webnovel

SC45 - When the Terra Falling Down

Bumi, tahun 2525 Masehi. Di masa itu kehidupan yang ada sudah sangat tidak terkendali. Kehidupan orang banyak tak lebih baik dari anjing jalanan. Seiring waktu, Bumi tak lagi bersahabat. Eksploitasi berlebihan menghancurkan semua hutan yang ada. Tanah tandus. Sungai mengering, danau menghilang, dan lautan tak lebih dari tempat pembuangan sampah raksasa di mana poluisi dan polutan bercampur baur menjadi racun mematikan. Teknologi memang sudah sangat maju, bahkan perjalanan antar bintang bukanlah sebuah kemustahilan lagi. Dan kala Bumi tak lagi bisa untuk ditinggali, para penguasa baru berbondong-bondong meninggalkan planet kelahiran mereka. Meninggalkan mereka yang tidak berdaya menunggu kematian datang menghampiri. Apakah Bumi akan benar-benar hancur? Lalu, bagaimana dengan nasib mereka yang tertinggal dalam perjuangan mencari keselamatan? Well, temukan semuanya di dalam cerita ini. Selamat membaca.

Ando_Ajo · Romance
Pas assez d’évaluations
314 Chs

Sirine Perlawanan

Ivy dan keempat lainnya segera saja mencebur ke dalam sungai, para wanita di seberang menyemangati mereka dan memberi tahu bahwa sungai itu tidak dalam dan tidak berbahaya.

Sesampainya di seberang mereka disambut oleh yang lainnya, saling berangkulan dan berpelukan.

"Mama?" Xian kebingungan sebab tidak melihat sosok sang ibu di antara yang lainnya di sana. "Mamaku ke mana?"

"Xian," ujar Angela. "Mama kamu ada di dalam sana!"

Xian bergegas menuju kendaraan tersebut, di sana ada Wilma yang melambaikan tangannya kepada Xian.

"Hey, Bu Dokter," bisik Fraya pada Lucy. "Bisakah Anda memeriksa kondisi Nyonya Yuan?"

"Apa yang terjadi?" tanya Lucy sedikit cemas. "Apakah dia kelelahan lagi?"

Fraya menggeleng, berusaha untuk tersenyum. "Lebih baik Anda periksa langsung."

Tanpa menunggu lebih lama lagi, Lucy akhirnya menyusul Xian yang sedang berpelukan dengan Wilma di sana itu.

"Mama?"

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com