webnovel

Yes, Nona

Author: SiscaNasty
Urban
Completed · 297.3K Views
  • 303 Chs
    Content
  • 5.0
    16 ratings
  • NO.200+
    SUPPORT
Synopsis

Season 2 Setelah kedua sahabat terbaiknya hidup dengan bahagia, Bryan Smith mulai memikirkan masa depannya. Ia ingin menikah dan merasakan bahagia seperti yang dirasakan Nona dan Franz. Apakah dia akan berhasil bertemu dengan wanita yag ia cintai? Season 1 Franz Rainer adalah Taipan kaya asal Jerman yang sangat suka berfoya-foya. Dengan kekayaan yang tiada habisnya, ia memiliki hobi buruk yaitu suka bergonta-ganti pasangan. Bukan wanita kelas bawah yang selalu mengejar-ngejarnya. Beberapa anak konglomerat di beberapa negara besar juga kerap mengejar-ngejarnya dan berharap menjadi istrinya. “Aku tidak pernah secandu ini kepada wanita. Kau wanita pertama yang membuat jantungku berdebar cepat. Tubuhmu yang hangat seperti selimut yang sangat lembut.” Nona Anastasya. Wanita karir yang bekerja sebagai Manager di perusahaan yang ada di Indonesia. Baginya, harta bukan hal yang sulit di cari. Tidak dengan cintanya. Wanita itu menikah dan bercerai tepat pada hari pertama pernikahan mereka. Wanita yang benci dengan rasa cinta. Franz dan Nona bertemu di waktu yang sangat indah. Sayangnya, Franz juga harus menghilang. Membuat wanita itu semakin benci dengan pria dan memutuskan untuk tidak mengenal pria lagi. Apakah Franz dan Nona akan bertemu lagi? Apa yang terjadi saat mereka bertemu kembali? Apakah Nona masih memberi kesempatan kepada Franz untuk memperbaiki semuanya?

Tags
4 tags
Chapter 1Pesta Milyader

Jakarta, Indonesia.

Di salah satu  gedung hotel bintang lima telah di gelar pesta megah dan mewah. Undangan yang di peruntukan di dalam pesta itu berasal dari kalangan elit yang memiliki penghasilan triliunan perbulannya. Franz dengan wajah bosannya terlihat duduk dengan beberapa konglomerat kaya lainnya. Pria itu terlihat tidak bersemangat untuk menjalani kehidupannya selama di Indonesia. Ia ingin segera pergi dan kembali ke Jerman.

"Aku ingin istirahat," ucap Franz dengan wajah malasnya. Sudah cukup tiga jam membosankan yang ia lalui di dalam pesta mewah itu. Ia tidak ingin tersiksa lebih lama lagi.

"Baik, Tuan," jawab seorang pria yang selalu menjadi tangan kanan Franz.

Franz menatap wajah bawahannya dengan tatapan penuh arti, "Kirimkan aku satu-" ucapanya terhenti saat seorang wanita menabrak tubuhnya.

Franz mengalihkan pandangan ke arah wanita yang sudah berani menyentuh tubuhnya. Secara spontan tangannya menahan pinggang wanita itu.

"Aku benci pria," ucap Wanita itu meracau.

Secara perlahan Franz menyingkirkan rambut lurus yang menutupi wajah wanita tersebut. Ada senyum licik di sudut bibirnya saat melihat wanita yang kini ada di dalam dekapannya adalah wanita yang belum lama ia temui.

Tanpa banyak kata lagi, Franz mengangkat tubuh wanita itu ke dalam gendongannya. Aliran aneh yang kini ia rasakan membuatnya tidak lagi bisa berpikir jernih. Ia sangat  menginginkan wanita itu dan harus menjadi miliknya. Seperti itulah vonis jahat yang kini memenuhi pikirannya.

"Tuan. Tapi wanita ini adalah-" Pria yang biasa di sapa Waren itu juga terlihat kebingungan. Kali ini ia tidak setuju dengan tindakan sang majikan. Tujuan mereka datang ke Indonesia untuk memperluas saham. Jika Franz melakukan kesalahan mungkin mereka tidak akan pernah pulang dengan hasil.

"Dia bilang sangat membenci pria. Aku akan tunjukan padanya, bagaimana rasa benci yang sebenarnya," jawab Franz santai. Pria itu terus saja berjalan ke arah lift. Hatinya sudah tidak lagi bisa bersabar untuk menyentuh wanita yang kini ada di dalam gendongannya.

"Aku membencimu," racau wanita itu lagi. Kali ini kedua tangan wanita itu melingkari lehernya. Kepalanya terasa menggoda di dada bidang milik Franz.

"Nona, kau sungguh membuatku tidak bisa bersabar lagi."

