webnovel

Tawaran Tuan Quan

Autor: Su Zhishui
Romansa Kontemporer
Terminado · 1.1M Visitas
  • 1323 Caps
    Contenido
  • 4.8
    79 valoraciones
  • NO.200+
    APOYOS
Resumen

Bai Ran adalah putri tidak sah yang sangat dibenci oleh keluarganya sendiri, yaitu keluarga Jiang. Saat keluarganya mengadakan acara amal, Quan Rui yang merupakan Presiden Grup Global dan telah dijodohkan dengan putri tertua keluarga Jiang datang untuk menghadiri acara itu. Tanpa sadar, mata cantik Bai Ran yang jernih langsung menarik perhatian Quan Rui. Bai Ran memenangkan perjudian di acara amal itu untuk Quan Rui, tapi ia tidak ingin berurusan lebih jauh dengan pria itu. Saat suatu hari ibu Bai Ran mengalami kecelakaan dan gadis itu tidak memiliki uang untuk biaya operasi, Quan Rui menawarkan solusi untuknya, yakni dengan menikahinya dan menjadi Nyonya Quan.

Chapter 1Dipastikan Menikah dengan Putri Keluarga Jiang Sejak Sebelum Lahir

Kilat terus merobek langit malam yang gelap dan terdengar suara gemuruh petir dari kejauhan. Di depan kediaman leluhur keluarga Jiang, pengawal dan pelayan terbagi menjadi dua baris dan berdiri tegak di kedua sisi jalan menuju gerbang masuk. Seorang pria muda yang mengenakan kemeja biru tua dan celana panjang hitam memimpin rombongan orang yang tiba di gerbang kediaman leluhur keluarga Jiang. Malam itu terlalu gelap sehingga wajah pria muda itu tidak terlihat jelas. Namun, aura raja secara alami memancar darinya hingga bisa dirasakan hanya dengan berdiri di sisinya.

Pria itu jelas layak menjadi presiden Global International karena ia adalah Quan Rui, satu-satunya putra keluarga Quan di Asia. Hanyalah Quan Rui yang layak dan pantas untuk disebut sebagai raja! Aura kuatnya mengintimidasi para pengawal dan para pelayan yang berbaris di kedua sisi jalan hingga tidak ada yang berani mengangkat kepala. Semuanya membungkuk dengan hormat dan kompak berseru, "Selamat datang, Tuan Quan!"

Quan Rui tidak melihat orang-orang yang berada di sekitarnya, seolah-olah mereka tidak ada. Ia langsung melangkahkan kaki panjangnya dan berjalan menuju vila yang tidak jauh di depannya. Namun, saat ia baru mengambil dua langkah dan berjalan tanpa kewaspadaan, sudut matanya sekilas menangkap sekelebat bayangan putih. Ia pun sedikit memiringkan kepalanya dan matanya yang gelap sedikit menyipit. Tatapan Quan Rui tidak terlihat santai tapi juga tidak terlihat suram saat ia melihat ke salah satu sudut rerumputan dengan curiga. Ia tidak berbicara sama sekali, namun dua asisten yang mengikutinya dari belakang mulai saling berbisik.

"George, keluarga Jiang memang paling kuno dan paling kolot, tapi bagaimana bisa mereka membiarkannya pergi ke rumah leluhur untuk mengadakan acara amal?" Luo Wei menoleh dan bertanya pada George yang berada di sampingnya. Luo Wei harus meninggalkan urusan yang sedang ia tangani dan langsung bergegas datang, namun ia masih belum tahu banyak soal masalah keluarga Jiang.

George melihat Quan Rui yang berjalan di depannya, lalu mendorong kacamata di pangkal hidungnya dan berkata, "Tuan Besar Jiang telah meninggal beberapa waktu lalu dan sekarang yang mengadakan acara amal adalah anaknya, Jiang Hao yang hidupnya kini begitu berantakan. Setiap hari dia menghabiskan waktu hanya untuk bersenang-senang dan mabuk-mabukan. Lihat saja, acara kali ini mengundang semua selebriti di kota Sanjiang. Dari permukaannya, acara ini terlihat baik karena berkedok sebagai acara amal. Padahal, sebenarnya dia hanya ingin mengumpulkan anak-anak keluarga kaya untuk makan, minum anggur, dan bersenang-senang."

