webnovel

ZOMBIE : To The Shelter

Fantaisie
Terminé · 35K Affichage
  • 231 Shc
    Contenu
  • audimat
  • NO.200+
    SOUTIEN
Synopsis

BERTAHAN!!! Hanya itu yang Jefri dan teman-temannya lakukan. Sebuah virus yang menular lewat sentuhan, berubah menjadi malapateka besar yang menciptakan sebuah mahkluk mengerikan bernama Zombie. Jefri dan teman-temannya harus berlari dan sembunyi agar mampu menuju tempat perlindungan bagi siapapun yang selamat. Namun, semua tak berjalan mulus. Musuh mereka bukan hanya banyaknya Zombie yang muncul, akan tetapi juga sifat buruk manusia. Akankah Jefri dan teman-temannya mampu sampai ditempat perlindungan? Dan apakah Jefri bisa menjaga Anya, wanita yang ia cintai?

Chapter 1Awal Mula

"UHUK UHUK!" Seorang pria berkebangsaan Belanda terbatuk ketika sedang makan malam bersama  kekasihnya.

"Are you okay?" tanya sang kekasih yang adalah seorang artis asal Indonesia.

"Am okay, Honey," jawab pria itu dengan tersenyum.

Sang wanita balas tersenyum. Walaupun masih ada gurat khawatir yang tersirat di wajahnya, dia tetap melanjutkan makan, seraya ditemani lilin yang berpendar cantik. Untuk menghargai usaha sang kekasih dalam merayakan pertemuan mereka.

Selesai makan malam romantis, mereka pulang ke hotel tempat wanita itu menginap. Mereka bercumbu hebat, hingga sang manager yang berada di kamar sebelah mendengar erangan dan

lenguhan cepat dari artisnya.

"Ah ah ah ahh ahhh! More faster Honey!"

Sang manajer pun mendengus dan menutup telinga dengan bantal, agar bisa tertidur, karena esok hari ia akan pulang bersama artisnya itu ke tanah air. Untungnya, ia bisa tertidur meski hanya sekejap.

Keesokan hari, pukul 6 tepat mereka sudah berkemas dan pulang ke Indonesia melewati jalur udara.

"Kenapa kamu pucet sekali? bukannya seger abis main, kok malah kayak mayat hidup begini?" tanya sang manager pada artisnya yang terlihat lemas tak berdaya di kursi duduk.

"Ketularan Evan kayaknya," jawab artis itu dengan memejamkan mata untuk mengurangi rasa sakit.

"Dia sakit?" tanya sang manager.

"Iya," jawab sang artis dengan lemah.

"Kalau sakit kenapa kalian malah main sampai pagi?" seru sang manager dengan kesal.

Sang artis itupun terbelalak mendengar seruan sang manager, dia mencubit perut buncit managernya itu.

"Auw!" seru sang manager.

"Kau ini! Kamu lupa ini di mana?" sergah sang artis dengan melotot.

Sang manager tersadar kalau mereka sedang berada di dalam pesawat. Dia langsung menelan mulutnya. Untung mereka berada di area bisnis class, jadi tak banyak orang yang mendengar. Namun sang artis tetap menatapnya dengan kesal.

"Maaf," ujar sang manager, pria yang sudah berumur lebih dari 40 tahun itu merasa bersalah.

Sang artis diam, kemudian memejamkan matanya kembali, lantas berujar, "Cuma demam doang, minum obat, abis itu juga sembuh. Kau tenang aja, kalau mau pulang kampung, pulang aja. Aku bisa urus diri sendiri."

Sang manager menatap artisnya dengan khawatir. Dia menyentuh dahi wanita yang sudah bekerja sama dengannya itu, sejenak. Kemudian membiarkan artisnya tidur selama penerbangan berlangsung.

Ketika sudah mendarat di tanah air dan mengambil koper masing-masing. Sang manager bertanya lagi ke sang artis, "Yakin bisa sendiri?"

"Iya," jawab sang artis dengan senyum tipis, demi menenangkan managernya.

"Ya sudah, kalau ada apa-apa kabari ya,"  pesan sang manager dengan berat hati sebelum berpisah.

"Iya."

Mereka pun akhirnya berpisah di bandara. Sang artis pulang ke apartemen yang berada di daerah Jakarta Pusat. Sedangkan sang manager pulang ke kampung halamannya di kota kecil, yang berada di Provinsi Jawa Tengah, untuk menghadiri acara pernikahan saudaranya.

