Djaka tampak mengenakan pakaian putih dengan sebuah peci berwarna hitam bertengger di atas kepalanya. Ia mengenakan sebuah kacamata hitam berdiri dengan khitmad menyaksikan sebuah prosesi pemakaman seseorang. Dari raut wajahnya ia tampak bersedih dan merasa bersalah.
Di saat semua orang satu persatu mulai meninggalkan area pemakaman Djaka memilih untuk tetap tinggal sesaat manatap batu nisan bertuliskan nama salah seorang pegawai kepercayaan di salah satu cabang tempat usahanya. Kedai Bakso Bang Djaka.
Kini hanya tinggal kedua orang tua Ayu, kedua adik Ayu, Djaka, dan juga Aldo yang mengelilingi pusara perempuan yang tewas dalam insiden kebakaran yang terjadi semalam. Keluarga Ayu masih menangisi dan meratapi kematian perempuan tak berdosa yang menjadi korban keganasan si jago merah.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com