"Kalau begitu, mengapa kita datang ke sini?" tanya Luo Wei. Ia menjadi semakin tidak mengerti sehingga ia pun membatin, Bukannya Bos Quan paling tidak terbiasa melihat orang yang seperti ini? Mengapa masih menyempatkan datang di malam selarut ini?

"Kamu benar-benar tidak tahu sedikitpun tentang ini," jawab George singkat. Lalu, ia perlahan-lahan mendekati Luo Wei dan berkata pelan dengan sedikit misterius, "Bos dan putri keluarga Jiang sudah dijodohkan sejak masih dalam kandungan. Bos sudah pasti harus datang."

"Jadi begitu..." Luo Wei mengangguk. Saat ia menoleh dan kembali melihat ke depan, ia melihat Quan Rui tiba-tiba berhenti melangkah. Tadi Bos masih berjalan di depan dengan baik-baik. Mengapa sekarang malah berhenti? pikirnya.

Tak hanya Luo Wei, George turut menyadari bahwa ada yang aneh dengan Quan Rui. Wajah mendadak menjadi pucat. Bos tidak berjalan... Apa jangan-jangan dia mendengar percakapanku tadi dengan Luo Wei? pikirnya panik. Quan Rui tidak pernah suka jika mereka membicarakan omong kosong di belakangnya.

Saat Luo Wei dan George terdiam dan tak tahu harus bagaimana karena sangat gugup, mereka malah melihat Quan Rui menoleh dan berbelok untuk berjalan menuju ke taman rumput.

Semua orang yang berada di tempat itu sontak terkejut dan tidak ada yang tahu apa yang terjadi pada Quan Rui. Jika jalan besar yang terbentang menuju vila baik-baik saja, mengapa ia malah pergi dan berjalan di rumput?

Sementara itu, Quan Ri terus berjalan ke depan. Semua orang yang menyaksikannya sontak terkejut saat sosok tingginya berhenti di depan seorang gadis. Quan Rui menurunkan matanya dan dengan tenang melihat gadis yang hampir berlutut di rumput itu. Gadis itu memiliki rambut panjang yang terurai sembarangan di punggungnya. Ia mengenakan gaun putih yang membuatnya semakin tampak bersih dan suci di malam yang gelap ini.

Gadis itu tampak cemas dan terus meraba di sekitar rerumputan dengan sepasang tangannya yang begitu putih seperti giok putih. Namun, ia mencari di tempat yang sangat gelap dan bisa diperkirakan bahwa ia tidak akan menemukan apapun meskipun mencari sampai besok pagi, juga. Lagi pula, Quan Rui bisa melihat bahwa sepuluh jari lentiknya yang cantik sudah berlumuran lumpur sehingga ia menebak bahwa gadis itu pasti sudah mencari di sini untuk waktu yang lama.

Quan Rui tidak berbicara dan hanya berdiri berdiri dalam diam. Ketika gadis itu berbalik badan dan bersiap-siap untuk mencari di sisi lain rerumputan, ia malah mendapati sepasang sepatu kulit hitam. Alisnya sedikit berkerut, lalu ia mendongakkan kepalanya dan melihat ke atas.

---

Dari 15 Februari 2020, koin yang sudah digunakan untuk membeli buku yang tidak terpilih akan dikembalikan dalam waktu 30 hari. Perlu diperhatikan Fast Pass yang sudah digunakan tidak bisa dikembalikan.

Buku-buku yang terpilih untuk dilanjutkan akan memiliki tanda khusus di pojok sampul dalam 30 Hari untuk menunjukkan kelanjutannya.

Terimakasih atas pengertian Anda.

