Tidak ada suara ataupun pergerakan yang terjadi, seakan-akan tempat itu kosong dan tidak ada penghuninya.
Mika merasa geram dengan Edgar, pria itu begitu pandai bersembunyi. Julukan bayangan yang di sematkan padanya memang sangat cocok pada pria itu, karna dia selalu saja menghilang di balik kegelapan.
"Keluarlah Edgar, kau benar-benar memancing emosiku. Kau tau bukan, konsekuensi yang akan terjadi. Keluarlah Edgar!" Kecam Mika.
Kisha kembali bergerak gelisah, Edgar pun melonggarkan dekapan pada tubuhnya. Tidak ada cara lain, untuk membuat Kisha terdiam maka Edgar harus mengancamnya juga.
"Diamlah, atau aku akan menciummu." Bisik Edgar mengancam.
Kisha terpaku mendengar ancaman Edgar, dan lagi tubuhnya semakin merapat saja saat ini. Posisi ini benar-benar tidak aman untuk jantung Kisha, terpaksa Kisha harus diam agar Edgar tidak benar-benar menciumnya.
'sial, dia mempermainkan aku.' batin Kisha kesal.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com