webnovel

Beauty And The Beast : Kisah Cinta Dengan Suami Buruk Rupa

Author: zoccanne
วัยรุ่น
Completed · 1M Views
  • 420 Chs
    Content
  • 5.0
    30 ratings
  • NO.200+
    SUPPORT
Synopsis

Seorang suami yang tampan, cerdas dan kaya raya adalah idaman semua wanita. Jadi kenapa suami Intan begitu jelek dan buruk rupa? Ada banyak desas desus dan kabar miring mengenai Irwan Wijaya, putra ketiga dari keluarga Wijaya itu. Katanya dia seorang pria tua yang buruk rupa, jahat, dan memiliki kelainan seksual. Ternyata memang benar dia buruk rupa! Karena keluarga Intan terlilit hutang besar dan terancam akan dibunuh, Intan dijual ke keluarga Wijaya oleh ayahnya sendiri. Mau tidak mau Intan harus menikahi Irwan, putra keluarga Wijaya yang satu-satunya belum menikah. Menghadapi situasi ini, Intan serasa ingin menggali lubang kuburnya sendiri. Tapi inilah kenyataannya, suami Intan adalah orang yang memiliki wajah begitu jelek, anak kecil akan menangis dan perempuan bisa-bisa pingsan saat melihat wajahnya. Apa yang harus Intan lakukan?

Tags
1 tags
Chapter 1Kesan Pertama

Semua lampu di ruangan itu dimatikan. Sekarang, kamar hotel itu benar-benar gelap.

Intan Nukila Surya sedang berbaring di tempat tidur dengan kaku. Dia merasa seperti berada di bawah mantra, dia tidak bisa bergerak.

Malam ini ... adalah malam pertamanya dengan seorang pria tua!

Tidak lama kemudian, dia mendengar suara pintu dibuka. Dia segera menutup matanya ketakutan. Dia takut apa yang akan terjadi selanjutnya.

Intan terjebak dalam situasi yang sulit. Dia akan dinikahkan dengan seorang anak ketiga dari keluarga Wijaya yang sama sekali tidak dia kenal. Keluarga Wijaya adalah keluarga terkaya di Jakarta, mereka adalah pemilik dari lebih dari separuh aset di wilayah Ibukota Jakarta.

Menurut rumor yang tersebar, dikabarkan bahwa anak ketiga dari keluarga Wijaya memiliki wajah yang sangat jelek dan sifat yang buruk. Tetapi tampaknya ada gambaran yang tidak lengkap dari rumor itu. Karena, tidak ada orang yang mengakui pernah bertemu dengan anak ketiga keluarga Wijaya itu. Selain itu, kata kabar burung, lelaki itu tidak menyukai ada wanita di sekitarnya.

Intan yakin, para penduduk di kota ini tidak akan tega menikahkan anak gadisnya hanya demi kepentingan bisnis.

Namun, berbeda dengan Surya Aji, ayah Intan. Keluarga Surya sedang berada di ambang krisis karena kekurangan uang. Ayahnya meminjam uang kepada rentenir untuk urusan bisnisnya. Sekarang rentenir itu menagih hutangnya dan mengancam akan membunuh ayahnya jika tidak segera dibayar.

Ayahnya tidak punya pilihan lain selain mengorbankan anak perempuannya untuk dinikahkan dengan keluarga kaya agar dia bisa mendapatkan imbalan uang untuk menebus hutangnya. Jadi, Surya Aji mengirim Intan kepada orang kaya itu.

Orang kaya itu menyetujui kesepakatan itu, karena sebenarnya orang itu juga sedang mencari istri. Dia lalu meminta untuk dapat memeriksa "barang" malam ini untuk dilihat apakah barang itu bagus atau tidak.

Memeriksa barang ... Lebih tepatnya lagi, itu berarti memeriksa tubuh Intan. Bagi Irwan Wijaya, Intan hanyalah sebuah barang. Dia bisa mengambil apa yang dia butuhkan atau membuangnya jika tidak dibutuhkan.

Intan mengira bahwa orang kaya itu berusia 40 atau 50 tahun. Dia belum menikah dan memiliki anak. Intan mengira, orang kaya itu belum menikah bukan karena ada masalah dalam kemampuan seksualnya, tetapi karena dia memiliki masalah lain.

