webnovel

Emergency Marriage

Urbano
Concluído · 1.1M Modos de exibição
  • 363 Chs
    Conteúdo
  • 4.9
    100 Avaliações
  • NO.200+
    APOIO
Sinopse

EMERGENCY MARRIAGE 2 : On My Heart Bisa dibaca di akun Ice_Coffe Cerita berlanjut di sana. Thanks my lovely readers. ___________________ Bagaimana jika kamu terpaksa harus menikah untuk menggantikan kakakmu yang kabur pas di hari pernikahannya? Rea (21 tahun) terpaksa menggantikan Reni -kakaknya, untuk menikah dengan seorang pria yang dia sendiri belum pernah melihatnya. Untuk menyelamatkan nama baik keluarga, dia menyetujui pernikahan tersebut. Aksara Satria Wijaya (28 tahun) yang sejatinya terpaksa menikah demi hak milik kekayaan sang Kakek jatuh di tangannya pun tidak tahu, kalau sebenarnya mempelai putri telah diganti. Mungkinkah dalam pernikahan mereka akan tumbuh benih cinta, atau malah karam di tengah jalan mengingat banyaknya wanita di sekeliling Satria?

Tags
4 tags
Chapter 1Salah sasaran

Menikmati es krim sambil mendengar nyanyian orkestra jalanan itu lebih menyenangkan dari pada mendengar kuliah dosen sambil terkantuk-kantuk.

Kepalaku mengangguk mengikuti irama musik. Rombongan pemusik jalanan ini kerap kali aku temui di kota Jogja. Kadang tak segan aku ikut menyumbangkan lagu. Sedikit banyak aku bisa lah menyanyikan lagu jawa, campur sari. Bukannya sombong, sebagai anggota tim paduan suara kampus, suara merduku sudah tidak diragukan lagi. Biasanya mereka akan dapat penghasilan lebih kalau aku ikut bernyanyi. Tapi kali ini aku sedang menunggu temanku Nana yang sedang bertemu pacarnya di restoran sebrang itu. Jadi, aku absen gabung dengan mereka.

"Re, kita pulang yuk."

Aku yang sedang menjilat es krim membalikkan badan. Nana dengan tampang kuyu sudah berdiri di hadapanku.

"Loh, Na? Lo udah ketemu cowok lo?"

Nana mengangguk. Tapi kenapa mukanya sembab begitu? Dia sepertinya habis menangis.

"Terus kenapa lo nangis?" tanyaku bingung. Sebelum bertemu pacarnya tadi dia terlihat baik-baik saja. Harusnya aku bisa lihat senyumnya yang merekah dong setelah dia bertemu pacar yang sudah beberapa bulan nggak ditemuinya.

"Aku, aku diputusin sama dia."

"Apa? Kok bisa?"

"Katanya aku cewek nggak asik. Dia bilang bosen sama aku, Re! Jahat banget sih!" Nana menangis lagi.

"Berengsek banget sih tuh cowok." Aku ikut geram. "Terus dia mana?"

"Tadi aku tinggalin dia di restoran."

"Dia pake baju apa?"

"Kemeja biru."

"Oke, lo tunggu di sini. Berani-beraninya dia mutusin cewek dengan alasan nyebelin kayak gitu?"

Aku langung beranjak.

"Loh, Re! Kamu mau kemana? Tunggu dulu, Re!"

Sumpah deh, aku emosi sama laki-laki yang model begitu. Meninggalkan pacar karena sudah bosan. Alasan macam apa itu? Seenaknya saja memainkan perasaan orang.

"Re! Rea!"

Aku nggak peduli lagi teriakkan Nana. Aku berjalan cepat menyebrangi jalan dan langsung menuju restoran tempat Nana bertemu dengan pacarnya tadi. Nana bilang laki-laki itu memakai kemeja biru.

