Kisha duduk di kursi taman, ia menghela nafas panjang dan menatap langit kembali.
"Kota ini berubah sejauh ini, sebenarnya apa yang dia lakukan? Kelompoknya membuat masalah besar, dan dia malah tidak melakukan apapun." Gumam Kisha tidak mengerti.
'jujur saja aku rindu pada kebersamaan yang dulu, tapi mengingat apa yang terjadi saat ini rasanya tidak mungkin kita bisa baik-baik saja.' batin Kisha mengungkapkan.
Cukup lama Kisha berdiam diri, ia pun mulai melangkah meninggalkan taman. Namun tiba-tiba, tangannya seperti di tahan oleh seseorang. Kisha berbalik, dan melihat siapa yang menahan tangannya itu.
Ternyata pria yang sejak tadi ada di pikirannya, kini ia berada di hadapannya. Kisha menatap pria itu dengan tajam, lalu ia memaksa agar pria itu melepaskan tangannya.
"Lepaskan tanganku!" Tukas Kisha tajam.
Pria itu adalah Edgar, dia menatap Kisha dengan wajah datarnya. Namun bukannya melepas genggaman tangan itu, Edgar justru semakin mengeratkan genggamannya pada tangan Kisha.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com