webnovel

SC45 - When the Terra Falling Down

Auteur: Ando_Ajo
Science-fiction
Terminé · 216.7K Affichage
  • 314 Shc
    Contenu
  • 5.0
    40 audimat
  • NO.200+
    SOUTIEN
Synopsis

Bumi, tahun 2525 Masehi. Di masa itu kehidupan yang ada sudah sangat tidak terkendali. Kehidupan orang banyak tak lebih baik dari anjing jalanan. Seiring waktu, Bumi tak lagi bersahabat. Eksploitasi berlebihan menghancurkan semua hutan yang ada. Tanah tandus. Sungai mengering, danau menghilang, dan lautan tak lebih dari tempat pembuangan sampah raksasa di mana poluisi dan polutan bercampur baur menjadi racun mematikan. Teknologi memang sudah sangat maju, bahkan perjalanan antar bintang bukanlah sebuah kemustahilan lagi. Dan kala Bumi tak lagi bisa untuk ditinggali, para penguasa baru berbondong-bondong meninggalkan planet kelahiran mereka. Meninggalkan mereka yang tidak berdaya menunggu kematian datang menghampiri. Apakah Bumi akan benar-benar hancur? Lalu, bagaimana dengan nasib mereka yang tertinggal dalam perjuangan mencari keselamatan? Well, temukan semuanya di dalam cerita ini. Selamat membaca.

Étiquettes
3 étiquettes
Chapter 1Prolog

Bagaimana bila tanah tempat kau berpijak, tak lagi bisa ditanami? Atau aliran air yang hanya menyisakan kubangan racun, polutan, hingga kau harus menyabung nyawa demi setetes kesegaran?

Bagaimana bila alam tak lagi bersahabat? Bukan padamu saja, juga pada tumbuhan yang meranggas, pada hewan yang satu per satu punah.

Bagaimana, jika Bumi tak lagi bisa ditempati, tiada sejengkal tanah yang bisa ditinggali, tiada bisa menaruh harapan?

Bagaimana, bila Bumi tak lagi bisa memberi kehidupan?

Di masa mendatang. Lonjakan penduduk dunia mencapai batasnya. Setiap jengkal tanah yang ada, menjadi perebutan. Tetanggamu, geng yang mengatasnamakan persaudaraan, pemerintahmu, bahkan negara-negara superpower. Tidak ada lagi hukum dunia soal moral dan lainnya, yang ada; kekuatan senjata dan persekutuan.

Kau suka, kau ambil. Habis perkara.

Masalah sosial menjadi pemandangan keseharian. Kau akan berpikir untuk tidak mengacuhkan apa yang ada di hadapan. Ya, kecuali, jika yang ada di hadapan adalah sesuatu yang sangat kau butuhkan. Kebanyakan, tanpa permisi atau meminta.

Kau lihat, kau rebut. Beres. Dan hidupmu akan bertambah setidaknya sehari lagi. Yaa, jika engkau tidak mengalami kendala berarti tentunya.

Tahu yang kumaksud?

Keroyokan. Pukulan bertubi-tubi yang mendera kepalamu, punggungmu, dadamu, perutmu, sekujur tubuhmu. Atau, rentetan dan letusan timah panas yang siap mencabut nyawamu seperti engkau menginjak seekor tikus got. Tidak berharga sama sekali. Atau dentuman-dentuman peledak rakitan yang siap melumat tubuhmu menjadi daging cincang. Ranjau? Kau bercanda, Bung.

Kau pikir itu tidak sepadan? Tidak berharga untuk kau rebut—well, kau perjuangkan?

Jangan bercanda!

Kau… tidak hidup di zaman aku dilahirkan ini. Jika iya, aku rasa, kau juga akan dengan senang hati merampas milik mereka-mereka yang tak berdaya. Kau pikir aku sedang bergurau, begitukah?

Jangan munafik!

Aku sangat-sangat-sangat yakin sekali, kau pun tidak akan segan-segan menikmati tubuh saudaramu sendiri, meniduri saudarimu sendiri. Aku tidak bercanda. Ya, kau mungkin akan gila, dan menjadi kanibal juga sebagaimana mereka-mereka yang terbuang. Dibuang oleh mereka-mereka yang bertaring, berkuku hitam tajam berbisa. Berkuasa.

Tidak ada lagi pepohonan yang bisa untuk kau lihat, tempat untuk kau bernaung dari terik cahaya mentari, atau sekadar memejamkan mata menikmati embusan angin, membaca novel percintaan. He'eh, Pangeran Berkuda Putih? Putri Cantik nan Baik Hati?

Mimpimu luar biasa, kawan. Khayalanmu terlalu mengada-ada. Yaah, mengada-ada.

