Sejak kemarin Alya memilih untuk mengurung dirinya di dalam kamar. Ia bahkan juga tak mau pergi ke butik dan tak mau makan. Hal ini tentu saja membuat Claudia menjadi khawatir tentang kondisi putrinya yang memilih untuk mengurung dirinya.
Kini Claudia memutuskan untuk membawakan sepiring makanan diatas nampan. Ia mengetuk pintu kamar putrinya yang terkunci. Ia mengetuknya beberapa kali namun tak kunjung mendapatkan jawaban dari putrinya.
"Alya, apakah kau baik-baik saja sayang? Buka pintunya sayang, ini mama bawakan makanan, kau harus makan, nanti kau sakit."
Claudia masih mencoba sekalipun tak mendapatkan jawaban dari dalam, namun ia sebenarnya sangat yakin jika sebenarnya Alya mendengar suaranya. "Oke, jika memang kamu tidak mau makan, maka mama juga tidak mau makan. Untuk apa mama makan sendirian jika putri mama tak mau makan."
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com