Tanpa peduli dengan kehadiran Waren di dalam lift itu. Franz mendaratakan bibirnya di bibir merah dan basah wanita yang biasa di sapa Nona tersebut. Kecupannya panas dan di penuhi gairah. Hasratnya semakin tidak terkendali saat wanita yang  kini ia serang justru memberi sambutan hangat. Waren mengatur napasnya sebelum memandang kearah depan. Ia pura-pura tidak dengar suara yang kini memenuhi isi lift tersebut.

Desahan manja yang terucap dari bibir wanita itu seakan memenuhi ruang lift berukuran 1,5 kali 1,5 meter tersebut. Franz juga sudah semakin larut dalam permainannya sendiri. Jika saja pintu lift itu tidak terbuka, mungkin ia sudah berhasil memiliki wanita itu seutuhnya.

Franz memperhatikan beberapa tamu undangan yang juga baru tiba di lantai 20. Mereka muncul dari lift yang lainnya. Sebisa mungkin Franz mengatur ekspresi wajahnya agar tidak terlihat mencurigakan. Rambut wanita yang ada di dalam gendongannya sengaja ia buat berserak kembali agar tidak dapat di kenali.

Farnz mengukir senyuman kecil saat beberapa pengusaha asal Indonesia menyapanya. Pria itu berdehem pelan sebagai kode kepada bawahannya karena sejak tadi tidak juga tiba di depan kamar yang menjadi tempatnya beristirahat.

"Apa kau mempermainkanku?" Satu alis Franz terangkat satu dengan ekspresi wajah di penuhi curiga.

"Maafkan saya, Tuan. Tapi Miss Nona akan membuat masalah bagi kehidupan anda kelak. Wanita ini adalah wanita yang sangat sulit di tebak. Sudah ada beberapa pengusaha yang berhasil ia jatuhkan dan ia buat bangkrut. Saya takut, karena keisengan anda malam ini. Perjalanan bisnis kita menjadi sia-sia." Sebisa mungkin Waren memperingati Franz malam itu.

Franz menatap sekali lagi waah wanita yang ada di dalam dekapannya. Tiba-tiba saja pikirannya kembali jernih. Hasrat yang sempat memenuhi hatinya juga sirna begitu saja. Taipan kaya itu tidak lagi bersemangat untuk menyerang wanita yang kini terlihat tidak berdaya.

"Dimana kamarku? Aku akan membiarkannya beristirahat di dalam kamarku," ucap Franz sambil memperhatikan Waren tanpa berkedip.

"Silahkan, Tuan. Tapi sebaiknya Miss Nona di kamar lain agar-" Memang cukup sulit bagi Waren untuk menyesaikan kalimat yang ingin ia ungkapkan.

Saat pintu kamar hotel itu terbuka. Franz masuk ke dalam dan langsung mengunci pintunya dari dalam. Kuping Franz terasa panas kalau harus mendengar nasihat yang di ucapkan bawahannya malam itu.

Kamar presidential suite yang kini akan menjadi tempatnya istirahat terlihat cukup nyaman. Franz memeriksa setiap prabot yang ada di dalam kamar bercat kuning keemasan tersebut dengan teliti. Kamar itu sudah seperti kamar pribadi miliknya yang ada di Jerman. Bukan hanya sofa dan segala furniture mewah yang ada di dalamnya. Pemandangan dari jendela kaca ukuran besar yang di sajikan membuat tamu hotel merasa seperti di manjakan dan tidak ingin pergi dari kamar tersebut

Franz memandang tempat tidur king size yang ada di kamar tersebut. Secara perlahan ia berjalan untuk meletakan sang wanita di atas tempat tidur tersebut. Belum sempat ia meletakkan wanita itu di atas tempat tidur. Kupingnya harus mendengar permintaan konyol yang tidak pernah ia dengar sebelumnya.

"Aku ingin mengeluarkan isi perutku. Rasanya mual sekali," ucap wanita itu sambil mencengkram kuat jas yang di kenakan oleh Franz.

"Hei, jangan lakukan itu," ujar Franz dengan wajah panik. Pria itu segera mencari kamar mandi dan berlari cepat menuju kamar mandi tersebut.

Tidak tanggung-tanggung, Franz melemparkan wanita itu ke dalam bak mandi karena jijik dengan apa yang akan di lakukan wanita itu. Kepalanya sengaja ia alihkan untuk memandang ke arah lain agar tidak melihat pemandangan menjijikan yang kini tersaji di depan matanya.

Dengan wajah kesal dan tidak bersemangat lagi. Franz meninggalkan kamar mandi tersebut. Ia berjalan ke arah pintu untuk meminta bantuan kepada pengawal setianya. Seperti apa yang ia pikirkan. Waren masih berdiri di depan kamarnya dengan wajah khawatir. Ada senyum lega di sudut bibir pria itu saat melihat Franz kembali keluar dari dalam kamar.

