webnovel

UNCOVER

Autor: SA_20
História
Concluído · 181.6K Modos de exibição
  • 310 Chs
    Conteúdo
  • 5.0
    71 Avaliações
  • NO.200+
    APOIO
Sinopse

Vol 1 Hidup mewah tidak menjamin kebahagiaan, nyatanya Kisha si gadis kecil yang ceria malah mendapatkan bahaya dan duka dari kehidupan mewahnya itu. Satu persatu keluarganya mati mengenaskan, mereka di bunuh demi sebuah keserakahan. Perjuangannya dalam menuntaskan dendam dimulai, ia melangkah keluar dari zona nyamannya demi sebuah misi kehancuran. Tapi nyatanya, yang ia dapatkan malah kembali kehilangan. Mampukah Kisha melanjutkan langkahnya??? . . Vol 2 3 tahun setelah pembantai, Kisha tumbuh jadi gadis yang cantik. Ia berusia 20 tahun, dan sudah menjadi pimpinan perusahaan yang sangat cerdas dan kreatif. Kehidupannya di London terbilang santai, sampai tiba saat harus kembali ke kota A untuk sebuah kerja sama. Kisha di pertemukan kembali dengan masa lalu yang cukup di kenalnya, walau sudah berusaha menghindar dan menjauh. Ingatan yang hilang pun perlahan kembali, mengajak Kisha untuk kembali masuk ke rasa sakit yang sama. Dendam lama kembali terbuka dan ada satu perintah yang membuat Kisha berubah 180° setelahnya. Nama yang selama ini dicarinya karna membunuh seluruh keluarganya, berubah menjadi daftar orang-orang yang harus di bantu olehnya. Akankah Kisha kembali melanjutkan misi balas dendamnya??? Atau malah terjebak dalam kisah lainnya? . . (⚠️ Mengandung beberapa part 21+)

Tags
9 tags
Chapter 1Pengenalan

Namaku Kisha Almora, usiaku 17 tahun. Aku pewaris kedua keluarga Almora. Putri dari keluarga terkaya seantero kota A. Aku punya seorang kakak bernama Kiano Almora. Dan Ini kisahku, kisah dimana semua bermula hingga banyak menimbulkan pengalaman yang sulit untuk terlupakan. Baiklah, inilah awal dari segalanya. Ini kisah hidupku!

.

.

.

.

.

~~Kisha_Pov_On~~

Awal dari segalanya

   5 tahun lalu...

"Mama, hari ini hari apa?" Tanyaku penuh semangat.

"Hari apa ya? Ah mama lupa." Jawab mama sambil berpose sedang berpikir.

"Hari ini hari banyak tugas di sekolah, dan hari yang sangat menyebalkan." Ucap Kak Kiano malas

"Ah mama, masa lupa si. Dan kak kia juga masa lupa sih." Balasku lagi dengan wajah yang kesal

"Hah? Memang ada apa dengan hari ini?" Ucap Kak Kiano dengan heran.

"Haha dasar kau Ini, tidak mungkin mama lupa sayang. Ini hari ulang tahunmu, kan?" Ucap mama dengan senyumnya.

"Ah mama benar, kupikir mama benar-benar lupa." Balasku dengan senyum mengembang.

"Oh ya, aku lupa. Maaf kisha, kakak terlalu pusing dengan tugas-tugas sekolah yang menyebalkan itu." Ucap kak Kiano sambil menampilkan wajah menyesalnya.

"Oh begitu, ya sudahlah tidak apa-apa." Balasku sambil menunduk.

"Lalu apa yang kau inginkan sebagai hadiah ulang tahunmu, sayang?" Tanya mama sambil membelai sayang rambutku.

"Ayolah, jangan sedih kisha. Ayo kita pergi bersama papa dan mama?" Ajak kak Kiano padaku. Aku mendongak, menatap kak Kia lalu mengangguk semangat.

"Piknik bersama? Ya mama, besokkan hari libur. aku mau kita semua bersama papa piknik ya?" Pintaku sambil memasang wajah penuh harap.