Aku memindai isi restoran, mencari sosok laki-laki yang tidak berguna itu. Yah apa coba sebutan laki-laki yang dengan seenaknya mencampakan kekasihnya karena bosan? Tidak berguna, itu julukan yang pas.

Mataku menangkap sosok yang diduga tersangka pematah hati sahabatku Nana. Aku langsung saja menghampiri orang yang duduk dengan seorang wanita cantik itu. Oh, pantas, ternyata ada wanita lain. Jadi, dia bisa seenaknya membuang Nana. Dasar kurang ajar!

Setelah sampai ke meja mereka, aku menjilat sekali lagi es krim yang masih penuh di tanganku. Lalu tanpa permisi lagi, aku tumpahkan es krim itu ke atas kepala laki-laki itu.

Wanita yang ada bersamanya langsung terkejut. Terlebih lelaki itu, tidak kalah terkejutnya. Kini tetesan es krim bukan hanya mengotori rambutnya, tapi juga meleleh ke kemejanya.

Aku dengan santai menyilangkan kedua tanganku di depan dada, menyaksikan kejadian itu.

"Ka-kamu siapa? Berani-beraninya kamu melakukan ini?" Lelaki itu menggeram. Wajahnya nampak merah padam. Wanita di hadapannya langsung menyodorkan sekotak tisu padanya dan ikut membesihkan es krim yang mengotori rambut, wajah serta kemeja lelaki itu.

"Itulah akibatnya buat cowok nggak guna kayak lu, yang seenaknya saja ninggalin pacar lu dengan alasan konyol dan nggak masuk akal!" kataku jengkel memuntahkan kekesalanku.

"Apa maksud kamu?"

"Jangan pura-pura bego!"

Laki-laki itu meraih cup es krim yang ada di atas kepalanya, lalu membersihkan lelehan es yang mengotori wajahnya. Gila, tampan oy! Tapi apa gunanya kalau tampangnya itu digunain buat mainin hati perempuan.

"Hey, Nona!" Dia berdiri dari duduk. "Saya sama sekali tidak kenal sama kamu ya! Dan saya juga tidak pernah merasa bermasalah sama kamu. Tapi kenapa tiba-tiba saya diperlakukan seperti ini?!" Wah playing victim. Sudah biasa ini. Sering sekali aku menemukan orang-orang seperti ini.

"Lu udah mutusin Nana, hanya karena lu udah bosen sama dia! Itu sama artinya lu cari masalah sama gue!"

"Nana? Nana siapa?"

Astaga! Dan sekarang dia pura-pura bego. Mendadak amnesia. Hebat benar aktingnya.

"Nana pacar lu lah! Siapa lagi?"

"Rea!"

Aku menoleh. Dari arah pintu restoran, Nana berlari menghampiriku. Dia meraih lenganku dan berbisik di telingaku.

"Re, bukan dia orangnya. Kamu salah orang."

Apa??!

Seketika itu mataku membulat mendengar bisikkan Nana. Mampus gue! Bola mataku bergerak melihat takut-takut ke arah laki-laki yang kini nampak mengobarkan api amarah.

"Kenapa lu nggak bilang dari tadi?" bisikku gemas membalas perkataan Nana.

"Kamu sih buru-buru emosi duluan. Sekarang kita jadi tontonan gini kan."

Astaga! Benar! Kejadian ini menyita perhatian pengunjung restoran ini.

"Saya tidak terima kalian perlakuan seperti ini ya!" Suara bariton laki-laki itu menggema. Kali ini aku tidak punya nyali sama sekali untuk menantangnya.

"Eee... Mas, Om, Pak eh Bang, duh enaknya panggil apa yah?" Baru kali ini aku mati kutu seperti ini. Haduuuh, Mama, tolong aku....

"Kamu! Akan saya laporkan ke polisi dengan tuduhan perbuatan tidak menyenangkan."

Ya Tuhan! Dia bawa-bawa polisi. Mataku melotot lagi.

