"Tidak apa-apa. Jika dia memiliki niat untuk semakin dekat denganmu, aku tidak akan melarang. Kesannya baik-baik saja."
Salsa berkata dengan ringan. Dia mencium aroma aneh dan melangkah masuk untuk menciumnya: "Kamu tidak memakai parfum hari ini, kan? Apa yang membuatmu begitu harum?"
"Benarkah ? " Intan mencium aromanya, lalu mengingatnya.
Intan menceritakan apa yang baru saja dia temui dengan Aditya, dan menunjuk ke sisi lain.
"Aditya sedang makan dengan seorang teman. Aku baru saja menabraknya ketika aku pergi ke kamar mandi dan menyapa. Gadis itu menyemprotkan parfum di tubuhnya, sepertinya aku kecipratan sedikit ketika aku mendekat."
Salsa mendengar kata-kata itu dan melihatnya. Aditya dan Diana.
Salsa langsung mengerti bahwa Diana tertarik pada Aditya, jadi dia juga sangat memusuhinya.
Pantas saja Diana begitu tidak sabar dengan dirinya sendiri saat dia minum-minum malam itu.
Ternyata Diana menganggap Salsa sebagai musuh imajiner.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com