"Baiklah, Kita tunggu papa pulang dulu nanti kita bicarakan sama papa." Balas mama memberi pengertian.

"Ya, Baiklah. Kalau gitu aku akan ke kamar dulu." Jawabku lalu masuk ke kamarku meninggalkan mama dan kak Kia yang masih berada di ruang keluarga.

_-_-_-_-_-_

Hari sudah gelap, matahari pun hampir terbenam seluruhnya namun papa belum pulang juga. Aku sudah menunggu sejak tadi, aku tidak sabar ingin bicara dengan papa untuk piknik bersama untuk merayakan hari ulang tahunku ke 12. Kurasa itu sangat menyenangkan, apalagi kita semua akan berkumpul. Ah, aku semakin tidak sabar.

Di tengah rasa ketidak sabaranku suara mesin mobil memasuki garasi rumah membuatku merasa senang sekali. Aku hapal betul suara itu, suara mobil papa yang baru saja pulang. Aku segera keluar kamar dan menghampiri papa, lalu memeluknya dengan erat. Lalu papa menggendongku.

"Uwaahh,, anak papa sudah besar. Dan semakin berat." Ucap papa sambil menggendongku.

"Ih Papa, aku tidak berat" ucapku kesal sambil memajukan bibirku.

"Kau sangat menggemaskan sayang," balas papa sambil mencium pipiku.

"Papa, apakah papa ingat hari ini hari apa?" Tanyaku dengan wajah polos dan berbinar.

"Tentu saja papa ingat sayang, hari ini hari ulang tahunmu ke 12 tahun." Jawab papa sambil mencium keningku.

"Papa, besokkan hari libur. Bisakah besok kita pergi piknik bersama? Aku ingin kita pergi bersama." Tanyaku sambil menatap papa penuh harap.

"Sayang, papa kan baru pulang biarkan papa istirahat dulu ya?" Bujuk mama padaku lalu menghampiri kami.

"Ah mama, kan aku mau cepat-cepat bilang ke papa." Ucapku sambil menunduk.

"Dasar anak ini. Pa, sejak tadi kisha selalu menunggumu untuk mengatakan hal itu. Kurasa dia benar-benar menginginkannya." Ucap mama sambil menatapku.

"Begitu ya. Tentu saja sayang, besok kita akan pergi bersama." Jawab papa sambil tersenyum padaku.

"Asiikk, terima kasih papa." Balasku sambil mencium pipi papa dan tertawa.

"Nah, kau sudah puas sayang? Biarkan papamu istirahat sekarang, atau besok papa akan jatuh sakit dan kita batal pergi bersama." Ucap papa yang datang menghampiri kami lalu tersenyum dan mengelus rambutku.

"Baiklah, aku ke kamar dulu." Balasku sambil berlalu meninggalkan mama dan papa lalu masuk ke kamar.

"Anak kita sudah besar pa, apa kita akan terus berada di sampingnya? Aku khawatir dengannya pa, aku takut ada yang ingin mencelakainya." Ucap mama yang masih bisa kudengar.

Namun aku pikir itu hanya kekhawatiran biasa seorang ibu pada anaknya yang mulai beranjak dewasa.

_-_-_-_-_-_-_

Pagi yang cerah secerah wajahku hari ini. Bagaimana tidak? Piknik bersama keluarga adalah hal yang peling menyenangkan dalam hidupku. Dan hari ini, aku akan melakukannya bersama mama, papa, dan kak kia. Bahkan aku bangun lebih pagi hari ini dan segera bersiap, sungguh aku sudah tidak sabar untuk menunggu. Ah, kenapa waktu berputar lama sekali?

Aku memajukan bibirku, dan memutar bola mataku dengan malas. Melihat kak kiano yang masih tertidur bertumpu pada meja makan, mama yang masih sesekali menguap, dan papa yang tidur dengan tenang dalam duduknya. Sungguh menyebalkan, bukan?

"Oh ayolah, kenapa semua terlihat mengantuk seperti ini. Bukankah kita akan piknik? Kenapa malah terlihat malas-malasan seperti ini?" Heran Kisha melihat mama, papa dan kakaknya masih menutup mata dan sesekali menguap.