"Aduh, Bang, Mas, Om, Pak. Saya minta maaf, saya beneran khilaf. Nggak sengaja. Sumpah deh. Maafin saya ya!"

Amblas mulut tidak sopanku yang ber lo-gue di depannya tadi.

"Kalian sebenarnya siapa?" Wanita yang bersama laki-laki itu akhirnya bersuara.

"Mbak, duh maafkan saya. Saya beneran nggak tahu. Saya, salah orang. Saya pikir Mas ini pacar teman saya. Mbak, tolong maafkan saya."

Wanita itu menggeleng.

"Enak saja minta maaf! Kamu sudah bikin saya malu tahu tidak?!" Laki-laki itu kembali menyemburkan emosinya.

"Iya, tapi saya beneran nggak tahu."

"Kamu akan saya laporkan ke polisi!"

"Jangan dong, Mas. Saya beneran minta maaf. Saya cuma mahasiswi kere, kalau dilaporin ke polisi kasian emak bapak saya yang pengin lihat anaknya lulus pake toga."

Drama sedikit. Aku nggak salah, pernah ikut kegiatan teater. Di situasi seperti ini sangat berguna.

"Pak, maafkan teman saya. Dia memang agak sedikit ceroboh." Nana ikut membantuku meminta maaf.

"Sudahlah, Sat. Maafkan mereka." wanita cantik itu menengahi.

"Tapi dia membuat saya malu, Mbak."

"Dia kan nggak sengaja. Dan sudah meminta maaf juga."

Aku mengangguk-ngangguk, memasang tampang sememelas mungkin.

Sepertinya dia agak jinak pada wanita itu. Tampang seramnya perlahan menurun. Mukanya tidak setegang dan semerah tadi.

"Kalian cepat pergi dari sini, sebelum saya berubah pikiran!"

Aku senang bukan kepalang.

"Tapi bukan berarti saya memaafkan perbuatan kamu ya!" Dia menudingku penuh kebencian.

Bodo amat! Aku nggak peduli. Toh dia hanya orang asing yang nggak bakalan aku temui lagi. Yang penting sekarang adalah aku bebas dari ancamannya yang ingin melaporkan perbuatanku pada polisi.

"Cepat kalian pergi!"

Tanpa pikir panjang lagi, aku dan Nana ambil langkah seribu. Kami lari terbirit-birit dari restoran.

Setelah agak jauh berlari, aku berhenti. Aku membungkuk seraya memegang kedua lutut. Napasku masih tersengal. Gila! Kenapa aku bisa sebodoh ini?

Você também pode gostar

Pulangnya Sang Pewaris yang Terbuang dengan Gaya

Begitu dia membuka matanya, Bai Lian mendapati dirinya berada dalam tubuh seorang gadis muda yang terkenal dan manja. Dia mendengar ayahnya adalah bintang baru dan sedang naik daun di Beicheng, mandiri dengan reputasi yang luas; Kakak tirinya yang lebih tua adalah seorang jenius yang telah menduduki puncak ujian kota dan pergi ke Universitas Jiangjing; Adik tiri perempuannya dari kelas internasional yang bersebelahan adalah kecantikan sekolah yang berbakat banyak, lembut dan sopan; Tunangannya adalah bintang emas di bidang keuangan, idola akademis di sekolah yang bahkan tidak pernah melihatnya dengan benar… Dan dia hanya orang biasa tanpa ciri khas dengan kecerdasan rendah, orang biasa, diusir dari rumah sejak awal. Bai Lian: Baiklah, maka dia hanya harus belajar keras dan berusaha menjadi orang biasa~ Semua orang (dengan wajah tersenyum misterius): ...kamu yakin tentang itu?? Gadis muda yang dikirim ke Xiangcheng tanpa latar belakang, tidak tahu apa-apa, semua orang bisa menginjaknya... tetapi mereka tidak bisa menggerakkannya??? [Protagonis wanita yang unik memukau, malas dan manja yang menghancurkan siapa pun yang melawannya vs. protagonis pria yang mulia, keren, dan mendominasi dengan IQ yang mengalahkan semua orang yang ada] PS: Baik pemeran utama pria maupun wanita sangat menawan. Cerita ini sepenuhnya tentang kepuasan membaca tanpa banyak logika, jadi tolong jangan terlalu mendalam ke dalam logika, terima kasih. Pesan: Cintai belajar, jadilah orang baik.