Kau pikir bisa menikmati semua khayalan dan mimpi-mimpi itu?

Sekali lagi kuteriakkan ke gendang telingamu itu…

Tidak ada sebatang pohon pun yang bisa kau jadikan sandaran! Tidak ada. Tidak juga sebatang kecil ilalang. Rumput. Yang ada hanya kekeringan di mana-mana. Tanah tandus yang akan menerbangkan kabut-kabut tebal saat angin panas berembus. Memerihkan kedua bola matamu hingga memerah, menyesakkan dadamu sendiri sebab terganggunya pernapasan.

Sungai-sungai telah lama mengering. Kalau bukan onggokan sampah yang tersisa, pastilah hanya pasir dan debu yang telah terkontaminasi. Danau-danau indah yang ratusan tahun dahulu mungkin menjadi destinasi demi pencitraan badan diri, demi ribuan foto yang ditebar di media-media yang memanjakan pandangan namun membutakan otak dan pikiran, hilang. Sudah tidak ada.

Tidak ada juga lautan. Tidak ada yang tersisa di sana. Kecuali tumpukan sampah yang menggunung menjadi pulau-pulau kecil, lambat laun saling bertaut, hingga kau bisa dengan bebas berlarian, bermain bola di atasnya. Laut tak lebih dari timbunan racun. Di mana menemukan satu bentuk kehidupan di dalamnya itu sama saja dengan mukjizat terbesar yang pernah kau lihat.

Kebutuhan akan tempat tinggal, makan dan minum, demi memperpanjang hidup, membuat semua orang tidak lagi mengindahkan ekosistem, lingkungan. Satu-satunya alasan kau masih bisa bernapas berpijak di Bumi yang gersang, adalah ganggang laut dan saudara-saudarinya yang masih setia menyediakan oksigen. Yaah, aku sendiri cukup berterima kasih untuk itu.

Dan itu pun kau tidak bisa berharap banyak. Tanpa bantuan hijaunya hutan belantara, para ganggang dan kerabatnya itu seolah terseok-seok memberi kehidupan pada makhluk yang mengaku paling mulia di antara makhluk lainnya di muka Bumi ini—mungkin juga semesta itu sendiri.

Setiap sepuluh langkah, kau akan menemui mereka-mereka yang menderita gangguan pernapasan. Oksigen yang menipis. Bergulung di sudut-sudut bangunan usang. Atau terkapar sebab tak seorang pun akan mengacuhkan, tidak ada yang peduli. Tergolek tak bernyawa di tengah jalan. Satu-satunya kepedulian orang-orang, hanyalah pada apa yang melekat di badanmu. Paling bagus, daging yang masih empuk yang setidaknya akan memperpanjang usia mereka meski itu akan terlihat sangat-sangat biadab.

Ya, ada beberapa tempat di muka Bumi ini yang masih hijau asri. Terlindung tembok-tembok tebal dan tinggi, lengkap dengan para penjilat dan yang-tak-bisa-menjilat, menjaga dari balik barikade-barikade tajam berduri, senapan laras panjang. Istana-istana, kastil-kastil yang dinaungi kaca-kaca tebal anti-peluru. Peranti-peranti canggih termutakhir yang akan memerangkap oksigen bagi penghuninya saja, dan membuang karbon dioksidanya pada mereka yang terbuang, padamu.

Kau menunggu hujan, membasahi tenggorokanmu yang kering, dahagamu yang menyiksa?

Kuberi tahu, jangan berharap!

Di seluruh belahan Bumi, hujan turun tidak lebih dari sepuluh kali dalam setahun. Bisa kau bayangkan?

Baiklah, kuanggap kau bisa. Kuberi tahu lagi, hujan tak lagi pernah sama. Air yang kau tampung telah terkontaminasi. Sulfur, bahan bakar fosil, dan nitrogen yang akan menghasilkan sulfur dioksida dan nitrogen oksida. Kau pikir masih bisa bertahan?

Baiklah, bagaimana bila kukatakan jika alam memberikan perlawanan? Bumi marah dan menyerang balik umat manusia?

Kau tidak percaya? Kuberi tahu, Bumi memerintahkan atmosfer untuk meramu racun bersama hujan dan kedua zat tadi. Hingga di dalam air hujan yang kau tunggu itu terkandung asam sulfat dan asam nitrat.

Kau masih akan menunggu curahan air yang tak lebih dari sekadar hujan asam itu? Melepaskan dahagamu?

Aku rasa, kau lebih gila daripada kami.

Bagaimana?

