Tangis Keyla semakin pecah saat mereka tiba di apartemen, bayangan akan kehilangan keperawanannya membuat Keyla ketakutan. Apalagi saat melihat Aaric mulai mengunci rapat pintu apartemennya dan tak memberikan instruksi pada anak buahnya untuk tak mengganggu dirinya sampai besok pagi.
"Kenapa kau hanya berdiri disitu, ini rumahmu kenapa seperti itu?"tanya Aaric pelan saat sedang melepas jas mahal yang membalut tubuhnya.
Bruk..
Tiba-tiba Keyla berlutut dilantai dan menangis.
"Alex, aku mohon jangan lakukan itu. Aku belum siap, aku benar-benar belum siap. Aku berjanji padamu disaat aku sudah siap aku pasti tak akan menolaknya, aku yang akan mendatangimu. Untuk saat ini aku benar-benar belum siap Alex, aku mohon tunggu lah sampai aku menjadi dokter tinggal berapa bulan lagi aku akan resmi menjadi dokter. Tolong bersabarlah sebentar lagi, aku mohon padamu Alex,"pinta Keyla penuh harap dengan kedua tangan yang menyatu di depan dadanya.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com