"Kirimkan seseorang untuk membereskannya di dalam kamar mandi. Aku ingin ke bawah untuk minum," ucap Franz sambil berlalu pergi begitu saja. Bahkan pintu kamar hotel itu tidak lagi ia tutup kembali. Ia berjalan cepat dengan wajah arogannya menuju ke arah lift. Jika harus istirarah, ia tidak lagi mau istirahat di dalam kamar itu. Suasana hatinya  memburuk saat melihat wanita itu mengeluarkan isi perutnya di depan mata.

"Aku ingin pindah hotel," perintahnya singkat sebelum menekan tombol lift. Pintu lift tertutup bersamaan saat Waren berdiri tegap di depan lift tersebut.

"Kenapa aku harus bertemu dengan wanita sepertinya. Bahkan aku sangat candu dengan bibirnya tadi," umpat Franz sambil mengetuk-ngetuk lantai dengan sepatunya. Kedua tangannya ia masukkan di dalam saku, "Tapi, sentuhannya boleh juga."

Franz kembali membayangkan sentuhan bibir yang sudah terjadi antara dirinya dan wanita tersebut. Bibirnya mengukir senyuman kecil dan kembali bergairah. Tiba-tiba saja hati kecilnya kini di penuhi keinginan untuk kembali. Tapi, Franz cukup tahu kalau pengawal pribadinya akan terus menghalanginya malam ini.

"Jika sudah di bersihkan, pasti wanita itu jauh lebih menarik." Franz kembali membayangkan adegan mesra yang akan ia lakukan kepada wanita itu, "Aku harus membereskan Waren terlebih dahulu, baru bisa bebas menyentuh wanita itu," ucap Franz dengan wajah licik. Tangannya mengambil ponsel di dalam saku untuk menghubungi seseorang. Alisnya saling bertaut saat melihat nama Waren justru muncul lebih dulu di layar ponselnya. Dengan gusar ia mengangkat panggilan masuk tersebut.

"Ada apa?" Ekspresi wajahnya berubah saat mendengar kalimat yang di ucapkan Waren dari sebrang sana, "Aku akan ke sana."

Franz kembali menekan tombol liftnya saat pintu lift itu terbuka di lantai satu. Ia ingin segera kembali ke lantai atas dan melihat situasi yang kini terjadi.

You May Also Like

MI VOLAS VIN (I Want You)

Patuhi syarat membaca. 1. Mengandung muatan dewasa (21+) yang belum cukup umur dilarang membaca. 2. Follow akun author / IG @dee.Meliana 3. Kasih like/vote dan komentar yang sopan dan membangun. G: Dark Romance. Dilarang mengcopy paste tulisan ini dalam bentuk apapun!!! Tindakan plagiatan akan saya proses secara hukum. BLURB: ========== Kasih dan pengakuan. Cinta dan nafsu. Gairah dan hasrat. Semua itu adalah bagian penuh pesona dalam setiap kisah yang terjalin dalam kehidupan manusia. Pria, wanita, tua, muda, kaya, miskin, semua lapisan golongan dalam bebagai macam warna mata dan kulit menginginkannya. Keinginan yang tanpa batas untuk memiliki berujung pada obsesi. Obsesi berujung pada kegilaan. Kau bisa melakukan apapun saat menjadi gila. MI VOLAS VIN Bahasa Esperanto yang berarti 'aku menginginkanmu'. Ucapan singkat itu lah yang selalu Leonardo bisikkan pada telinga Jasmine. Obsesi Kegilaan dan Hasrat Membuat Leonardo menginginkan wanita bernama Jasmine lebih dari apapun dan bagaimana pun caranya. Lelaki berbahaya namun tampan dan penuh gairah diperhadapkan dengan wanita biasa yang menyimpan sejuta pesona. Mampukah Leonardo melumpuhkan Jasmine? "Sampai tetes darah terakhir yang mengalir melalui pembuluh darahmu adalah milikku. Mi volas vin, Jasmine!" Leonardo berbisik panas pada telinga Jasmine, membuat tubuh Jasmine bergetar karena sensasinya. "Tidak, ini adalah hal yang salah, Leon!" seru Jasmine. (Mengandung unsur maju mundur atau plot twist, baca dengan penuh penghayatan ya Darling!) Cover bukan milik saya. (Cover is not mine, credit belong to owner) Terima kasih. Selamat membaca, Belle Ame.