Setelah 16 jam berada di jalan, menembus kemacetan kota Jakarta dan jalan Pantura, akhirnya manager itu sampai di tujuan. Lampu penerangan jalan sudah hidup, karena waktu menunjukan pukul 6 petang. Manager yang bernama Rudi itu, disambut dengan ramai ketika memasuki rumah. Akan tetapi, dia tak bisa bercengkrama terlalu lama dengan sang keluarga, sebab tubuhnya sangat lelah.

Rudi pun pamit, masuk ke dalam kamar dan tidur hingga pagi tiba. Di saat terbangun, lehernya terasa begitu pegal. Badannya panas dan tenggorokannya sakit.

"UHUK! UHUK!" Batuk pun keluar dari mulutnya.

"Ahh, malah jadi nggak enak badan," keluhnya dengan wajah pucat. Meski begitu, ia tetap bersiap untuk menyusul keluarganya yang sudah pergi ke tempat hajatan.

Setelah persiapan yang cukup lama, dengan tubuh yang tak bugar, Rudi pergi menuju rumah saudaranya. Ketika ia hampir sampai, sebuah nyanyian khas di acara pernikahan terdengar dari alat pengeras suara yang berbentuk kontak hitam dan besar.

"Duhai senangnya pengantin baruuuu, duduk bersanding bersenda gurau."

Para tamu undangan datang bersamaan dengannya. Ramai, rombongan keluarga pengantin pria hampir menduduki semua kursi yang tersedia. Mereka semua tertawa dan tersenyum melihat pengantin yang nampak menawan di atas pelaminan.

Semua orang pun ikut bersuka cita dengan terjalinnya ikatan asmara yang sudah resmi. Selesai melakukan adat istiadat pernikahan Jawa, mereka semua berfoto ria dan bersalaman dengan terselip amplop putih di setiap tangan dan berakhir di tangan kedua mempelai.

Salam-salaman itu tak berhenti, semua yang saling mengenal akan bersalaman dengan senyum terkembang dan saling bertukar sapa.

"Waaa, ini dia manager artis ibu kota kita datanggg!" sambut pemilik hajatan, ketika melihat ponakannya muncul dibanyaknya tamu yang berdatangan.

Rudi tersenyum malu. "Hahah, maaf telat paman," ujarnya dengan menjabat tangan pamannya.

"Tidak apa-apa Rud, kami tahu kamu sibuk," jawab sang paman. "Wajahmu pucat sekali, makan dulu sana," lanjutnya.

Rudi dengan senang hati segera menuju area prasmanan, area itu adalah tempat favoritnya. Semua makanan yang dia suka, hadir dan seakan meminta untuk dihabiskan.

"Mbak, baksonya satu," pintanya ke seorang penjaga stand.

Tak lama, semangkok bakso datang beserta makanan lainnya. Dia duduk dengan gembira di kursi plastik berwarna hijau. Ketika hendak menyuapkan pentol bakso ke mulut, sebuah tepukan dan pekikan membuat dirinya terlonjak kaget.

"BANG!" pekik seseorang.

"ASTAGA NAGA BELANG CODET!" pekiknya latah. Pentol baksonya hampir meloncat dari sendok karena saking terkejut, dengan kesal ia menoleh ke sumber suara.

Seorang pria dengan kulit sawo matang, memakai baju batik sedang meringis senang tanpa rasa bersalah, pria itu berhasil mengagetkannya.

"Ooo! Dasar kamu ya!" seru Rudi dengan kesal pada pria muda itu. Ia berdiri hendak memukul pria itu, namun dengan gesit pria itu menghindar.

"Heheh maaf Bang. Siapa suruh aku panggil nggak noleh-noleh. Ya aku kagetin aja," sergah pria muda itu membela diri.

"Ah! Kau ini, dari dulu nggak berubah Udin!" seru Rudi jengkel.

"Kok Udin sih Bang?!" sergah pria itu tak terima.

"Kalau bukan Udin, siapa lagi nama KAU?!" bantah Rudi.

"Kan namaku Jefri, Bang!" kilah pria itu.

"Yaaaa, Jefri Syamsudin! Udahlah Udin aja. Itu lebih cocok buat tampang kau!" sergah Rudi.

"Ihhh, nggak mau ah! Orang keren gini dipanggil Udin, panggil aku Je--"

Aroma parfum yang begitu wangi dan segar melintasi mereka, membuat Jefri tak melanjutkan ucapannya. Dia langsung menoleh dan melongo terkesima, melihat wanita cantik nan tinggi sedang tersenyum dengan sang mempelai di atas pelaminan.

"Eeeeee!" sergah Rudi dengan meraup wajah Udin, karena melongo melihat wanita itu.

Pria yang tak mau dipanggil Udin itu, terkejut ketika diraup wajahnya oleh Rudi, dan mengernyit tak suka.