Ya, aku rasa kau akan berharap hidup di zaman di mana pandangan filosofis dan intelektual berhimpun menjadi kesatuan. Sanātana-dharma. Belajar tentang moralitas kehidupan sehari-hari yang berdasarkan pada; karma, darma, dan norma. Kau tahu yang kumaksud? Hindu.

Atau mungkin kau berharap hidup di zamannya Konfusius masih berdiri tegap. Mendengarkan setiap ajaran yang ia bawa. Belajar tentang filsafat hidup. Moralitas pribadi dan sistem pemerintahan. Atau sekadar syair-syair merdu nan membuai.

Atau berharap bisa mendengar suara Siddhartha Buddha Gautama yang mengajarkanmu jika hidup adalah saling bergantungan, membutuhkan satu sama lain. Lengkap melengkapi. Mengajarkanmu Delapan Jalan Kebenaran, Samsara, saling berbagi kasih atas nama kebaikan.

Mungkin juga kau ingin duduk bersama, mendengarkan Isa putra Maryam atau Jesus berkhotbah. Mengajakmu ke jalan kebaikan. Mungkin pula kau berharap hidup di zaman di mana Muhammad putra Abdullah berdakwah menyampaikan risalah Tuhan.

Kau terlambat sobat, terlambat. Mereka sudah terlalu jauh "kau tinggalkan". Kau mungkin berharap dunia ini kiamat saja. Sama, mereka-mereka yang terbuang juga berharap yang sama.

Sepertiku…

Vous aimerez aussi

DUPLICATE.

Warning! : Penyampaian bahasa lugas dan beberapa part ada yang lebih detail! Ada agdegan KEKERASAN! di dalamnya. [GENRE KEKERASAN DAN ROMANCE SEIMBANG! SETIAP VOLUME MENJELASKAN BAGAIMANA KEHIDUPAN TIDAK SELALU BERPIHAK BAIK SESUAI KEINGINAN!] VOLUME 1 Seorang remaja bernama ALFAEYZA yang mendapat julukan "troublemaker" ingin bertekad untuk menjadi seorang yang berguna dimasa depan. Hal ini terjadi akibat keegoisan seorang Ayah yang menginginkan anak lelakinya menjadi seorang yang sangat pintar, mampu bela diri melebihi orang yang profesional serta semua hal yang melebihi batas manusia normal. Hingga sang Ayah memberikan suntikan formula kepada anaknya. Namun, apa yang terjadi jika formula yang diberikan belum tepat? Akankah sang anak mampu mewujudkan tekadnya itu? "Rasa kecewa, kehilangan, putus asa dan hal-hal negatif lainya mampu memberikan dampak positif yaang lebih besar kedepanya." ~~ALFAEYZA~~ ---------------------------------------- VOLUME 2 Perjalanan Alfa D.K.K tak hanya berhenti setelah la menemukan Bagaskara. la harus kembali lagi untuk membebaskan semuanya sebelum teman-temanya menghilang dari muka Bumi. Musuh besarnya datang yang bahkan tidak Ia kenali. Musuh itu bernama £D. Siapakah £D sebenarnya? Bagaimana bisa mengenali Alfa? Lalu, apakah yang terjadi dengan teman-teman Alfa? Akankah mereka pergi meninggalkan Alfa satu persatu? "My name is £D. You can call me D. I will take you with me to leave the earth. So, please wait for me." ~~Mr.£D~ ------------------------------- VOLUME 3 Raffaela bukanlah seorang tokoh yang baru. Dia adalah Alfaeyza Alexander yang berhasil dilumpuhkan oleh £D. Perjalanan Alpha dan Sheilapun dalam bayangan pencarian £D. Tak hanya itu, keempat teman Alfa yaitu Tata, Dika, Bagas, dan Gladis sudah diasingkan keluar Bumi. Tim Tuan Federick dan Je harus bisa menyelamatkan keadaan mereka. £D yang terkenal sangat kejam ternyata memiliki sebuah masa lalu yang sangat menyakitkan. Bahkan, yang menjadi penyemangat hidupnya hanyalah Leo seorang. Dan Leo sekarang menjadi tangan kepercayaan untuk £D. Leopun sudah menganggap £D sebagai kakaknya sendiri, begitupun sebaliknya. Namun, Leo telah salah memilih dambaan hatinya. Leo mencintai Sheila. Lalu, Iapun dilema untuk memilih. Apakah Ia akan memilih £D yang sudah menjadi kakaknya dan hidup bertahun-tahun lamanya. Atau Leo akan memilih Sheila yang baru dikenalnya, dan mengkhianati £D? WARNING : BANYAK ADEGAN KEKERASAN!!! ------------------------------- VOLUME 4 : NEW WORLD [KETENANGAN] Pada volume ini, anda akan menjumpai ketenangan dalam novel ini. Tak bisa dipungkiri juga akan berisi tentang bagaimana peejuangan Raffaela dalam menentukan tekad pada volume pertama yang tertunda karena kejadian di volume kedua dan ketiga. Tak hanya itu, disinilah terdapat beberapa waktu untuk £D dan Alfa berdamai. Namun, hal lain kembali mengusik kedamaian Alfa setelah Alfa mendapatkan pesan yang mengatas namakan Ayahnya. Yap, hal yang sama dipikirkan oleh Alfa. Apakah surat itu benar-benar dari Ayah Alfa yang sudah diketagui meninggal dunia? bagaimana kelanjutanya? Mari membaca :) WARNING : DISERTAI BUMBU ROMANCE ALA ANAK MUDA ------------------------------------- Hai, mohon dukunganya ya dengan memberikan komentar dan membagikan erita ini jika kalian menyuki cerita ini. Boleh banget untuk diskusi ^~^