"Jelas saja kisha, lihat pukul berapa sekarang. Masih pukul 5 pagi. Dan kau sudah mengganggu mimpi indahku, dengan membangunkanku di pagi buta seperti ini." Jelas kak kiano tanpa membuka matanya.

"Hehe, maaf kak kia. Habisnya kisha sudah tidak sabar ingin pergi bersama." Ucap kisha lagi dengan tatapan menyesalnya.

"Tapi ini masih terlalu pagi sayang, bahkan tempat tujuan kita pun masih belum buka kalau kita pergi sepagi ini." Jelas mama dengan membelai rambutku.

"Hm, maaf mama, papa, kak kia. Kisha mengganggu tidur kalian." Ucapku dengan tampang sedih sambil menunduk.

"Tidak apa-apa sayang, kamu pasti sangat ingin kita semua pergi bersama kan? Maafkan papa ya, karna terlalu sibuk bekerja hingga kita semua jarang liburan bersama." Balas papa sambil menatapku sendu dan tersenyum.

"Ah tidak, kenapa papa bicara seperti itu? Aku tidak masalah dengan itu. Aku tau papa seperti itu untuk keluarga, aku cukup bahagia hanya dengan papa menyayangiku." Ucapku dengan tatapan bersalah pada papa.

Bisa kulihat papa dan mama tersenyum padaku, bahkan kak kiano yang sejak tadi tertidurpun melotot dengan mulut terbuka. Apa ada yang salah dengan ucapanku? Tolong beritahu aku.

"Kau lihat sayang, kisha putri kecil kita sudah dewasa." Ucap mama dengan senyumnya.

"Ya, kau benar. Sejak kapan anak papa jadi sebijak ini?" Tanya papa dengan wajah berpikir.

"Hah, tidak. Memang apa yang salah?" Balas ku heran dengan ucapan mama dan papa.

"Hei kisha, belajar dari mana kata-kata mutiara tadi? Wah nyontek google ya?" Ejek kak kiano padaku.

"Ih apaan si, tidak mungkin aku nyontek. Memang itu yang ada di pikiranku, makanya langsung aku ungkapkan. Memangnya ada yang salah? Kenapa respon mama, papa, dan kak kia jadi aneh?" Jelasku sambil berpikir.

"Tidak ada sayang, ya sudah mama akan memasak sarapan untuk kalian." Jawab mama lalu pergi ke dapur.

Aku masih tidak mengerti, memang apa yang salah dengan ucapanku? Sampai membuat respon mereka seperti itu. Ah sudahlah, mungkin aku masih terlalu kecil untuk mengerti hal itu.

"Kalau gitu papa ke kamar dulu, papa akan bersiap-siap." Ucap papa lalu di balas anggukkan olehku dan kak kiano. Lalu papa pergi ke kamar.

"Ya sudah, kakak juga mau mandi. Biar lebih tampan lagi." Ucap kak kiano sambil berjalan menuju kamarnya.

"Ih dasar sok keren." Gumamku pelan, hingga hanya diriku yang mendengarnya.

Aku sendiri lagi di meja makan, karna papa masuk ke kamarnya dan mama sedang memasak. Sedangkan kak kiano? entahlah mungkin sedang narsis di depan kaca. Aku sampai terkekeh sendiri membayangkannya.

.

.

.

.

.