"Dari dulu sampe sekarang, nggak berubah-ubah kau, Din Din! Masih suka aja sama si Anya," seru Rudi.

"Si Anya makin cantik ya, Bang," sahut pria itu dengan membuang ekspresi tak suka menjadi ekspresi bodoh. Senyum di wajahnya terkembang sembari menatap wanita yang bernama Anya itu tanpa berkedip.

Rudi menggelengkan kepala melihat tingkah tetangganya itu.

"Udah udah! Kamu nggak bakalan sama dia. Mana mau dia sama kamu yang dekil kayak gini. Apalagi ini, gaya rambut macam apa ini?!" ejek Rudi ketika melihat rambut tetangganya itu seperti ekor tikus.

"Ini gaya bang," bantah pria yang ingin dipanggil dengan nama Jefri itu.

"Gaya sama muka itu harus sama dan sesuai. Bukan nggak jelas kayak gini!" sergah Rudi.

Jefri hendak membatah lagi, akan tetapi ada seorang wanita paruh baya datang menyela. Wanita itu bersalaman dengan Rudi dan berbincang sebentar.

"Uhuk uhuk!" Wanita paruh baya itu batuk dan terlihat pucat.

"Pulang dulu ya nak, sedang tidak enak badan soalnya," pamitnya ke Rudi lantas pergi.

Setelah wanita itu pergi, Jefri mengomentari wajah pucat Rudi.

"Abang kerja rodi ya? Kok wajah Abang pucet amat kayak orang kelilit utang," ejek Jefri.

"Utang pala kau itu!" sergah Rudi dengan duduk di kursi lagi. "Badan capek semua ini, abis nemenin si Rachel kencan di Belanda sama pacarnya," lanjutnya sembari bersandar di kursi.

Tiba-tiba Jefri dipanggil untuk membantu di dapur.

"Sana pergi! Aku mau makan!" usir Rudi.

"Makan mulu, kapan kurusnya?" ejek Jefri ke tetangga yang sudah seperti kakaknya sendiri itu. Kemudian dia kabur seraya tertawa puas, sebelum dipukul oleh Rudi.

Rudi sedikit kesal. Namun dia bersyukur, akhirnya dia bisa makan dengan leluasa tanpa gangguan Jefri.

Hajatan saudaranya berlangsung lancar. Meski malam harinya, dia tak bisa melanjutkan acara bersama keluarga yang lain. Karena mendapat kabar sang artis yang bernama Rachel itu, masuk rumah sakit. Dengan kondisi tubuh yang makin tak bugar, ia berpamitan ke pada sanak saudara dan juga Jefri ketika acara hajatan masih berlangsung.

"Hati-hati Bang," pesan Jefri.

Rudi mengangguk dan melambaikan tangan dengan wajah yang makin pucat. Jefri menatapanya dari jauh dengan khawatir.

'Semoga Bang Rudi selamat sampai tujuan,' doanya, sembari melihat roda mobil yang ditumpangi Rudi bergerak menjauh.

****

Keesokan hari, berita duka tiba-tiba terdengar di sore hari yang tenang. Wanita yang batuk dan bersalaman dengan Rudi kemarin meninggal dunia, karena sakit komplikasi yang dideritanya.

Semua tetangga termasuk Jefri ikut melayat. Suara tangis dan doa terdengar menggaung di dalam rumah. Beberapa orang sibuk menyiapkan pemakaman. Jefri mendapat bagian menata kursi untuk para pelayat.

Setelah adzan magrib berkumandang, jenazah dimandikan. Semua berjalan dengan normal. Namun tiba-tiba, ada pekikan yang terdengar.

"ASTAGFIRULLLAH!"

Semua orang lantas terkejut dan mendatangi asal suara. Jefri yang tak begitu tinggi, tak mampu melihat dengan jelas di balik tumpukan punggung orang-orang. Dari dalam tempat jenazah dikafani itu, terdengar suara aneh dan erangan yang mengerikan.

"Kek, kek, kek, kak!"

Suara itu mendadak hilang sejenak, lalu berganti dengan ....

"Harrgggghh! HUARGHHHH!"

"AAAAAAAA!!!!!"

Suara pekikan membuat kerumunan pecah berhamburan. Jefri terkejut dengan orang yang tiba-tiba berbalik arah menabraknya, dia terdorong, dan jatuh kebingungan.

'Kenapa orang-orang itu pada lari? Apa yang mereka takutkan? Apa jenazah itu masih hidup atau gimana?' batinnya, di sela kaki-kaki yang melintas.

