Siapa yang tak menyukai bakso? Rasanya dagingnya yang gurih dan nikmat ditambah kuah pedas yang segar. Sungguh kenikmatan yang hakiki. Namun tidak pada Zaskia, ia yang dulu sangat mencintai bakso mendadak sangat membenci makanan tersebut. Tepat di hari pernikahannya. Alvin sang calon suami mendadak menghilang dan tak datang di pernikahannya meninggalkan Zaskia di pelaminan. Di saat itu pula datang Djaka Julian Dimitri seorang pengusaha bakso yang terkenal, Djaka adalah kakak dari Alvin yang bersedia menggantikan adiknya untuk menikahi Zaskia dengan sebuah syarat yaitu meminta agar Zaskia berhijab setelah menikah dengannya. “Gue gak mau nikah sama dia.. Gue maunya nikah sama ceo, bukan tukang bakso..” rengek Zaskia yang tak ingin menikah dengan Djaka, namun mau tak mau ia tetap harus menikah karena tak ingin membuat malu nama keluarganya. Zaskia selalu memandang rendah Djaka, Djaka memang pengusaha bakso tapi bukan sembarang bakso. Pria berparas menawan itu memiliki rahasia yang sengaja di sembunyikan dari Zaskia untuk mengetes hati perempuan tersebut. Akankah Zaskia akan bisa menerima Djaka si pengusaha bakso dengan sepenuh hati ataukah ia masih menantikan Alvin kembali untuk menyelamatkan hidupnya?
Seorang perempuan menatap pantulan dirinya di depan cermin. Ia tersenyum puas saat melihat hasil karma MUA yang telah memoles wajahnya menjadi sangat cantik hari ini. Tak sia-sia ia membayar mahal MUA terkenal itu. Ia memang ingin tampil sangat cantik di hari pernikahannya. Pernikahan yang ia harapkan akan terjadi sekali seumur hidupnya.
Hari ini Zaskia sudah siap dengan gaun putih bertabur Swarovski yang membalut tubuhnya yang sexy. Ia menebarkan senyuman kepada semua orang yang menyapanya. Tak bisa di pungkiri jika hari ini ia sangat bahagia karena akan menikah dengan kekasihnya yang tercinta. Alvin Melvino Dimitri, seorang ceo dari sebuah perusahaan yang bergerak di bidang industry kulit. Ia dan Alvin sudah berhubungan selama 14 bulan dan tepat bulan ke 8 hubungan mereka Alvin memutuskan untuk melamar Zaskia.
"Hai Zas, ya Ampun lo cantik banget sih.. dan lihatlah gaun loe ini? Mewah banget..," puji Nindy, salah seorang teman Zaskia yang begitu terpesona dengan penampilan Zaskia hari ini.
Bisa di bilang ini adalah pernikahan yang di impikan oleh setiap perempuan. Bagaimana tidak? Dekorasinya yang di penuhi dengan bunga-bunga yang segar dan lampu-lampu gantung yang indah itu terkesan sangat mewah. Belum lagi beberapa penyanyi dan grup band papan atas yang di minta untuk mengisi acara di sebuah pernikahan yang di adakan di sebuah hotel ternama di Jakarta.
Senyuman tak bisa lepas dari bibir manis Zaskia yang hari ini akan resmi menjadi seorang nyonya Alvin Melvino Dimitri. Ia memang begitu mengagumi sosok calon suaminya yang di usia muda sudah menjadi seorang pemimpin yang sukses dalam menjalankan usahanya. Ada banyak kepala keluarga yang menggantungkan hidupnya di bawah naungan usaha yang Alvin jalankan.
Zaskia sendiri bukan merupakan perempuan miskin, ia sendiri juga terlahir dari keluarga yang kaya. Sang ayah juga memiliki sebuah usaha bakery yang sudah memiliki beberapa cabang di kota lain. Namun sayang, Zaskia sang putri tunggal bahkan tak bisa membuat kue.
Dalam impian dan benak Zaskia sejak dulu, dia selalu ingin menikah dengan seorang pengusaha muda yang sukses. Ia memang pecinta drama korea, karena itulah ia ingin memiliki suami seorang CEO muda yang berparas tampan dan sukses seperti beberapa kisah yang pernah ia tonton.
Dan selangkah lagi, impiannya tersebut akan segera bisa ia realisasikan, ya walaupun mungkin usaha Alvin belum terlalu besar seperti apa yang ia impikan, tapi ia yakin jika kelak mereka akan bisa membangun usaha industri kulit tersebut menjadi lebih besar lagi.
"Kok Alvin belum ngubungin gue ya? Perasaan tadi gue udah ngirim pesan ke dia," Gumam Zaskia yang merasa heran, sudah sejak satu jam yang lalu ia meminta Alvin untuk mengirimkan foto selfienya agar ia bisa melihat bagaimana tampang tampan sang calon suami yang membuat hatinya luluh dan meleleh. Tapi jangankan di balas, pesan yang ia kirimkan bahkan sampai saat ini masih centang satu, pertanda jika pesan yang ia kirimkan bahkan belum sampai. Sejak semalam Alvin memang sulit untuk dihubungi.