Road of Flowers · Urbano
Classificações insuficientes
250 Chs

Tuan CEO, Istri Anda adalah BOSS Tersembunyi!

Lima tahun lalu, Qiao Nian dikhianati oleh kakaknya, Qiao Xin. Setelah menghabiskan satu malam dengan seorang pria asing, Qiao Nian hamil. Dia tidak tahu siapa ayah dari anak tersebut, dan akhirnya melahirkan seorang bayi yang lahir mati. Di bawah tipu daya ibu dan kakaknya, Qiao Nian kehilangan sahamnya di Grup Qiao dan dikirim ke rumah sakit jiwa. Lima tahun kemudian, adiknya, Qiao Xin, akan menikah dengan Putra Muda Kedua dari Keluarga Gu. Dia dikabarkan sangat buruk rupa. Pada hari ia lahir, dokter meramalkan bahwa ia tidak akan hidup lewat usia dua puluh tahun. Ibunya tidak tega melihat Qiao Xin menikah dengan orang seperti itu dan teringat pada Qiao Nian yang masih terkunci di rumah sakit jiwa. Dalam semalam, Qiao Nian dikeluarkan dari rumah sakit untuk menggantikan Qiao Xin dalam pernikahannya dengan Keluarga Gu. Ibunya berkata, "Baguslah jika Qiao Nian, yang tidak berguna ini, bisa menggantikan Xin'er untuk menjadi janda hidup di Keluarga Gu. Jika Xin'er yang menikah ke keluarga itu, aku akan patah hati." Qiao Xin berkata, "Ibu, jangan berkata begitu tentang Kakak. Kalau bukan karena dia, aku tidak tahu harus berbuat apa. Aku hanya khawatir kalau Kakak tidak akan setuju." Ayahnya berkata, "Xin'er, kamu terlalu baik hati. Sudah lupa kah bagaimana Qiao Nian menfitnahmu lima tahun yang lalu? Dia tidak tahu mengendalikan diri. Dia hamil sebelum menikah dan bahkan melahirkan anak yang masih mati. Sudah cukup baik kita membiarkannya menikah dengan seseorang dari Keluarga Gu yang terpandang! Hak apa yang dia miliki untuk memilih?" Qiao Nian mengejek. Saat itu, konspirasi terhadapnya hanya berhasil karena kombinasi faktor yang aneh, membuatnya menderita. Dia akan membalas semuanya! Semua orang berpikir bahwa tindakannya berasal dari kombinasi mentalitas orang kalah dan penyakit jiwa, namun sedikit yang mereka tahu bahwa pernikahan ini akan menjadi union yang kuat seimpak Mars menabrak Bumi! Dengan mengambil keuntungan dari keterampilannya yang brilian di bidang kedokteran, Qiao Nian membuat berbagai orang sampah dan penjahat menelan kata-kata mereka sendiri. Dalam sekejap mata, berbagai identitasnya mengejutkan dunia saat masing-masing terungkap. Ternyata dia kaya raya sampai bisa menyaingi sebuah negara! Kemudian, Tuan Muda Kedua Gu meletakkan sepasang klon mini Qiao Nian di depannya. Dihadapkan dengan dua anak yang menyerupai dirinya dan Gu Zhou, Qiao Nian berkedip dengan terkejut. "Kapan aku melahirkan anak-anakmu?"

JQK · Urbano
Classificações insuficientes
366 Chs
Índice
Volume 1
Volume 2 :On My Heart