Mungkin misalnya ... kelainan orientasi seksual!

Intan semakin bergidik ketika membayangkannya.

Tiba-tiba selimut itu diangkat, lalu sebuah tangan besar menyentuhnya. Tangan itu terasa sedikit kasar dan dingin, seperti tangan iblis dari neraka.

"aaa--"

Intan sangat kaget dan ketakutan sampai dia berteriak.

Orang itu terdiam sejenak, lalu berkata, "Kau takut?"

Suaranya sangat parau dan rendah. Intan tidak yakin apakah itu terdengar bagus atau tidak dalam keadaan mentalnya yang sedang tertekan saat ini.

Indah hanya merasa suaranya agak dingin, seolah-olah dia sedang marah.

Dengan pikiran bahwa ayahnya masih menunggu uang untuk menyelamatkan nyawa, Intan menggertakkan gigi, menahan napas, dan dengan gemetar berkata, "Ya ... Saya sedikit takut, tapi saya bisa mengatasi ..."

"Nyalakan saja lampunya, mungkin Anda merasa lebih tenang saat lampu dinyalakan."

Orang kaya itu adalah pria yang sangat sopan dan tidak terlalu menuntut.

Irwan Wijaya mengangkat tangannya dan ingin memencet tombol lampu di dinding, tetapi Intan memegang tangannya dengan erat.

"Jangan ..."

Suara Intan bergetar dan dia tampak seperti memohon.

Orang-orang mengatakan bahwa Irwan Wijaya galak dan mengerikan, memiliki wajah yang jelek, dan ada luka di seluruh wajahnya!

Jika lampu dinyalakan, bukankah dia harus pingsan karena ketakutan dengan bentuk mukanya?

Irwan Wijaya sedikit diam, seolah dia menyadari sesuatu. Irwan perlahan menarik tangan Intan dan memegangnya.

Dia membelai pipi Intan dengan tangan besarnya. Intan ingin menghentikannya, tapi dia tidak berani.

"Tuan ... ini pertama kalinya bagiku, bisakah kau... bersikap lembut?"

Dia berkata dengan hati-hati.

Jari-jari Irwan menyentuh seluruh wajahnya. Mulai dari alis, lalu turun melintasi pangkal hidung, bibir, dan kemudian leher Intan yang ramping. Kemudian bahu dan tulang selangka yang kurus ...

Lebih jauh ke bawah, ada keindahan yang tak terbatas di tubuh gadis itu.

Tubuh Intan menjadi kaku. Dia menegangkan tubuhnya dengan kuat, tangan kecilnya memegangi sprei. Dia hampir menggaruk kasur itu.

Pria itu tahu bahwa gadis ini takut, tetapi dia tidak terburu-buru. Tampaknya, perlahan-lahan dia ingin melampiaskan keinginannya.

"Tahukah kamu apa artinya berbaring di sini malam ini?"

"Itu ... artinya aku akan menjadi ... tunanganmu mulai sekarang."

"Yah, aku sadar. Aku memang butuh istri, dan kamu butuh uang. Kita berdua cocok." Saat dia berbicara, tangannya menyentuh kulit putih Intan.

Intan tumbuh sebagai wanita baik-baik, dia tidak pernah mengalami hal yang memalukan seperti ini. Dia merasakan wajahnya yang memerah. Dia merasa lebih baik dipukul sampai mati.

Intan jelas sangat menolak orang asing ini, tetapi dia sudah bertekad untuk menjadi wanitanya malam ini. Itu berarti dia akan menjadi istrinya di masa depan.

Irwan sudah lebih dari empat puluh, dan Intan baru delapan belas ...

Kehidupan ini sungguh ironis!

Mungkin, inilah takdir hidupnya ...

"Kamu harus tahu apa arti kata pemeriksaan."

Irwan berkata dengan ringan, dengan nada memerintah.

Intan gemetar ketika dia mendengar ini. Dia mengetahui bahwa orang itu sedikit tidak sabar karena perlawanannya.

Intan tidak punya hak untuk meminta apapun, dia hanya berharap pria itu bisa bersikap lembut dan tidak menyiksa dirinya dengan cara yang tidak normal.