"Ini kenapa sih? Apakah ponselku eror, atau memang disini gak ada sinyal? Atau mungkin Alvin sedang mencharger handphonenya?" gumamnya sekali lagi sambil menggerutu kesal.
***
Di sebuah atap gedung kini baru saja mendarat sebuat helikopter yang menurunkan dua orang pria. Salah satunya memkai setelan jas casual dan kacamata hitam lebar. Ia merapikan sejenak jasnya saat turun sambil sesekali melirik ke arah Helikopter yang baru saja membawanya.
"Ini keren, aku harus punya satu yang seperti ini," Gumamnya yang berjalan menjauh sambil menoleh sesaat ke arah helicopter di belakangnya.
"Kau bisa membelinya, asset dan uangmu sudah cukup untuk bisa membeli heli seperti itu," Ucap pria lain yang mengikuti pria di depannya.
"Sebenarnya aku ingin memilikinya, tapi menurutku aku belum terlalu butuh."
"Tapi Jack, kau selalu saja begitu. Mau kau kumpulkan sampai seberapa uangmu? Kau bahkan masih single dan tak memiliki tanggungan apapun. Sedangkan usahamu sudah sangat sukses. Lalu kau mau apa?" tanya Aldo yang merupakan assisten dari Djaka.
"Ya, siapa tau saja nanti aku punya istri. Tentu saja aku ingin membuatnya bahagia."
"Lalu kapan? Kau bahkan sebentar lagi akan di dahului adikmu." Ucapan Aldo mengingatkan Djaka tentang tujuannya datang kemari.
"Jam berapa acaranya? Aku tak mau terlambat. Nanti papa akan menggerutu jika tau aku tak datang tepat waktu."
"Acaranya jam 10. Masih ada waktu 30 menit lagi. Cukup lah..," terang Aldo yang selain assisten dia juga adalah sahabat Djaka sejak di bangku SMP, karena itu ia sangat mengenal sahabat sekaligus bosnya tersebut.
Kini Djaka sudah sampai di lokasi dimana adiknya akan menikah dengan perempuan pujaan hatinya. Djaka sendiri juga sudah mengenal sang calon istri adiknya yang tak lain bernama Zaskia putri Yolanda. Ia beberapa kali pernah melihatnya dan berpapasan dengannya hanya saja mereka memang sama sekali tak pernah berbincang atau pun bertegur sapa.
Djaka melihat ke sekeliling dan cukup terkesan dengan dekorasi yang indah tersebut. Di sudut ruangan ia juga bisa melihat sang calon mempelai perempuan yang berbalut gaun indah tersebut sedang duduk berbincang dengan beberapa temannya. Namun sayang, walau acara sebentar lagi akan di mulai tapi sosok sang adik, Alvin justru sama sekali tak menampakkan batang hidungnya.
Kini tuan Dimitri yaitu ayah dari Djaka dan Alvin datan mendekati putra sulungnya dengan wajah gusar dan sorot mata yang kebingungan. "Jack, gawat Jack. Alvin menghilang," Bisik pria tersebut tepat di telinga Djaka yang membuat Djaka sendiri sontak melebarkan matanya merasa shock.
"Menghilang? Hilang bagaimana sih Pa?" tanya pria itu yang masih tak mengerti dengan definisi kata menghilang yang papanya sampaikan.
"Ya Hilang. Dia sampai saat ini bahkan tak bisa dihubungi. Sementara acaranya sebentar lagi akan berlangsung," Ucap pria tersebut tampak khawatir.
Djaka sendiri bahkan juga tak mengerti dan tak habis pikir dengan apa yang terjadi karena ini bahkan adalah hari dimana ia akan menikah. Dan hari dimana seharusnya adalah hari yang di tunggu-tunggu oleh Alvi dan juga Zaskia.
"Apakah mungkin terjadi sesuatu dengannya di jalan?" tanya Djaka yang bisa jadi adalah penyebab tak hadirnya Alvin saat ini.
"Justru itu, sejak semalam dia tak pulang. Bahkan sekarang ponselnya sama sekali tak bisa dihubungi. sebenarnya kemana dia?"
"Apakah Papa sudah coba menghubungi teman-temannya?"
"Semua temannya ada disini. Dan mereka juga tak tau dimana Alvin."
Rupanya perbincangan antara tuan Dimitri dan putra sulungnya di dengar oleh Pak Chandra yang tak lain adalah sang calon besan, yang merupakan ayah dari Zaskia. "Ini maksudnya apa? Sebenarnya dimana Alvin?" Chandra kini tak kalah cemas setelah mendengar percakapan tersebut.