Afisar_07 · Science-fiction
5.0
281 Chs

Dungeon of Life

Shin yang sudah tak memiliki apa pun semenjak bencana alam yang melanda dunia pada tahun 2022 membuatnya harus hidup sebatang kara. Shin diselamatkan oleh kapsul yang membekukan tubuhnya hingga 12 tahun lamanya hingga akhirnya kapsul membuka. Dia terbangun dan hidup selama 8 tahun di permukaan bumi baru yang sangat asing baginya. Melihat dunia masih dihuni oleh manusia - manusia yang tersisa dari segala bencana tersebut. Akan tetapi, yang ia lihat hanyalah bencana yang lebih besar dibandingkan bencana yang sebelumnya. Alih alih manusia bertobat dan menjauhi segala kemaksiatan, manusia justru menjadi makhluk yang seperti iblis. Mereka mengutuk segalanya atas kehancuran dunia ini. Sekte-sekte mulai bermunculan. Manusia yang senang membunuh yang tersisa. Pembunuhan untuk bahan persembahan dijadikan alasan untuk membunuh. Semua hal- hal biadab mulai diterapkan oleh orang - orang di dunia yang tidak jelas siapa yang mengatur. Yang tersisa dari bencana ini rupanya hanya orang - orang bangsat ini. Manusia - manusia ini terus bereproduksi dan menciptakan lebih banyak manusia bangsat di tahun tahun berikutnya. Shin selama 8 tahun terus menerus berusaha hidup di dunia yang seperti ini. Menghabiskan waktu di rumahnya dengan memakan makanan hasil tanam sendiri, ia berusaha mencari arti hidup. Di tahun 2043 ketika tahun baru, Shin yang saat itu berada di tengah keramaian karena tengah mencari bibit tanaman baru  lupa bahwa hari ini adalah tahun baru. Pesta tahun baru yang sangat mencekam dipenuhi oleh banyak sekali orang - orang yang mengerikan dari dunia baru. Shin tiba - tiba ditarik bajunya oleh seseorang ke suatu gang kecil keluar dari jalan jalan yang dipenuhi orang - orang yang tengah melakukan pemujaan. Setelah ditarik, dia melihat seorang perempuan usia sebaya kelihatannya, bernama Kana. Ia memiliki rambut merah tembaga yang cukup memukau.  Kana memperkenalkan dirinya sebagai salah satu orang yang tertinggal di dunia busuk ini. Kana membawa Shin menuju ke sisa - sisa orang yang masih ada di dunia ini. Mereka akan bersama - sama menguak tempat yang menjadi awal mula dari bencana. Dia pun berjalan mengikutinya ke sebuah gorong - gorong  bawah tanah yang sudah agak kusam karena tidak terawat dengan baik. Mereka berjalan sesaat hingga akhirnya menemui sebuah jalan yang sangat gelap tanpa penerangan apa pun. Kana menyuruhnya untuk mengikutinya dengan memegang tangannya sembari berjalan perlahan. Dia masuk ke dalam kegelapan tersebut bersamanya. Kana lalu menyalakan cahaya ketika mereka berjalan cukup lama lalu berhenti. Mereka sampai ke sebuah lubang besar yang agak gelap dengan sebuah tangga kayu yang mengarah ke bawah. Tempat itu benar - benar gelap dan tersembunyi, tak mungkin orang - orang luar mengetahuinya. Kami menyebutnya ... "DUNGEON OF LIFE"

SILENT2READER · Science-fiction
Pas assez d’évaluations
7 Chs
Table des matières
Volume 1

audimat

  • Tarif global
  • Qualité de l’écriture
  • Mise à jour de la stabilité
  • Développement de l’histoire
  • Conception des personnages
  • Contexte mondial
Critiques
Aimé
Nouveau

SOUTIEN