonardo Sasongko yang mana mereka adalah putra dari Abraham Sasongko dan Clara Wibisono. Mereka awalnya menjalani kehidupan mereka dengan normal. Namun, seiring berjalannya waktu, keduanya mulai diterpa masalah yang mana melibatkan hati. Pria pun memiliki hati, bukan? Ada saatnya mereka tak hanya memakai logikanya saja. Antonio, harus menerima kenyataan ketika kekasihnya memilih pergi mengejar impiannya dan meninggalkan Antonio di tengah cinta Antonio yang begitu melekat terhadap wanita itu. Lantas, akankah Antonio kembali menerima wanita itu, setelah wanita itu kembali? Sementara itu, masalah pun tak luput menghampiri Leonardo, di saat masalah menghampiri sang kakak, Antonio. Dirinya pun dihadapkan dengan masalah yang tak kalah rumit. "Are you serious?" pekik Leonardo ketika dirinya melihat sebuah benda pipih di tangannya yang diberikan oleh seorang wanita yang berpenampilan begitu sederhana. Bahkan jauh dari kriteria wanita yang Leonardo sukai selama ini, di mana Leonardo menyukai wanita yang cantik serta berpenampilan seksi. Melihat benda pipih bergaris merah berjumlah dua garis tersebut, membuat Leonardo merasa syok. Bagaimana bisa dirinya begitu ceroboh sehingga membuat seorang wanita mengandung benihnya? Lantas, apa yang akan terjadi setelah itu? Mungkinkah Leonardo akan mempertanggung jawabkan perbuatanya? Bagaimana jadinya, jika Bram dan Clara mengetahui masalah yang menimpa putra bungsunya tersebut? Note: Untuk Clara (Wanita Simpanan) Season III ini. Hanya akan fokus pada Antonio dan Leonardo. Briel nggak akan muncul di season III ini, ya. Dia punya cerita khusus di Novel Crazy Wife Vs Cold Husband. Follow media sosialku; IG: @dania_zulkarnaen FB: Mahdania

Mahdania · Urbain
5.0
455 Chs

Harem milik Suamiku

STATUS Semua orang membutuhkan status. Seorang gadis cantik dan tomboi bernama Marigold pun membutuhkan status. Yaitu status menikah. Sebuah status agar tidak selalu direcoki orang tuanya. Dan orang tua Marigold juga membutuhkan status sebagai besan, mertua, nenek dan kakek. Maximilian, seorang milyader yang membutuhkan status. Sebuah status yang harus dicapai karena sebuah ramalan. Ramalan yang mengatakan bahwa dirinya harus mencari tujuh istri yang mempunyai identitas nama bunga dan harus melambangkan kemakmuran. Tujuannya agar Maximilian tetap bisa berada di atas posisinya di kerajaan bisnis keluarga. Begitu pula dengan para istri dari Maximilian, yang menginginkan sebuah status dari sebuah pernikahan. Mereka menginginkan status berada di lingkungan sosialita dan terkenal. Status finansial yang aman untuk tujuh turunan. Status fisik, dimana merasa bangga untuk mendapatkan pasangan yang sempurna. Bahkan status sebagai orang tua yang menginginkan bibit unggul untuk meneruskan keturunannya. Ini adalah sebuah kisah seorang laki-laki dengan ketujuh pendamping hidupnya. Tinggal di sebuah mansion mewah, dimana setiap hari Maximilian harus berkutat dengan semua keunikan dan pesona ketujuh istrinya. Setiap hari, ketujuh istrinya selalu bersaing demi mendapatkan perhatian darinya. Lalu.. siapakah yang akan menjadi kesayangan sang milyader? ***** Karya 2miles_dreams : 1. Cinta Angie (Tamat) 2. The Cupid's Arrow : A Choice of Love (On Going) 3. Harem milik suamiku (on going) Jika teman-teman suka dengan karyaku, masukkan dalam rak buku dan terus dukung karyaku dengan memberikan power stone. Review dan kritik saran nya juga ku tunggu. Aku harap karyaku bisa menjadi salah satu novel kesukaan teman-teman.

2miles_dreams · Urbain
4.9
128 Chs
Table des matières
Volume 1