Dengan sedikit anggukan, Quan Qingzheng melangkah maju dan menepuk pundak Quan Rui. "Anak baik, selesaikan semua ini dan biarkan kakekmu pergi ke jalan selanjutnya tanpa rasa khawatir..."
Setelah berkata demikian, Quan Qingzheng berbalik dan pergi.
Hanya tersisa Quan Rui, yang terus berdiri berlama-lama di tempatnya. Punggungnya begitu lurus pun kini tampak bengkok.
Salju tebal di luar jendela tidak berhenti turun meski sejenak, tidak memberinya kesempatan untuk bernapas sama sekali.
Apa yang seharusnya datang, cepat atau lambat pasti akan datang.
Quan Rui berjalan perlahan ke arah jendela dan berdiri diam di sana.
Angin dingin seolah menampar wajahnya. Ia menarik napas dalam-dalam, dan sensasi dingin menyebar ke seluruh tubuh, mendinginkan hati dan tulangnya.
Ia sudah tahu bahwa hari ini akan datang cepat atau lambat.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com