webnovel

AKIBAT ORANG KETIGA

Author: alya snitzky
History
Ongoing · 21.2K Views
  • 107 Chs
    Content
  • ratings
  • NO.200+
    SUPPORT
Synopsis

Fahira bercerai karena orang ketiga dan mirisnya orang ketiga itu adalah sahabatnya sendiri. Yang paling menyedihkan adalah saat ia tidak bisa bertemu dengan Kamania. Hingga akhirnya akibat kelalaian mertuanya Kamania mengalami kecelakaan dan mengalami kebutaan. Fahira dengan ikhlas merawat putrinya hingga ia bertemu dengan cinta sejatinya dari masa lalu.

Chapter 1LELAKI PENGKHIANAT

"Apa yang sedang kalian lakukan?!" pekik Fahira. Wanita itu benar-benar tidak percaya dengan apa yang saat ini terjadi di depan matanya. Gilang, suami yang sangat ia cintai tengah memeluk dan mencumbu sahabatnya sendiri.

"Kamu mau apa ke sini?" tanya Gilang sambil bangkit berdiri dan menyeret tangan Fahira. Namun, wanita itu mengentakkan tangan suaminya dan menatap Gilang dengan tajam.

"Aku tidak menyangka kamu tega mengkhianati aku, Mas!" serunya dengan suara bergetar.

"Kita selesaikan di rumah!"

Gilang menyeret tangan Fahira untuk pulang. Saat ini ia sedang berada di kamar kos kekasihnya. Ibunda Gilang memang memiliki usaha rumah kos. Tempat kos milik mereka adalah tempat kos yang terbesar dan memiliki fasilitas paling lengkap di kota Bandung.

Amar, ayah Gilang memiliki usaha property yang kelak pasti akan diwariskan kepada Gilang.

"Sudah berapa lama kamu berhubungan dengannya, Mas?" cecar Fahira saat mereka sudah berada di kamar.

"Bukan urusanmu, Fa!"

"Bukan urusanku, katamu? Bagaimana bisa kamu mengatakan hal itu, Mas? Aku ini istrimu yang sah! Bahkan kita sudah memiliki Kamania. Apa salahku kepadamu, Mas?"

Gilang mengusap wajahnya dengan kasar. Fahira ia nikahi tiga tahun yang lalu karena wanita itu cantik dan ramah. Ia bekerja sebagai sales perumahan dulu dan kemudian karena ia jujur dan juga cekatan ayah Gilang mengangkatnya menjadi kepala marketing.

Pendidikan Fahira memang tidak tinggi, hanya lulusan SMA. Tapi, ia cukup pintar dan ulet. Itulah sebabnya Amar- ayah Gilang langsung menyetujui hubungan mereka.

"Kamu itu bukan apa-apa dibandingkan Hesti! Dia itu calon sarjana, berpendidikan tinggi dan yang jelas berasal dari keluarga yang terpandang. Sementara kamu ... apa kamu jika kita ini tidak satu level?"

Fahira tersentak, selama mereka menikah baru kali ini Gilang mengungkit masalah pendidikannya. Bahkan dulu ketika ia meminta izin untuk melanjutkan kuliah, Gilang menentang habis-habisan.

"Mas, dulu kamu sendiri yang meminta aku untuk fokus pada Kamania. Kenapa sekarang masalah pendidikanku yang kamu ungkit?"

Gilang mendecih, "Itu karena dulu aku dibutakan oleh cinta. Aku melihatmu begitu cantik, polos dan penurut. Tapi, sekarang aku sadar jika aku tidak bahagia. Lihat dirimu sekarang, lusuh, tidak menarik dilihat, kampungan!"

Dada Fahira terasa sesak, sakit rasanya mendengar penghinaan dari orang yang ia cintai.

"Ak-aku sudah berusaha untuk selalu tampil cantik dan juga selalu melayanimu sebaik-baiknya, Mas."

"Itu saja tidak cukup, Fa!"

