webnovel

SC45 - When the Terra Falling Down

Bumi, tahun 2525 Masehi. Di masa itu kehidupan yang ada sudah sangat tidak terkendali. Kehidupan orang banyak tak lebih baik dari anjing jalanan. Seiring waktu, Bumi tak lagi bersahabat. Eksploitasi berlebihan menghancurkan semua hutan yang ada. Tanah tandus. Sungai mengering, danau menghilang, dan lautan tak lebih dari tempat pembuangan sampah raksasa di mana poluisi dan polutan bercampur baur menjadi racun mematikan. Teknologi memang sudah sangat maju, bahkan perjalanan antar bintang bukanlah sebuah kemustahilan lagi. Dan kala Bumi tak lagi bisa untuk ditinggali, para penguasa baru berbondong-bondong meninggalkan planet kelahiran mereka. Meninggalkan mereka yang tidak berdaya menunggu kematian datang menghampiri. Apakah Bumi akan benar-benar hancur? Lalu, bagaimana dengan nasib mereka yang tertinggal dalam perjuangan mencari keselamatan? Well, temukan semuanya di dalam cerita ini. Selamat membaca.

Ando_Ajo · Romance
Pas assez d’évaluations
314 Chs

Goodbye Aios

"You name it whatever you want, man." Keangkuhan tergambar jelas dari gestur tubuh Teodor. "But, you can't change things. Just accept your destiny as the lowest caste to serve us, the nobles."

"Why don't you shoot all of us to death now?"

Tantangan Hyker tersebut bukanlah tidak beralasan, pria tersebut hanya ingin memastikan lebih jauh jika apa yang telah diprediksi Dharma adalah sebuah kebenaran.

"I could," jawab Teodor. "But, we needed slaves for plantations and agriculture. Also, the miners."

Hyker menyeringai memandang pada Dharma di damping kanannya. "Sepertinya Anda benar, Kap," ujarnya setengah berbisik. "Semoga saja rencana kita bisa berjalan dengan lancar."

"Sudahlah," bisik sang kapten pula. "Jangan sampai mereka mengetahui, bisa berantakan semuanya."

"Warning, warning, warning."

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com