BELLEAME · Urban
5.0
529 Chs

Serangan Balasan Ibu Tiri: Membesarkan Anak di Era yang Telah Berlalu

[Isteri Lembut VS Pria Tangguh, Memanjakan Istri + Kedua Berbudi + Kehidupan Sehari-hari Mengasuh Anak] Pembawa acara livestream makanan Shen Mingzhu tertransmigrasi menjadi ibu tiri jahat dari novel masa lampau, menjadi tokoh yang kontras dengan Shen Baolan dari desa tersebut. Shen Baolan baik dan berbudi, memperlakukan anak tirinya seperti anak kandungnya sendiri, sementara tokoh asli itu kejam dan bengis, selalu memukuli atau memarahi anak tirinya. Shen Baolan menikmati masa tuanya yang indah berkat anak tirinya yang menjanjikan, sementara tokoh aslinya terbakar hidup-hidup oleh anak tirinya yang terpilu dan jahat. Untuk mengubah hasil tragis tersebut, Shen Mingzhu menggulung lengan bajunya, siap untuk mengurutkan semuanya dengan benar. —— Shen Baolan memiliki mimpi. Pria yang akan dia nikahi akan meninggal setengah tahun kemudian, meninggalkannya menjadi janda tanpa apa-apa, terikat untuk menjalani hidup penuh kesengsaraan. Sementara itu, Shen Mingzhu, karena menikah dengan pria yang tepat, menjadi wanita kaya yang diidamkan. Keduanya dari desa yang sama, keduanya menjadi ibu tiri bagi seseorang, mengapa Shen Mingzhu harus hidup lebih baik darinya? Dia akan menikah dengan pria yang Shen Mingzhu nikahi, dan menjalani kehidupan baik Shen Mingzhu! —— Lima tahun berlalu. Shen Mingzhu telah menjadi mahasiswa, suami Shen Mingzhu tidak meninggal tapi malah menjadi bos besar, dan anak tirinya Shen Mingzhu menjadi anak ajaib. Shen Baolan, yang mendambakan kesuksesan suaminya, masih menunggu dengan pahit hari di mana suaminya akan meningkat menjadi hebat.

Seven Queens · Urban
Not enough ratings
450 Chs

Istri Jenius si Miliarder

Dunia Scarlett runtuh ketika dia dicampur obat dan dipaksa menikah dengan janda kaya yang sangat tua, yang memiliki lima anak. Mencoba melarikan diri dari masalah yang nampaknya tidak bisa dihindari, dia menerima tawaran pernikahan kontrak selama satu tahun untuk pria misterius tersebut. Dia berjanji ini akan mengeluarkan dia dari masalah pernikahan yang ditentang dengan paksa. Dia menerima tawaran tersebut. Jika semuanya lancar, dia akan menjadi wanita bebas dan mandiri dalam satu tahun ... Namun, banyak hal yang mengambil giliran yang tak terduga. Pernikahan kontrak membuat kehidupan Scarlett terasa seperti dia sedang menaiki rollercoaster. Campuran kegembiraan dan antusiasme, diteror neraka, dan surganya yang bahagia. Bersiaplah untuk cerita yang menawan yang akan membuat Anda terpikat dari awal hingga akhir, mengurai rahasia enigmatik dari kehidupan Scarlett. ******* Hanya orang gila yang akan menerima tawarannya. Dan sekarang ini, dia tidak termasuk dalam kategori itu. Pikirannya masih waras. "Tolong jangan salah paham. Saya hanya mencoba membantu diri saya sendiri. Dan pada saat yang sama membantu Anda." Scarlett semakin bingung. "Saya tahu masalah saya rumit. Tapi, aku rasa menikah dengan pria yang baru saja kukenal, tanpa cinta, terasa aneh..." katanya. "Ini bukan pernikahan sungguhan, tetapi pernikahan kontrak yang bisa Anda atur untuk keuntungan Anda. Dan juga milikku." Scarlett mendengarkan dengan diam; di dalam hatinya, dia terkejut dan agak bingung. Xander menyilang lengan di atas dada sambil menatap mata Scarlett. Dia melanjutkan, "Seperti yang saya katakan sebelumnya, saya akan membantu Anda, dan pada saat yang sama, Anda akan membantu saya. Saya tidak perlu menjelaskan apa masalah saya. Tapi, saya menjamin Anda, jika Anda setuju untuk melakukan pernikahan kontrak dengan saya, maka masalah Anda akan terpecahkan. Jadi, apa pendapatmu!?" Scarlett tidak terburu-buru untuk bicara. Dia perlahan mengangkat kepala dan berkata, "Jadi saya bisa memasukkan klausul apa pun yang saya inginkan dalam kontrak?" Pria itu mengangguk, berkata, "Selama itu tidak menyakitiku." Dia menawarkan jabat tangan kepada Xander, "Oke. Kau dapat mengatasi!"

PurpleLight · Urban
Not enough ratings
540 Chs
Table of Contents
Volume 1
Volume 2 :Pencari Istri

ratings

  • Overall Rate
  • Writing Quality
  • Updating Stability
  • Story Development
  • Character Design
  • world background
Reviews
Liked
Newest
Susan150193
Susan150193Lv1

SUPPORT