Kemudian, di tengah banyaknya orang yang terjatuh dan berusaha berlari, ia melihat sesosok yang berlumuran darah. Sosok itu menatapnya penuh ingin, lantas berlari ke arahnya.

"AAAAAAAA!!!"

Vous aimerez aussi

Lucy's F(r)iend

“Bagaimana jadinya kalau, hampir setengah dari populasi di dunia adalah manusia Iblis?” Sebuah fenomena alam tiba-tiba terjadi di berbagai tempat di seluruh dunia. Beberapa gunung api aktif memuntahkan asap hitam yang sangat pekat, lalu asap itu membumbung tinggi dan menyelimuti hampir seluruh permukaan bumi. Menimbulkan kepanikan masal dan sebagian besar orang-orang mulai berperilaku aneh. Seolah dirasuki oleh roh jahat. Bola mata mereka jadi berwarna merah menyala, taring mereka juga tampak keluar dan tajam. Selain itu, wujud mereka juga berubah jadi sesosok monster yang mengerikan. Mereka memangsa setiap orang yang ada di hadapannya tanpa terkecuali. Sehingga menimbulkan kekacauan dan kehancuran di mana-mana. Dan mereka pun dijuluki sebagai manusia Iblis. Kekacauan tersebut, memaksa setiap negara untuk mengerahkan kekuatan militer untuk menghentikan mereka. Hanya saja, mereka sangat keji dan haus darah. Mereka terus melakukan penyerangan tanpa henti meski dalam keadaan terluka. Karena, selain memiliki ketahanan tubuh yang luar biasa. Mereka juga mampu memulihkan luka yang mereka terima dengan sangat cepat. Yang membuat mereka jadi tidak terhentikan. Karena hal tersebut, kekacauan pun berlangsung selama puluhan tahun, dan mengakibatkan hampir setengah populasi manusia di seluruh dunia didominasi oleh mereka. Sampai akhirnya para petinggi negara di dunia menerbitkan sebuah kebijakan. Yaitu, mengakui mereka sebagai ras manusia yang baru, yaitu Hybrid Human, dan memberi mereka hak seperti manusia pada umumnya. Kebijakan tersebut pun diterima dengan baik oleh sebagian besar dari mereka. Termasuk Lucy, yang sudah lelah dengan kehidupan gelapnya. Hanya saja, timbul diskriminasi di masyarakat terhadap mereka semua, yang membuat mereka kesulitan dalam mendapatkan pekerjaan mau pun memiliki pasangan yang bukan sesama Hybrid Human. Bagaimana Lucy dalam menghadapi semua itu? Rintangan apa saja yang menanti Lucy di depan sana? Dan apakah ia menemukan sesuatu yang membuat hidupnya berubah jadi lebih baik?

EjeS · Fantaisie
Pas assez d’évaluations
214 Chs

Naara: Blind Sword

Cinta, kedamaian, kebahagiaan, kehangatan. Apa semua itu? Dia sudah melupakan semua perasaan itu atau mungkin, sebenarnya dia tidak pernah merasakan hal itu. Entahlah ... dia merasa ragu tapi yang jelas, baginya hidup telah berhenti saat dia berusia delapan tahun. *** "Anak tidak berguna, seharusnya kau mati saja." "Aku sangat sial karena memiliki anak sepertimu. Akan lebih baik kalau kau tidak pernah lahir." Yah. Itu hanya sedikit dari makian yang selalu dilontarkan ayahnya. Andai saja sebelum dilahirkan, ia ditanya oleh pencipta apakah dia ingin lahir atau tidak maka dia tidak akan pernah ingin. Andai dia bisa memilih dari mana ia ingin lahir, ia tidak akan memilih orang tuanya. Tidak akan pernah. Bugh ... bugh ... bugh Pria itu terus memukul dan menendangnya bahkan saat tubuhnya telah berdarah-darah, pria itu tidak peduli. Sekalipun ia pingsan, sekarat atau mati, pria itu juga tidak akan peduli. Bahkan pria itu akan sangat bahagia karena anak yang selalu ia anggap sampah sudah tidak ada. Apa salahku? Setelah disiksa habis-habisan ia akan meringkuk sambil menangis di bawah tempat tidur. Tubuhnya sakit tapi hatinya lebih sakit. Kenapa? Kenapa? Kenapa?!!! Ia ingin menjerit dan berteriak sekerasnya. Jika saja ibunya datang dan memberinya pelukan mungkin rasa sakitnya akan berkurang tapi lupakan saja. Wanita itu bahkan tidak mau menyentuhnya. Meskipun tidak ikut menyiksa tapi wanita itu selalu dingin dan bersikap tak acuh. "Naara ...." Sebuah tangan terulur untuknya. "Kakak ...." Ia mengangkat kepalanya dan melihat seseorang tersenyum hangat dan menatapnya penuh kasih. Satu-satunya orang yang ia miliki adalah Isura, kakaknya. Isura menariknya keluar dari kegelapan dan memberikan sebuah pelukan. Baginya, pelukan Isura adalah surga. Dimana dia bisa merasa tenang, damai dan melupakan rasa sakitnya. Walaupun cara kedua orang tua mereka memperlakukan mereka berbanding terbalik, mereka tetap saling menyayangi. Baginya Isura adalah segalanya namun lagi-lagi takdir bersikap tidak adil. Suatu malam insiden itu terjadi, insiden di mana ia kehilangan segalanya. "Na-Naara ... berjanjilah untuk tetap hidup ...." Isura meregang nyawa sesaat setelah menerima serangan mematikan ayah mereka yang ditujukan kepadanya. "Ka-kak ... hiks ... hiks ...." Sejak malam itu, ia menjadi orang yang kosong dan sangat hampa. Tidak ada yang tersisa dalam hatinya selain ambisi kuat untuk balas dendam kepada ayahnya. Lalu ... apakah dia akan berhasil? Apakah dia akan tetap pada jalan balas dendamnya meskipun penulis sudah mengirim seorang gadis yang akan mengeluarkannya dari kegelapan juga membuat hatinya terisi oleh perasaan-perasaan yang pernah ia lupakan? Apakah dia tetap ingin membenamkan dirinya dalam kegelapan yang hampa meskipun sang penulis sudah mengirim orang-orang yang menganggapnya teman dan menghargai keberadaannya? Entahlah. Tidak ada yang tahu bahkan penulisnya sendiri juga tidak tahu. Karena itu mari kita serahkan semua pada semesta.

