webnovel

MD 298 - Menghitung Hari (5)

Bima semakin mendekatkan wajahnya hingga hidung mereka hampir bersentuhan membuat wajah Seruni makin merah. Bima menatap bibir merah muda Seruni dan ingin menciumnya tapi dia berusaha untuk menahan hasratnya. Bima menatap mata Seruni yang juga sedang menatapnya, cukup lama mereka berada dalam posisi itu hingga mereka mendengar suara pintu yang terbuka keduanya segera menoleh dan mereka menemukan Bian dan Mumut memasuki ruangan itu

Bima dan Seruni merasa Jengah mereka segera memisahkan diri dengan Canggung Bima segera menyambut kedua orang tuanya dengan ekspresi yang biasa susah sedang Seruni mendekati keduanya dengan perasaan malu

"Pantas saja dari tadi kami mengetuk pintu gak ada yang dengar," Bian tersenyum kecil menatap wajah Seruni yang memerah dalam kunkungan Bima

Sebelumnya Bian dan Mumut telah beberapa kali mengetuk pintu ruangan Bima tapi sama sekali tidak ada yang membukanya karena itu mereka segera membuka pintu ruangan Bima dengan password yang telah mereka ketahui.

ตอนที่ถูกล็อกไว้

สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com

ตอนถัดไป