Volume 1 Bian menikahi Mutiara karena ingin membuat Ristie, mantannya, cemburu dan menyesal telah meninggalkannya. Bian sangat mencintai Ristie dan ingin gadis itu kembali padanya. Bian memaksa Mumut yang datang meminta bantuan kepadanya untuk menikah dalam waktu satu minggu. Bian menikahi gadis itu untuk membantunya dan dan menjaganya. Dia berjanji suatu saat Ia akan melepasnya pada orang yang dicintainya. Mumut, seorang cleaning servis di perusahaan Bian, Mumut memiliki cita-cita yang tinggi karena itu dia kuliah di malam hari untuk mewujudkan impiannya meski serba kekurangan. Dia terpaksa menikah dengan Bian karena membutuhkan biaya untuk membayar biaya rumah sakit ibunya yang harus menjalani operasi dan melunasi hutang-hutangnya. Akankah benih-benih cinta tumbuh di antara mereka atau Bian memilih berpisah dari Mumut dan kembali pada Ristie dan membiarkan Mumut bersama orang yang dicintainya??? Volume 2 Bian semakin menyadari kalau dia sangat mencintai Mumut dan mulai melupakan cintanya pada Ristie. Mumut juga merasa perasaannya pada Bian semakin kuat dan membuatnya tak lagi memberi ruang pada Andika yang selama ini dia sukai diam-diam. Mumut dan Bian terpaksa mempercepat bulan madu mereka karena putra mereka diculik. Keduanya bekerja sama untuk menyelamatkan buah cinta mereka dari cengkraman para orang menculiknya. Follow me on FB : https://www.facebook.com/alanylove.alanylove IG : @alany828
Hari masih pagi saat seorang gadis sudah mulai membersihkan ruangan yang menjadi tempat kerjanya. Gadis itu bernama Mutiara Azzahra atau biasa dipanggil Mumut adalah seorang cleaning service yang bertugas membersihkan lantai paling atas yang terdiri dari para direksi. Perusahaan tempatnya bekerja adalah sebuah perusahaan multinasional yang berkembang pesat. Mumut hanya segelintir orang yang berpandangan ke depan, meski cuma seorang cleaning service dia ingin menaikan taraf hidupnya, karena itulah dia mengambil kuliah sore di bidang manajemen agar kelak bisa bekerja dibagian manajemen syukur-syukur bisa menjadi salah satu manajer di sini.
Mumut tengah membersihkan ruangan Presiden direktur saat sang pemilik ruangan memasuki ruangan itu bersama bersama seorang perempuan yang bergelayut manja di lengannya. Mumut hanya tersenyum sembari menganggukkan kepalanya menyapa mereka, lalu kembali melanjutkan tugasnya, dia tengah mengelap kaca di ruangan itu. Mumut sudah terbiasa melihat kemesraan mereka lebih tepatnya perempuan itu yang bermesra-mesra kepada Bian jadi Mumut tak perduli. Sebenarnya Mumut merasa risih ketika matanya tanpa sengaja melihat perempuan itu duduk tanpa sekat dengan Bian di atas sofa, laki-laki itu mulai mengambil laptopnya dan mulai menghidupkannya setelah itu dia mulai sibuk dengan pekerjaannya. Ristie nama perempuan itu adalah kekasih Bian, Mumut sudah tahu sejak awal Bian menjadi presdir di perusahaan ini karena hampir tiap hari dia selalu datang ke tempat ini atau lebih tepatnya ke ruangan Bian.
"Sayang, nanti kita ke mall ya? Ada launching produk terbaru dari Zettira, sudah beberapa bulan Zettira tidak mengeluarkan koleksinya, jadi pasti nanti banyak yang datang. Aku gak mau kalau sampai gak kebagian produk yang aku suka," rajuk Ristie sambil mencium pipi Bian. Ristie mencondongkan tubuhnya ke arah Bian menggodanya.
