Banyak Tidur dengan Wanita, Namun Belum Terjerat Satu pun

Ketika mendengar kata-kata "Kakak ipar", gerakan tangan Quan Rui yang memegang botol anggur jelas berhenti.

Yuan Quan melihat Quan Rui dengan sorot mata tajam, dan seketika ia memahami sesuatu di hatinya.

Sahabatnya ini tampak seperti ini karena kehidupan pernikahannya benar-benar tidak mulus. Kalau tidak, mengapa Quan Rui malah duduk di sini di tengah malam?

Sepertinya Yuan Quan harus mencerahkan sahabatnya ini.

Setelah meneguk seteguk anggur, Yuan Quan segera memainkan peran sebagai ahli perasaan. "Kamu ini, Kakak ipar baru saja melahirkan anak laki-laki yang gemuk dan sehat. Kenapa kamu tidak bisa lebih mencintainya? Wanita ini akan mengalami depresi pasca persalinan, kamu harus lebih berpikiran terbuka sebagai laki-laki! Kamu juga masih suaminya, bagaimana mungkin kamu tidak mengerti mengenai hal ini?"

Yuan Quan terus bercuap-cuap, tapi Quan Rui jarang mendengarkannya.