Você também pode gostar

Manor Gadis Pertanian

``` [Farming]+[Ruang]+[Menghangatkan Hati]+[Kemakmuran]+[Mengalahkan Sampah] Mo Yan, yang lenyap menjadi abu akibat ledakan, terlahir kembali di zaman kuno, menjadi seorang gadis kecil petani yang kabur dari kelaparan! Di atasnya, seorang Ayah Sarjana yang baik hati dan tampan - tidak buruk! Di bawahnya, sepasang adik yang lincah dan menggemaskan - sangat bagus! Tetapi benar-benar, rasanya seperti mau mati lagi, tahu? Terus-menerus kabur, tanpa makanan, minuman, atau tempat tinggal itu satu hal, tapi harus selalu waspada terhadap orang-orang jahat yang mungkin menculiknya untuk mengisi perut mereka adalah hal lain! Beruntung, Ruang yang bisa ditingkatkan dari kehidupan sebelumnya mengikutinya, tapi apa-apaan ini - Ruang ajaib dengan gunung, air, dan daging yang bisa dimakan itu telah diformat! Menghadapi situasi yang putus asa, Mo Yan kembali menyalakan semangat bertarungnya: Jadi apa jika sudah diformat, aku tetap akan mencari keuntungan dan membangun kekayaanku tepat di kaki Kota Imperial! Membelah gunung, menanam kebun buah, membeli toko, membangun rumah... tidak kurang satu pun! Tapi... ada begitu banyak perusuh mata hijau! Petak tanahmu milikmu? Di sini, aku akan menjebakmu sampai mati tanpa diskusi! Ingin jadi ibu tiriku? Baiklah, aku akan mengirim sekumpulan duda padamu! Ibu mencarimu? Di sini, ambil surat cerai ini, simpan, jangan berterima kasih padaku! ... Apa? Seorang pria tampan melamar? Uh, ini... seharusnya aku menyerahkan diri padanya? PS: 1. Tetap pada bertani tanpa ragu + pertikaian domestik yang tidak biasa + tidak ada intrik istana 2. Gaya penulisan cukup serius, dan nilai-nilainya normal (tidak mengecualikan sesekali kekonyolan penulis) Link ke karya yang telah selesai: [Gadis Petani Yang Ditinggalkan: Pedesaan yang Indah] Link: http://read.xxsy.net/info/527965.html [Putri Sah Jenderal yang Tidak Bisa Diremehkan] Link: http://read.xxsy.net/info/473776.html ```

Chilly Twilight · História
Classificações insuficientes
274 Chs

The Story of Dusk -Indonesia-

Dia pergi ke tempat yang tidak seharusnya dia kunjungi. Dia mengambil jalan yang seharusnya tidak diambilnya. Dan… Dia mencintai seseorang yang seharusnya tidak dia cintai. ******** Dia dikirim kepadanya untuk mengambil informasi, tetapi nasibnya berubah ketika dia jatuh cinta padanya… ******* SNIPPET ******* "Luna." Dia berkata. Mata gadis itu begitu menawan sehingga Xiao Tianyao tidak bisa mengalihkan perhatian darinya, seolah-olah ada sesuatu yang merasuki jiwanya. "Cantik ..." Dia terus mengulangi kata yang sama dalam lamunannya. "... Semua orang istana dari Kerajaan Xinghe akan dihukum mati," seorang Kasim menambahkan beberapa informasi sebelum dia mengakhiri keputusan itu. Setelah itu, seorang prajurit melangkah maju dan hendak meraih tangan Luna dengan niat untuk menyeretnya pergi. Namun, secara mengejutkan Xiao Tianyao memegang tangannya sebelum dia bisa menyentuhnya. "Jauhi dia," Xiao Tianyao berkata dengan dingin. Dengan ekspresi bingung dia bertanya. “Tapi, Jenderal… keputusan itu mengatakan kita harus membunuhnya.” "Aku menginginkannya." Dia berkata dengan final. "Tapi, Pangeran Xiao Tianyao tindakanmu bertentangan dengan keputusan Kekaisaran..." balas sang kasim itu. Xiao Tianyao tidak mengatakan apa-apa lagi ketika dia membantu Luna untuk berdiri, mengabaikan semua mata yang bertanya-tanya saat dia membawanya pergi. Sikap Xiao Tianyao yang tak terduga membuat bingung semua orang yang hadir di sana. ************************ Update setiap Senin dan Selasa Pkl. 10.00 wib. ************************ ##Meet me on instragram : jikan_yo_tomare Disclaimer : cover picture is from pinterest.com Check out my other stories: **PURPLE DUSK TILL DAWN: dearest through the time –Indonesia- **Cinta sang Monster **MARRIED TO A STRANGER

jikanyotomare · História
Classificações insuficientes
165 Chs
Índice
Volume 1 :Story's Kisha Almora
Volume 2 :The Real Uncover