"Lalu apa yang kamu mau, Mas? Aku harus apa? Tinggalkan dia, Mas! Kamu tidak kasian pada Kamania? Dia masih sangat kecil, Mas."

Gilang menggelengkan kepalanya, "Tidak!" katanya dengan tegas.

"Aku akah menikahi Hesti dan kamu harus ikhlas."

"Tidak! Aku tidak mengizinkan kamu untuk menikah lagi, Mas!"

"Aku tidak meminta izinmu, Fa. Lagi pula ibuku juga sudah setuju, kok," jawab Gilang.

Mendengar jawaban Gilang, Fahira tersentak seketika. Ibu mertuanya sudah setuju? Ini berarti kehadirannya sudah tidak dianggap. Ah, bukan ... sejak awal pernikahan, hanya ayah mertuanya yang baik dan menerima dengan tangan terbuka.

"Aku tidak mau dimadu, Mas," kata Fahira.

"Silakan angkat kaki dari rumah ini jika kamu tidak mau menerima Hesti sebagai madumu!" seru Gilang. Fahira menatap nanar, ia tidak menyangka Gilang tega mengusirnya.

"Kamu benar-benar keterlaluan, Mas! Siapa pun juga wanitanya tidak akan ada yang mau dimadu, diduakan. Apa kau sadar jika Hesti adalah sahabatku? Tega kamu menduakan aku dengan sahabatku sendiri!" pekik Fahira.

"Jangan sok, Fahira. Masih bagus aku tidak menceraikan kamu," kata Gilang sambil mencibir.

"Baik, kalau memang kamu tidak menginginkan aku lagi, ucapkan talak dan urus surat cerai kita Mas. Aku akan segera pergi dari rumah ini bersama Kamania."

"TIDAK BISA! KAMU PERGI TAPI TIDAK DENGAN CUCUKU!

Fahira dan Gilang menoleh, pintu kamar mereka terbuka lebar dan bu Endang- ibunda Gilang berjalan masuk.

"Jangan mimpi untuk bisa membawa cucuku! Kalau kamu memang mau pergi, silakan!"

"Tapi, Bu ... Kamania itu anakku. Apa lagi dia masih kecil, sudah seharusnya jika dia ikut bersamaku," kata Fahira.

"Mau kamu kasi makan apa cucuku?!" bentak Endang.

"Ibu benar, kau tidak boleh membawa Nia. Saat ini juga aku talak dirimu, kau bukan istriku lagi, silakan pergi dari rumah ini. Aku akan memberi kabar jika surat cerai kita sudah keluar,"

**

"Jadi, saya boleh bekerja di sini lagi, Ceu?" tanya Fahira dengan bahagia. Ia sedang berada di sebuah konveksi. Sejak ayahnya meninggal dunia, Fahira memang sudah mandiri. Ayahnya meninggal saat ia duduk di bangku kelas 3 SMP.

Ibu Fahira akhirnya bekerja disebuah konveksi yang memproduksi baju-baju rajutan. Sebelum menikah dengan ayah Fahira ia memang bekerja di konveksi. Tetapi, setelah menikah, ia berhenti bekerja dan mengurus Fahira.

Namun, saat Fahira kelas 1 SMA, ibundanya jatuh sakit dan tidak kuat lagi bekerja. Sejak itulah Fahira bekerja sambil sekolah untuk mencukupi kebutuhan mereka. Dan ceu Inayah adalah pemilik konveksi yang sudah kenal baik dengan Fahira.

"Fa, ceu ceu ikut sedih dengan perceraianmu. Kamu tentu saja boleh bekerja di sini lagi. Ibumu itu, sudah bekerja di sini sejak ibu ceu ceu yang mengelola. Kita sudah lama saling kenal, jadi jangan sungkan," kata Ceu Inayah.

"Terima kasih banyak sudah mau bantu saya, Ceu. Saya nggak tau lagi harus meminta bantuan pada siapa," kata Fahira.