También te puede interesar

Satu Malam Liar

Lucinda Perry, seorang penyendiri sosial dan pekerja keras, berjanji pada dirinya sendiri untuk benar-benar menggila di ulang tahunnya yang ke-25 dan bahkan mencetak one night stand jika ia mendapatkan promosi yang sudah lama ditunggu di pekerjaannya. Beberapa hari sebelum ulang tahunnya yang ke-25, dia dipromosikan ke posisi yang lebih tinggi dan tidak hanya itu, tapi ke kantor pusat di kota yang berbeda. Harus menghabiskan malam ulang tahunnya di kota baru, dia pergi ke klub di mana dia bertemu dengan orang asing tampan, Thomas Hank, yang menawarkan diri untuk menjadi one night stand-nya setelah melihat daftar berani-melakukannya, yang termasuk memiliki satu malam berdiri. Thomas Hank, setelah digunakan oleh beberapa wanita di masa lalu, bertekad untuk mendapatkan wanita impiannya yang akan mencintainya untuk dirinya sendiri dan bukan karena kekayaannya. Jadi ketika dia bertemu Lucinda Perry yang imut dan polos di klub, dia memutuskan untuk menjaga identitas aslinya dari dia dan mencari tahu apakah dia layak untuk dia pertahankan. ***Excerpt*** Apa yang lebih menghibur daripada sisi karakter yang gila? Katakan halo pada Sonia dan Bryan. Jantung Sonia berhenti berdetak sebentar, lalu berbagai pemikiran mulai berterbangan di kepalanya pada saat yang sama. Bryan Hank? Idola selebriti yang dia naksir sedang berlutut tepat di depannya dan memintanya untuk menjadi istrinya? Apakah dia salah mengira dia dengan orang lain? Apakah mungkin ini adalah lelucon, atau mungkin ini seperti salah satu lelucon selebriti dan ada kamera-kamera di sekitar, menunggu untuk merekam dia membuat dirinya tampak bodoh? Atau mungkin dia sedang bermimpi? Sonia bertanya-tanya sambil melihat-lihat sekitar mereka, tetapi yang dia lihat hanyalah penonton yang penasaran. "Tolong! Jadilah istriku dan buat aku menjadi pria paling bahagia di Bumi," katanya dengan suara keras yang menarik perhatian semua orang. Editornya yang telah ditunggunya selama lebih dari satu jam karena dia mencoba menandatangani kesepakatan dengan produser film yang tertarik dengan salah satu ceritanya, muncul saat itu juga, "Sonia, kamu kenal Bryan Hank?" Tanyanya dengan heran saat melihat adegan di depannya. Sepertinya sudah berjam-jam sejak Bryan berlutut, tapi ternyata baru satu menit. Bryan tahu tidak ada wanita yang cukup gila untuk menerima proposal gila seperti itu, dan bahkan jika ada yang mau menerima, membayarnya dan membatalkan keseluruhan hal tersebut akan mudah karena yang dia inginkan hanyalah skandal yang bisa terjadi dari situ. Judul beritanya mendatang akan tentang proposal pernikahan yang ditolak atau pertunangannya yang dikatakan, yang cukup membuat Sophia lepas dari kaitannya. "Ya!" Jawab Sonia dengan semangat sambil menganggukkan kepalanya dan mengulurkan jarinya agar dia memakaikan cincin pertunangan. "Ya?" Tanya Bryan dengan bingung saat mendengar jawabannya. "Ya! Aku akan menjadi istrimu dan membuatmu menjadi pria paling bahagia di dunia!" Sonia berkata dengan tertawa dan menggerakkan jarinya hingga Bryan memasukkan cincin itu ke jarinya. Secara mengejutkan cincin itu adalah ukuran yang tepat untuknya, dan duduk di jarinya seolah-olah dibuat khusus untuknya. Suara tepuk tangan meledak di sekitar mereka saat Sonia berdiri dengan senyum lebar di wajahnya dan memeluk Bryan sebelum menciumnya tepat di bibir. Bryan sedikit terkejut dengan keberaniannya tapi cepat pulih karena ini adalah permainannya, dan dia harus ikut serta. Dia lah yang mendekatinya terlebih dahulu, bagaimanapun juga. Jadi ketika dia mencoba memutuskan ciuman, dia memegang dagunya dan perlahan menggigit bibir bawahnya sebelum membuka bibirnya dengan lidahnya dan mengisapnya dengan cara yang menggoda, mengeluarkan desahan dari Sonia. Sonia merasa pusing. Ini terlalu bagus untuk menjadi kenyataan. Itu haruslah mimpi. Bagaimana lagi dia bisa menjelaskan bahwa pada suatu saat dia duduk di lobi hotel menunggu editornya, dan pada saat berikutnya dia bertunangan dengan idola selebriti yang dia naksir dan menciumnya di sini di depan umum?

Miss_Behaviour · Ciudad
Sin suficientes valoraciones
955 Chs
Tabla de contenidos
Volumen 1
Volumen 2
Volumen 3