Ogi_457 · Fantaisie
4.9
184 Chs

Global Digitalisasi: Xin Sheng

[#Fantasi #Game #Sihir #Action #Adventure #Reinkarnasi #Romantis #Strategi #System #Romantisdewasa #Overpower #ArmyBuild #GodProtagonis #Antiheroprotagonis #Necromancer #Kindombuild #Evil] Di kehidupan sebelumnya, setelah dunia digitalisasi, dan diubah menjadi sebuah papan permainan oleh hukum tertinggi. Xin Sheng yang mendapatkan bakat Rank-EX diawal, segera merasa dirinya adalah seseorang protagonis. Dengan pemikiran seperti itu dan bantuan bakat yang kuat, ia segera menjadi sangat sombong dan merendahkan segala bentuk kehidupan yang menghalangi jalannya menuju puncak dunia. Namun karena sifat dan perilaku tiraninya ini, yang selalu akan membunuh siapa saja yang dia anggap harus dibunuh, seluruh makhluk hidup di bumi mengalami kematian akibat kurangnya kekuatan menghadapi invasi makhluk asing setelah beberapa tahun digitalisasi. Mati dengan menganggap dirinya sebagai pembawa kesialan bagi bumi. Xin Sheng yang mati penuh rasa penyesalan akhirnya mendapatkan kesempatan untuk dilahirkan kembali. Namun apakah dia akan menjadi pembawa bencana lagi di kehidupan ini?? Atau menjadi pelindung bumi?? Dan apakah dia bisa membalaskan dendamnya kepada makhluk yang menjadi dalang pembunuhnya itu?? Note: 1 chapter/2day (Old) & 2 Chapter/day (Now Start 1 September) [•Season 1 (End) •Season 2 (Coming Soon)] [Global Digitalisasi: Xin Sheng Versi: •>Indonesia "Global Digitalisasi: Xin Sheng" •>Inggris "Global Digitalisasi: Xin Sheng (Inggris)"] [Note Penulis: •>Sejak novel ini terkontrak, saya berjanji setiap seminggu sekali, saya akan menyebarkan kartu berisi kata-kata motivasi kepada orang-orang. •>10% penghasilan saya dari novel ini akan disimpan dan kemudian disumbangkan ke yang membutuhkan setiap tahun baru Imlek atau tahun baru. (#XinShengProjek) •> Jika ada saran untuk novel ini, saya sebagai author akan dengan senang hati mendengarkan, dan saran kawan-kawan sekalian bisa dikatakan lewat Instagram saya @Xjazzly atau ulasan novel ini. •>Btw MC novel ini memiliki sifat yang akan secara perlahan menjadi non-naif, soalnya saya berpikir MC reinkarnasi yang tiba-tiba menjadi non-naif itu terlalu aneh.]

Xjazzly · Fantaisie
5.0
180 Chs
Table des matières
Volume 1