Zettira adalah sebuah fashion yang sangat berkelas dan sangat terkenal saat ini. Meski harganya selangis tapi produk Zettira akan langsung sold out dalam beberapa jam setelah launching. Penggemar produk Zettira ini sangat banyak dan mereka terdiri dari para artis, selegram dan para kaum the have karena produk-produknya sangat istimewa, Produk Zettira sangat menonjol dalam detailnya dan para penggemarnya sangat setia sangat menantikan launching produknya. Mereka juga sering mengadakan lomba pemotretan dengan produk mereka untuk kemudian juara pertamanya akan menjadi brand ambasador. Tahun lalu Ristie bahkan masuk dalam sepuluh besar finalis lomba pemotretan Zettira.
"Jam berapa?" kata Bian
"Nanti malam jam delapan."
"Sepertinya tidak bisa! Nanti malam aku ada meeting dengan klien penting. Sayang" balas Bian dengan suara dinginnya.
"Batalkan, dong!" Ristie merajuk manja."Atau kamu minta asisten kamu buat menggantikan seperti biasanya."
"Sayangnya aku tidak bisa! Aku sudah cukup lama menunggu kesempatan untuk bertemu dengan Mr. Robert." kata Bian dengan nada kecewa.
Bian menghela nafas panjang, biasanya ia memang selalu membatalkan meeting atau meminta asistennya, Randy buat menghandel kegiatan yang ditinggalkannya ketika harus menemani gadis ini kemanapun yang ia mau. Sejenak ia bimbang, Bian sangat mencintai Ristie dan ia tak ingin mengecewakan gadis ini tapi pertemuan nanti malam sangat penting dan Mr. Robert ingin bertemu langsung dengannya. Mr. Robert tak punya banyak waktu di Indonesia jadi tidak mungkin dia menjadwal ulang pertemuan mereka atau menyuruh Randy menggantikannya.
"Aku akan menyuruh Randy menemani kamu nanti malam."
Bukan hanya Ristie yang terkejut mendengar jawaban Bian tapi Mumut yang berada di ruangan itu dan tengah membersihkan kamar mandi ikut terkejut. Bian tidak pernah berkata tidak pada Ristie, dan tidak ada yang berani menegurnya.
Bian memimpin perusahaan ini menggantikan ayahnya yang mengalami kecelakaan pesawat. Bian terlihat masih muda, usianya sekitar duapuluh tujuh tahun sekarang . Wajahnya tampan dan mempesona dan sikapnya yang dingin membuat para karyawan enggan dan hormat padanya. Meski belum ada tiga tahun memimpin tapi perusahaan berkembang dengan cepat dan mempunyai beberapa cabang di Indonesia. Bian juga mengembangkan perusahaan merambah beberapa bidang lain seperti properti, farmasi dan beberapa bidang lainnya. Semua karyawan memuji kehebatan Bian tetapi juga mencibir satu-satunya kelemahannya yaitu cintanya padanya pada Ristie.
"Tidak mau! Kamu suruh Randy saja yang menggantikan kamu meeting, kamu antar aku ke acara launching Zettira." rengek Ristie.
Bian menghela nafas panjang, "Kali ini aku gak bisa Sayang. Mr. Robert minta ketemu langsung denganku atau tidak akan mau berkerjasama dan mengalihkan kesepakatannya dengan pihak lain."
"Pokoknya aku nggak mau tau! Nanti malam kamu harus antar aku!" Ristie cemberut dia segera berdiri dan pergi dari ruangan itu. Terdengar suara pintu yang dibanting membuat terkejut semua yang mendengarnya.
Mumut segera menyelesaikan pekerjaannya menggosok kamar mandi, ia kemudian keluar dari kamar mandi dan melihat lelaki itu tengah merenung di kursinya. Ia tersenyum sambil menganggukan kepalanya saat ia melewati Bian meski ia tau Bian tak akan pernah membalas sapaannya.
Keluar dari ruangan Bian, Mumut mengira-ngira nanti malam pasti Bian akan menuruti permintaan Ristie karena Bian takut kehilangan Ristie. Mumut menggelengkan kepalanya sambil tersenyum kecut. Ia sangat menyayangkan Bian yang begitu cerdas dan berbakat jatuh begitu saja pada gadis tak tahu diri dan arogan seperti Ristie
***