Irwan melepaskan tangan kecil Intan untuk menghentikan perlawanannya yang tak kenal takut. Intan memang berpikir bahwa nantinya dia akan menjadi milik pria itu. Tetapi malam ini, dia berharap selimut itu tetap menutupi dirinya di detik berikutnya.

Irwan tertegun sejenak. Dia bicara lagi kepada Intan dengan suara yang lebih pelan, "aku sudah memeriksanya dan tubuhmu sangat bersih. Kamu masih muda. Ketika kamu benar-benar siap, aku akan menginginkanmu."

Mendengar perkataan itu, Intan kaget hingga membuka matanya. Dia tidak menyangka pria itu akan berkata seperti itu, karena yang Intan kira, sesuatu yang lebih buruk yang akan terjadi padanya. Ketika Intan ingin bertanya, pria itu sudah pergi.

Intan buru-buru menyalakan lampu, tidak tahu apakah dia harus lega atau kecewa.

Intan ingin mengejar pria itu, tapi dia tidak berani.

Dia melihat sekeliling kamar, tapi pria itu tidak meninggalkan apa-apa. Hanya bau tembakau samar yang tertinggal di udara. Aroma tembakau yang harum.

Intan menunggu lebih dari sepuluh menit untuk menunggu apakah pria itu akan kembali atau tidak. Setelah memastikan pria itu tidak kembali ke ruangannya, dia bergegas mengenakan pakaiannya dan pergi keluar.

Ketika tiba di depan lobby hotel Dharmawangsa, Intan terperanjat. Dia tidak mengira ada begitu banyak reporter yang menunggunya di pintu.

Semua kilatan cahaya dari kamera menyilaukan matanya. Para fotografer dari berbagai sisi mengambil foto Intan dari kepala hingga kaki. Dia dihujani oleh beragam pertanyaan dari para reporter yang bahkan tidak bisa dia lihat wajahnya karena silau. Tiba-tiba beberapa reporter mendekat dan sebuah mikrofon didekatkan di depan wajahnya dengan paksa.

Seorang reporter bertanya dengan agresif: "Kami menerima telepon dari beberapa orang, mereka mengatakan bahwa Anda bertunangan dengan anak ketiga dari keluarga Wijaya. Apakah kabar itu benar?"

Intan belum siap untuk menjawab, tapi reporter-reporter lain menimpalinya dengan berbagai pertanyaan lagi. "Dimana Irwan Wijaya? Apa dia tidak keluar bersamamu?"

"Maaf, apakah penampilan Irwan Wijaya sama dengan rumornya?"

"Kau keluar kamar hotel dalam waktu singkat, apakah kemampuan Irwan Wijaya benar-benar tidak memuaskan?"

Semua orang tahu tentang rumor Irwan Wijaya yang punya wajah jelek, punya temperamen yang buruk, dan tidak menyukai perempuan. Bahkan kabar yang beredar mengatakan bahwa dia punya kelainan seksual.

Intan bingung karena dia belum pernah melihat kerumunan seperti itu. Dia terpaksa melangkah mundur lagi dan lagi.

Sampai akhirnya, dia menabrak pilar, dan dia tidak bisa mundur lagi. Intan berpikir, dia harus mengambil keputusan untuk bisa lolos dari lautan reporter ini.

Keluarga Wijaya adalah keluarga yang berkuasa di Jakarta, jadi reporter tidak bisa sembarangan menyinggung privasi mereka.

Tapi sekarang beberapa orang secara terang-terangan menargetkan Irwan Wijaya, yang secara langsung juga menyinggung tentang keluarga Wijaya. Sepertinya ada oknum lain di belakang ini semua yang menyebarkan kabar itu.

Irwan Wijaya berjanji untuk membantu dirinya sendiri, dan dia tidak boleh disalahkan saat ini.

"Apa ... apa yang harus aku lakukan?" Intan membatin.

Saat Intan merasa bingung dan terpojokkan, ada seseorang dapat melihat kejadian dengan jelas dari dalam sebuah kendaraan mewah yang diparkir di seberang jalan.

Dalam kegelapan, wajah pria itu terlihat samar.