Inayah tersenyum dan menepuk bahu Fahira perlahan. "Anggap saja ceu ceu ini kakakmu sendiri, Fa. Oya, kamu kos di mana? Tidak jauh dari sini, kan?"

Fahira menggelengkan kepalanya perlahan, "Fa kos di Binong kulon, Ceu. Jadi, kalau ke sini masih bisa pakai angkutan umum sekali saja. Jalan kaki pun kalau pagi bisa, sambil olahraga," jawabnya.

Konveksi milik Inayah ada di PSM, daerah Kiara Condong, Bandung. Tidak jauh dari Binong, tempat kos Fahira.

"Padahal, di rumah ceu ceu ada kamar kosong. Sayang uangmu, Fa."

"Saya nggak mau bikin Ceu Inay tambah repot. Lagi pula tidak enak sama suami Ceu Inay," jawab Fahira.

Inayah hanya tersenyum, melihat kondisi Fahira ia merasa sangat prihatin. Ibunda Fahira meninggal tepat saat Fahira diterima bekerja selulus SMA. Sejak itu Fahira hidup sebatang kara. Keluarga dari kedua orang tua Fahira tidak tinggal di Bandung. Mereka tinggal di Cirebon, dan Fahira juga tidak terlalu dekat. Jadi, sejak dulu keluarga Inayah-lah yang membantu Fahira sejak ibunya meninggal dunia.

"Padahal, dulu Gilang itu ceu ceu lihat sangat baik dan kelihatannya sayang sekali kepadamu," kata Inayah lagi.

"Entahlah, Ceu. Mungkin apa yang dikatakan Gilang benar, saya nggak level menjadi istrinya. Dia itu anak pengusaha, saya mah apa atuh, Ceu," jawab Inayah dengan sedih.

"Kita tidak tau apa yang akan terjadi besok, roda itu berputar, Fa. Apa yang ditabur itu juga yang dituai. Berdoa saja supaya kamu nanti bisa kembali berkumpul dengan Kamania, anakmu," kata Inayah.

Mendengar nama Kamania disebut, hati Fahira rasanya sakit sekali. Kehilangan Gilang masih bisa ia tahan, tapi kehilangan Kamania membuat Fahira merasa sedikit putus asa. Terlebih ibu mertuanya yang dengan tegas mengancam jika Fahira berani menemui Kamania.

"Kamania itu cucuku, kamu hanya ibu yang melahirkan. Tapi, anakku lebih berhak atas Kamania karena dengan uangnya Kamania bisa hidup enak," kata Endang saat Fahira pergi.

You May Also Like

The Story of Dusk -Indonesia-

Dia pergi ke tempat yang tidak seharusnya dia kunjungi. Dia mengambil jalan yang seharusnya tidak diambilnya. Dan… Dia mencintai seseorang yang seharusnya tidak dia cintai. ******** Dia dikirim kepadanya untuk mengambil informasi, tetapi nasibnya berubah ketika dia jatuh cinta padanya… ******* SNIPPET ******* "Luna." Dia berkata. Mata gadis itu begitu menawan sehingga Xiao Tianyao tidak bisa mengalihkan perhatian darinya, seolah-olah ada sesuatu yang merasuki jiwanya. "Cantik ..." Dia terus mengulangi kata yang sama dalam lamunannya. "... Semua orang istana dari Kerajaan Xinghe akan dihukum mati," seorang Kasim menambahkan beberapa informasi sebelum dia mengakhiri keputusan itu. Setelah itu, seorang prajurit melangkah maju dan hendak meraih tangan Luna dengan niat untuk menyeretnya pergi. Namun, secara mengejutkan Xiao Tianyao memegang tangannya sebelum dia bisa menyentuhnya. "Jauhi dia," Xiao Tianyao berkata dengan dingin. Dengan ekspresi bingung dia bertanya. “Tapi, Jenderal… keputusan itu mengatakan kita harus membunuhnya.” "Aku menginginkannya." Dia berkata dengan final. "Tapi, Pangeran Xiao Tianyao tindakanmu bertentangan dengan keputusan Kekaisaran..." balas sang kasim itu. Xiao Tianyao tidak mengatakan apa-apa lagi ketika dia membantu Luna untuk berdiri, mengabaikan semua mata yang bertanya-tanya saat dia membawanya pergi. Sikap Xiao Tianyao yang tak terduga membuat bingung semua orang yang hadir di sana. ************************ Update setiap Senin dan Selasa Pkl. 10.00 wib. ************************ ##Meet me on instragram : jikan_yo_tomare Disclaimer : cover picture is from pinterest.com Check out my other stories: **PURPLE DUSK TILL DAWN: dearest through the time –Indonesia- **Cinta sang Monster **MARRIED TO A STRANGER

