PERTEMUAN
Sedikit tergesa Fahira meninggalkan Rumah Sakit. Supaya cepat, ia menggendong Kamania dalam pelukannya. Fahira benar-benar merasa emosi sekali.dengan sikap Hesti. Seharusnya aku yang marah, kenapa.jadi dia yang marah- marah. Fahira hanya bisa menggerutu dalam hati. Untung saja, ia masih bisa mengendalikan emosinya. Sehingga tidak sampai memaki. Bahkan saat pamit pada Endang, Ammar dan Gilang pun Fahira masih bisa bersikap sopan..
Karena tidak memperhatikan jalan, Fahira kurang hati- hati. Tak sengaja ia menabrak seseorang lelaki.
"Aduh, hati- hati atuh Teh. Yaa, barang- barang saya jatuh semua."
"Eh, aduh... aduh maaf ya, saya lagi buru- buru." Fahira berkata sambil membantu lelaki itu membereskan barang-barangnya.
"Iya, tidak apa, lain kali hati- hati. Apalagi sambil bawa anak. Loh, kamu Fahira kan?"
"I-iya saya Fahira. Kamu...?"
"Ya ampun Fahira, saya Yoga. Saya teman sekolah kamu sewaktu SMA dulu. Kamu ingat? Kamu tambah cantik aja. Ini anakmu? "
Support your favorite authors and translators in webnovel.com