Si sopir berkata, "Tuan, tampaknya telah ada keputusan dari pihak keluarga. Saya akan menyebarkan rumor lain lewat orang suruhan, agar kabar tentang hubungan Tuan dapat tertutupi. Apakah Tuan ingin saya turun tangan langsung dan menghadapinya?"

"Silakan, tapi jangan menakuti dia."

Suara itu terdengar acuh tak acuh tanpa sedikit pun emosi.

Tepat ketika si sopir keluar dari mobil dan hendak memanggil seseorang untuk menanganinya, Intan terlihat sedang mengatakan sesuatu.

Irwan yang melihat wajah kecil pucat gadis yang sedang berbicara di depan reporter itu, tiba-tiba tersenyum cerah. Ada rona merah yang muncul di pipinya, seolah-olah dia malu.

Intan berencana membuat alasan yang masuk akal untuk menjawab pertanyaan reporter. "Masih ada yang harus dilakukan Irwan Wijaya, jadi dia pergi dulu dan membiarkan aku istirahat. Lagi pula, aku tidak bisa bangun dari tempat tidur lagi. Bagaimana aku bisa bangun setelah malam pertama yang sangat berkesan?"

Intan tidak berbicara panjang lebar tentang masalahnya, dia hanya mengatakan bahwa dia tidak bisa bangun dari tempat tidur, yang membuktikan kemampuan seksual seorang pria. Jadi dia bisa membuat reporter itu berhenti bertanya sekaligus tidak menjatuhkan citra Irwan Wijaya.

Reporter tidak berharap untuk mendapatkan jawaban ini. Sepertinya rumor itu memang kurang bisa dipercaya. Para reporter hanya bisa saling memandang.

"Nona muda ... bagaimana tentang desas-desus yang mengatakan tentang penampilan Irwan Wijaya ..."

"Laki-laki saya secara alami adalah yang paling tampan di dunia. Lagi pula, adakah di antara kalian yang pernah melihat wajah aslinya? Laki-laki saya memang rendah hati, dia hanya suka berada di belakang layar, bukan di depan layar. Tanpa diduga, citranya berubah menjadi seseorang yang berwajah jelek dan menjijikkan hanya karena rumor buatan orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Laki-laki saya memang punya pemikiran terbuka, jadi dia tidak peduli dengan perkataan orang-orang jahat penebar rumor itu. Karena itu, para perempuan, pilihlah laki-laki seperti Irwan Wijaya. Kemurahan hati dan rasa nyaman adalah kuncinya ... juga kehidupan malam yang harmonis! "

Apa yang Intan katakan sangat sempurna. Selain itu dia berkata "laki-laki saya" yang sepertinya terdengar meyakinkan.

Memang, bagaimanapun, tidak ada yang pernah melihat wajah asli dari Irwan Wijaya. Bahkan jika kulit wajahnya rusak, tidak akan ada yang tahu.