jikanyotomare · History
Not enough ratings
165 Chs

Transmigrasi: Sang Koki Kecil yang Memimpin

Novel baru "Tremble, Universe's Great Beings" saat ini sedang diserialkan~ Semalam, seorang dewi kuliner yang cantik berubah menjadi Bintang Bencana Kecil yang dibenci Sebuah rumah tua dengan tiga kamar, seorang ayah yang cacat, ibu yang lemah, dan dua adik perempuan kurus yang harus diurus Apa?! Ibunya melahirkan tiga anak perempuan hanya karena menghambat kehidupan saudara-saudaranya? Ayahnya jatuh dari atap dan sudah terbaring di tempat tidur selama setengah tahun, hanya karena dia sedang bermain lumpur di dekat sana? Dia menelepon kakek nenek sekali, dan langsung salah satunya sakit dan yang lainnya mengalami kecelakaan; bahkan anak-anak kesayangan keluarga Paman tersedak makanan mereka karena hari itu kebetulan adalah hari ulang tahunnya Humph! Paman mungkin mentolerirnya, tetapi Bibi tidak bisa! Jika saya tidak menunjukkan kekuatan saya, apakah mereka semua akan memperlakukan saya seperti kucing Garfield?! Mereka pikir dengan lima taels perak, mereka bisa menjual saya ke orang lemah sakit untuk mendapatkan keberuntungan? Baiklah, karena saya Bintang Bencana Kecil, mari kita ubah rumah kalian menjadi zona bencana! Mereka ingin menjual adiknya ke rumah tangga kaya untuk menjadi budak atau pelayan? Dia berteriak, mencabut golok, melawan setan yang dia temui, dan membunuh hantu-hantu yang dia jumpai. Sejak saat itu, reputasinya sebagai wanita liar tersebar di seluruh desa Biarlah saya menjadi liar. Demi orang yang saya cintai, saya dengan senang hati menjadi Wanita Dapur yang liar. Dengan keterampilan memasak saya yang luar biasa, saya membuka restoran, menjadi koki teratas, mengembangkan resep baru, menaklukkan hati para pencinta makanan, dan bahkan menemukan cara baru untuk mendapatkan kekayaan besar, membawa seluruh keluarga saya ke arah kekayaan dan standar hidup yang lebih baik! Bagi kerabat tak tahu malu yang menjilat wajah mereka dan kembali untuk mengakui hubungan kekerabatan, dia memberikan senyum manis, melambaikan tangan untuk perpisahan: Semoga perjalanan kalian menyenangkan. Surat pemutusan hubungan sudah di bingkai dan digantung di tembok! Adapun para pria, baik, bahkan adik perempuan saya tahu: Tampan tidak bisa mengenyangkan perut. Seorang pria yang menghasilkan uang, memanjakan istrinya, dan mengikuti tiga ketaatan dan empat kebajikan adalah ipar yang berkualitas tinggi. Pernyataan serius: Artikel ini murni fiksi. Harap jangan meniru plot, perilaku, tindakan, dll. Hargai hidup Anda dan hiduplah dengan baik~

Xin Yue Ge · History
Not enough ratings
269 Chs
Table of Contents
Volume 1 :1