You May Also Like

Was My Sweet Badboy

WARNING !! [cerita ini hanyalah fiktif belaka, semua setting tempat adalah fiktif! kesamaan nama tokoh, tempat, sekolah maupun scene dalam novel ini adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan!] ------------------------------------------------- Bimo namanya, anak baru pindahan dari Bandung yang tiba-tiba memberiku surat, isinya dia minta izin untuk menyukaiku. hah?! 'kenapa suka aku?' kuputuskan untuk tanya hal ini. lalu dia jawab begini ; 'aku tidak punya alasan, tidak paham juga kenapa bisa suka, hanya mataku tidak bisa berhenti melihat kemanapun kamu pergi, aku tidak bisa menahan senyumku dan rasa senangku kalau sedang dekat denganmu, aku suka lihat kamu ketawa dan tidak senang lihat kamu nangis, aku benci orang-orang yang bikin kamu sedih sampai-sampai ingin ku tendang pantat mereka biar sampai ke pluto, aku mau pegang tanganmu dan bilang pada cowok-cowok yang suka padamu untuk tidak lagi mengganggumu.' ku baca tulisannya yang panjang itu. aku deg-degan, sumpah kalau dia bisa dengar jantungku, itu seperti ada drum band di dalamnya. Dia orang yang unik, dan punya pendekatan berbeda padaku, orang yang percaya diri dengan bagaimana kepribadiannya, tidak kasar, berusaha dengar perkataanku, tapi sebenarnya dia juga adalah orang yang keras pada idealisnya, suka naik gunung bahkan bikin jantungku sering ingin lompat karena khawatir setiap kali dia melakukan hobinya itu. Bimoku... Elangku yang selalu terbang bebas tanpa peduli apapun.. Elangku yang selalu terbang menerjang badai... ini, adalah kisahku saat itu, saat dia bersamaku.. -------------------------------------------- VOLUME 2 : Menggapai kembali Ketika masa lalu menyesak masuk saat kau telah mulai lari darinya. Seseorang yang tetap berdiri di persimpangan hidup mereka. Yang tetap tegak di persimpangan waktumu dengannya. Kini persimpangan itu mempertemukan mereka kembali. Dengan segala keajaiban-keajaiban yang kau kira telah tiada. Dia berusaha menggapaimu sekali lagi. Berlari dari masa lalu, mengejarmu yang telah lama tertatih untuk bisa berdiri di titik ini. Mencoba meraihmu dengan senyumnya lagi. "Kamu masih punya hutang jawaban sama aku." "Apa?" "Yang mau kamu jawab 10 tahun lagi sejak waktu itu." "Hahah, kamu pikir itu masih akan berlaku?" "Tentu! Ray, marry me please ..." POV 3 ---------------------------------- Volume 3 : Langit dan Rindu Kisah si kembar buah hati Bimo dan Raya, akankan kisah mereka semanis kisah remaja kedua orang tuanya? Bagaimana jika Langit Khatulistiwa punya kecenderungan sister complex dan juga tsundere akut terhadap adik kembarnya? Intip yuk ... ---------------------------------------------- [karya ini bergenre romance-komedi, harap bijak dalam membaca, jika sekiranya tidak sesuai selera, silahkan close, gak usah masukin koleksi] [mengandung kata kasar, dan diksi tidak serius dalam penceritaan!] Credit cover : Pinterst cover bukan milik pribadi

MORAN94 · วัยรุ่น
4.9
425 Chs

Sahabatku Kekasih Hatiku

Aira Salsabila gadis cantik dan menarik, anak kepala desa yang memiliki wawasan luas dan modern,bersahabat dengan Ihsan Airlangga,pemuda tampan yang pandai bermain musik,dan punya sederet keahlian, putra seorang dokter pemilik salah satu rumah sakit terkenal Cikarang. Persahabatan itu terjalin sejak mereka duduk dibangku Sekolah Dasar hingga sekarang. Ihsan memendam perasaannya cintanya sekian lama hanya untuk Aira seorang.Pemuda itu tidak mau memulai untuk mengutarakan isi hatinya,berbagai macam pertimbangan dan rasa sungkan pada sahabatnya. Kekhawatirannya terhadap gadis itu yang banyak disukai oleh banyak pemuda, membawa keberanian bagi dirinya untuk segera menyatakan cintanya pada sang "Tuan Putri kembang desa yang amat dicintainya. " I love you Aira" Alhasil cintanya tidak bertepuk sebelah tangan,gadis pujaannya itu menerima cinta Ihsan dengan tulus. " I love you too" Kemudian mereka menjalani hubungan jarak jauh antara Jakarta - Bandung "Long Distance Relationship" kata anak muda zaman now. Dapatkah mereka menahan rasa rindu yang menggelora,dan cinta yang membara? Apa reaksi dari Aira dan keluarganya, ketika tiba tiba Ihsan ingin menikahinya? Mampukah Aira dan Ihsan bertahan dalam hubungan jarak jauh tersebut?Apa saja yang akan mereka alami berdua???? Yuuuk ikuti terus kelanjutan cerita ini "Sahabatku,Kekasih Hatiku" pada bab bab berikutnya. Jangan lupa dukung terus novel ini dengan memberi power stone dan review yang baik, sebagai energi baru untuk author dalam menulis cerita ini. Selamat Membaca....... Kamila Qha

Kamila_Qha · วัยรุ่น
4.9
178 Chs
Table of Contents
Volume 1